NOYB (PART 5)
Radz menghempaskan tubuhnya kekursi kerjanya, seluruh karyawan disekitarnya menatapnya aneh. Ada apa dengan mereka, mereka pasti mengira Radz dimarahi habis-habisan oleh supervisornya. Dan hal itu tidak terjadi, bahkan manager Vishal sendiri yang bilang pada Radz, itu tidak masalah. Gila. Dia pegawai barukan?“Kau dimarahi manajer?” Radz tersenyum kecutmendengar teman yang mejanya berdampingan dengannya, Smo. “Kau bahkan tidak percaya , aku bahkan tidak dimarahi sedikitpun.” Jawab Radz santai.“Apa!” pekik Smo, kebiasaan. Radz segera melotot kearahnya karena pegawai lain menatap kearah mereka berdua. “Apa kau bilang tadi tidak bercanda, hey Radz?” Smo berbisik.“Ya.” Jawab Radz tegas, “Aku tidak berbohong. Tapi, ini rahasia kita berdua.”“Kenapa?” tanya Smo, “Apa manager vishalmengancammu atau apa?” Radz sangat ingin tahu rupanya. Radz maklum, ia sudah hafal dengan kepribadian teman kerjanya ini.“Tidak Smo sayang, dia tidak mengancam apa-apa. Dia hanya diam seperti patung hahaha…” Radz tertawa disusul Sno.“Bahkan manager Vishal yang menanyaiku saja tidak memarahiku, sama sekali.” Radz menghendikkan bahunya, ”Tapi, aku curiga jangan-jangan—“ Ia seketika teringat dengan pria yang bernama Shakti yang menelpon manager Vishal dan menciumnya dengan hebat tadi di lift. Tanpa diduga ia merona dengan sendirinya.tidak mungkin karena pria itu, siapa Shakti kenapa bisa mempengaruhi managernya itu. Tidak mungkin…“Hey, Radz-ya kau kenapa? Curiga apa?” tanya Smo bingung.“Tidak. Tidak ada apa-apa.” Radz sedikit gugup. . teringat dengan ciuman hebat itu.“Kalian mau sampai kapan mulai bekerja dengan baik nona Smriti dan nona Radhika.” Mereka berdua tersadar saat Siddart, sudah berdiri tidak jauh tempat merekaberdua bekerja. Tatapan tidak suka seperti ditujukan pada Radz. Smo dan Radz segera merapikan posisi duduk mereka berdua.“Semua, tolong dengarkan baik-baik. Akan ada pertemuan nanti sebelum makan siang, diruang utama divisi kita. Jadi harap berkumpul tepat jam setengah dua belas.”Semua orang berbisik-bisik. Akan apa yang dibicarakan nanti dipertemuan, mengingat ini bukan akhir bulan atau awal bulankan? Jadi? Ah masa bodoh. Pikir Rafz.“Yang memimpin adalah CEO perusahaan kita sekaligus pemilik perusahaan dan gedung yang kita tempati bekerja sekarang ini.” Kenapa pemilik sekaligus petinggi perusahaan ini memimpin pertemuan pada divisi kecil diperusahaan ini? Ini aneh. Suara orang-orang diruangan Rafz terdengar sedikit riuh.“Dan, kau Radz.” Radhika mendongak menatap orang yang sering memarahinya ini. “Ya.” Jawabnya pelan, “Aku harap kau hadir juga. Kau mengerti?” radz menganggukkan kepalanya. “Ya.”Radz berpikir? Kenapa denganku? Kenapa dia menyebut namaku? Aneh. Tentu saja aku hadir. Aku masih ingin bekerja disini. Ya, setidaknya sampai dia menemukan pekerjaan baru lagi...