"Eh, lo tau gak? Kenapa sih cowok tuh suka banget sama game." Tanya Rina
"Gatau dah gue males banget kalo cowok gue udah main game! Gue dilupain, pengen putus tapi aku udah sayang." Jawab Vio
"Yah gapapa kali, pada dia ngelupain kalian karena ada cewek lain. Mending mereka nge-game kan?"
"Ya tapi gak gitu juga. Gue kan pengen gitu cowok gue kayak di wattpad atau di Webtoon gitu romantis."
"Pacaran aja sana sama tuh tokoh fiksi! Jangan sama manusia."
Begitulah perdebatan antara Vio, Rina dan
Saat ini, mereka sedang berada di rumah Rina. Mereka tengah kerja kelompok. Ya, kerja kelompok satu yang bekerja sisanya berkelompok.
Fany sedari tadi sibuk menghadap laptop sambil tangan kanannya memegang ponsel dan tangan kirinya memegang buku guna mencari materi.
"Woy, lu pada gaada akhlak semua! Fany ngerjain sendiri, lah lu pada cuma numpang nama."
"Eh lo juga yah dari tadi ikut gibah! Sadar diri dong,Mbak!"
"Ngomong-ngomong gue udah ikut yah! Ikut nyiapin tempat dan makanan buat kerja kelompok. Hahaha, jadi gue gak perlu lagi ikutan kerja kelompok." Balas Rina.
"Dih boleh yah gitu. Dasar licik."
"Wekk." Kata Rina sambil menjulurkan lidahnya.
Kini suasana hening sesaat, dengan Fany yang masih hanyut dengan aktivitasnya.
"Eh Fan, lo masih inget kan? Sama kakak yang di lantai 4 itu?"
"Iya inget." Jawab Fany tanpa masih dengan aktivitasnya.
"Gilak, gue masih inget banget sama visual tuh orang. Visual bak dewa, manusia blasteran indo-surga tuh kayaknya."
"Eh tapi dia putih loh! Bibirnya pink, manis banget. Mirip Eunwoo oppa." Jawab Vio
"Apaan sih oppa-oppa. Jangan bahas Korea disini! Salah lapak lo!" Jawab Rina
"Duh ada antis! Ayolah jadi kpopers. Dijamin bahagia pasti hidup Lo." Ajak Vio.
"Gak! Gue gak akan jadi kpopers!" Tolak Rina.
"Oh oke, yaudah! Selamat melewatkan kesempatan merasakan surga dunia."
"Bacot anda!"
"Eh Fan. Kayaknya gue beneran suka deh sama tuh kakak kelas." Kata Rina.
"Hah?" Respon Fany terkejut sampai membuat ia menghentikan aktivitasnya.
"Kenapa?" Tanya Rina yang keheranan.
"Secepat itu Lo suka?" Tanya Fany lagi.
"Ya, emang kenapa?"
"Ya gapapa sih. Tapi kan? Lo belum kenal dia gitu loh,Rin." Kata Fany.
"Atau jangan-jangan lo udah baper yah Fan gara-gara