I'm Your's-7

40 2 0
                                    

Carla bangun pagi - pagi sekali hari ini. Entah mengapa ia sangat semangat hari ini, mungkin karena ia ingin menagih janji Papa nya yang mengajak dirinya ke Dufan, jadi ia sudah siap se pagi ini dengan mengenakan celana pendek lepis diatas lutut lalu kaus pink yang bertulisan Surfer Girl dibagian dadanya.

Lalu Carla keluar kamar dan langsung menuju ke ruang makan karena jam sudah menunjukan waktu untuk sarapan, paling sebentar lagi suara Mama nya akan menggema di dalam rumah ini untuk menyuruh turun kebawah dan memulai sarapan.

Carla menuruni tangga dengan cepat lalu langsung menuju ruang makan di belakang dan melihat Mama nya yang memasak bersama bi Iyah di dapur rumahnya.

"Pagi Mama" Ucap Carla dengan riang lalu tersenyum dengan manis nya

Febi mengrnyitkan dahinya bingung, tumben sekali Carla sudah bangun sepagi ini biasanya harus di tarik dulu dari kasur baru ia akan bangun. Sampai pernah Nando yang kesal membangunkan Carla lalu Nando mengguyur Carla dengan segelas air dan baru lah Cala terbangun karena ia mengira banjir.

"Kamu kenapa? Tumben banget bangun pagi - pagi gini? Kesampet setan alas apa kamu?" jeda Febi lalu menatap anak bungsunya yang sudah rapih itu "Udah wangi lagi" lanjutnya

Carla cengengesan "Iya dong, Carla semangat karena mau nangih janji sama Papa yang mau ajak Carla ke Dufan"

Febi menggelengkan kepalanya, begini lah Carla tidak bisa di janjikan maka ia akan menagih janji tersebut sampai ia mendapatkan nya. Lalu Febi mengambil Nasi goreng yang sudah matang dan memasukan ketempatnya lalu ditaruh di tengah tengah meja makan.

"Papa, Nanda, Nando ayo sarapan dulu!" Teriak Febi dari arah bawah

Carla sampai menutup kupingnya, memang begini Mama nya, tetapi anehnya Carla tetap tidak bangun walau diteriakan se gede apapun. Hebat bukan?

Tak lama Nanda turun duluan dengan handuk yang masih dikepalanya lalu mengambil tempat disebelah Carla.

"Pagi Kak Nanda" Sapa Carla cengengesan

Nanda mengerutkan dahinya lalu menaruhkan tangannya di dahi Carla "Lo sehat? Tumben udah rapih begini udah mandi lagi"

Carla mendengus lalu menatap Nanda dengan tatapan malas "Carla sehat walafiat, bahkan Carla lagi semangat banget nih"

Lalu Nanda menatap Mama nya meminta penjelasan ada apa dengan adiknya ini.

"Itu dia semangat karena mau pergi ke Dufan mangkanya udah rapih banget pagi - pagi begini" Jelas Mama nya lalu menaruh kopi untuk suaminya, Hasan.

Nanda terkekeh lalu kembali menatap Carla "Pantes aja udah mandi pagi pagi, biasanya sarapan aja lesu karena belum mandi"

Carla mencebikkan bibirnya lalu tak lama Nando dan Hasan turun secara bersamaan, Nando langsung menatap Carla yang sudah duduk dikursi dan sudah rapih. Dan Hasan langsung duduk di kursi nya

"Wuih tumben nih anak drakula udah bangun pagi - pagi, kesambet apaan lo hari ini bisa bangun pagi biasanya juga di guyur air dulu baru bangun" Ucap Nando dan langsung duduk di depan Carla

Carla mencebikkan bibirnya "Bang Nando, Carla hari ini lagi nggak mau berantem jadi diem jangan rusak mood Carla dengan ucapan Bang Nando. Okey?"

Nando terkekeh "Paling ada mau nya nih bangun pagi - pagi begini"

"Ya- udah makan dulu. Nanti dilanjut ngomongnya" Ucap Febi menengahi

Lalu mereka makan dengan khikmat dan tidak berbicara selama makan, karena bagi Hasan makan adalah hal yang sakral apalagi makan bersama keluarga seperti sekarang ini. Dan Hasan pula tidak suka bila ada yang berbicara selama makan, jadi untuk yang kali ini Nando dan Carla harus diam bila tidak ingin dimarahi Hasan.

          

15 menit kemudian

Mereka telah selesai sarapan, dan Hasan, Nando langsung pergi ruang keluarga untuk bersantai di pagi Weekend ini. Lalu Carla, Nanda dan juga Febi masih membereskan semua piring - piring dan gelas lalu mencucinya. Carla hanya membantu membereskan kalau mencuci piring itu tugas bi Iyah yang dibantu Nanda menyusun piring dan gelas , dan Mama nya membereskan meja dan menata kembali meja dan kursi - kursi.

Carla tidak suka mencuci piring karena ia tidak suka bermain air dengan busa - busa tersebut. Tetapi, kalau bermain air hujan ia nomor satu, sampai menggigil dibawah guyuran air hujan pun ia lakukan.

Lalu ketika semuanya sudah kembali seperti semula mereka semua berkumpul di ruang keluarga dan bersantai sambil bersenda gurau, Carla duduk disofa dan mengambil bantal untuk menutupi paha nya.

"Kita berangkat jam berapa,Pah" Ucap Carla membuka obrolan

"Memang kita mau kemana?" Tanya Hasan sambil menyeruput kopi buatan istrinya itu

Carla mencebikkan bibirnya dan Nando menahan tawanya.

"Ke Dufan, sesuai omongan Papa semalem" Ucap Carla menjelaskan

"Masa? Kok Papa lupa?"

Carla memanyunkan bibirnya "Papa mah suka gitu"

Lalu Nando, Nanda dan juga Febi terkekeh melihat Carla yang kesal karena Hasan lupa kalau mereka akan pergi ke Dufan hari ini.

Hasan tersenyum "Ya-sudah jangan cemberut gitu, jam 9 kita berangkat ya"

Wajah Carla langsung berseri dengan senang mendengar ucapan Papa nya. Akhirnya ia jadi jalan - jalan hari ini. Dufan adalah tempat yang paling ia tunggu sejak minggu lalu. Namun, tidak ada yang mengajak dan menemani dirinya untuk pergi ke tempat tersebut.

Nando hanya menggelengkan kepalanya, adiknya yang ini memang ajaib. Kalau ia sudah terlampau senang ya seperti ini. Tidak ingat terakhir kali mereka kesana dan mereka menaiki Halilintar Roller coaster dan Carla menangis sejadi - jadinya seperti anak kecil yang tidak diberi permen.

Biar saja ia akan mengerjai Carla disana.

Tepat pukul 9 mereka semua siap dengan pakaian masing masing. Carla turun sambil menenteng Camera instax miliknya untuk ber foto disana, slingbag yang ia sampir kan dibahu kirinya lalu kacamata yang ia pegang. Ia sudah siap untuk pergi.

Sebelum itu, Carla menganjurkan mereka semua untuk membawa baju salinan karena nanti disana Carla mengajak mereka untuk bermain Arung jeram. Pasti sangat seru.

Mereka langsung keluar menuju garasi dan menaiki mobil keluarga. Carla sangat bersemangat lalu duduk dibangku paling belakang karena mobil yang mereka pakai adalah mobil keluarga jadi Carla harus ikhlas bila duduk dibagian paling belakang. Karena, seat tengah hanya muat 2 orang karena memang kursi nya terpisah menjadi 2 kursi.

Hasan langsung melajukan mobilnya karena memang tadi sudah dipanaskan terlebih dahulu. Jalanan pagi dibilang cukup ramai tetapi tidak membuat kemacetan dijalan raya. Carla mengutak ngatik ponselnya, ia juga terkadang ikut bernyanyi mengikuti penyanyi yang Nando setel lewat hp nya yang ia sambungkan ke dvd mobil.

Carla menatap jalanan dari kaca sambil tersenyum, pokoknya ia ingin hari ini berjalan dengan lancar dan semoga Nando tidak mengerjai dirinya disana, karena menurut pengalamannya Nando pasti dan akan selalu berbuat jahil kepadanya. Entah apa motifnya asal Carla menangis dan ketakutan itu sudah cukup buat Nando tertawa lepas.

Jahat sekali memang Nando.

Namun, terkadang Nando bisa menjadi sosok abang yang bisa diandalkan dalam keadaan apa pun. Seperti saat Carla lupa membawa dompet ke minimarket depan perumahannya dan tidak bisa membayar yang ia beli, dan ia menelfon Nando untuk membawakan dompet nya ke minimarket, lalu tak lama Nando pun datang sambil menenteng dompet Carla. Walau ia harus mengomel dulu layaknya perempuan, tetapi tetap ia membantu Carla.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 12, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Be the first to comment 💬

I'm Your'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang