PART 8 : Punishment.

1.7K 79 0
                                    

Welcome to the next chapter!

_____________________________________________

Keesokan harinya, Elina turun ke bawah dengan seragam sekolahnya yang sudah lengkap.

" Pagi, Ma, Pa. Kak Lucky kemana?" tanya Elina, ia tadi sudah mencari abangnga di kamarnya, namun tak kunjung menemukannya.

" Pagi, El." balas Ana dan Hendri.  " Abang kamu udah pergi jalan-jalan bareng temannya. Biasa, anak muda reunian."  ujar Ana.

" Oh, gitu. El pikir cuman cewek doang yang reunian. Ternyata, cowok juga." ujar Elina, ia mengambil sepotong roti selai strawberry dan menyuapkannya ke dalam mulut.

Setelah selesai makan, ia pamit ke sekolah.

" Elina pergi dulu ya, Ma." pamit Elina.

" Ayo, El. Nanti telat ke sekolahnya." Hendri mengambil tas kantornya dan menggandeng putri nya keluar rumah.

" Hati-hati ya."

***
Sesampainya di sekolah, Elina langsung menghampiri ketiga sahabatnya.

" Morning El." sapa mereka bertiga bersamaan.

" Morning, kenapa pada sibuk semua? Emang ada pr?" tanya Elina.

" Lo lupa? Hari ini kumpul pr bahasa." ucapan Fahra membuat Elina membulatkan matanya dengan sempurna.

Ia lupa, benar-benar lupa jika hari ini ada pr bahasa.

" Anjir! Pinjam dong, gue lupa kerjain." ucap Elina, ia langsung mengeluarkan buku miliknya dan mengambil milik Fahra.

Dengan cepat, ia menyalin satu per satu jawaban yang ada disana.

" Tumben lo gak ngerjain pr, kenapa? Sibuk banget ya semalam?" tanya Raisa, ia melirik Elina kemudian fokus memainkan hp nya kembali.

" Gue semalam pergi sama-" Elina hampir saja mengatakan ia pergi dengan Bryan semalam. Ini bisa gawat, ia akan diserbu banyak pertanyaan oleh ketiga sahabatnya.

Raisa menoleh dengan penuh pertanyaan. " Pergi sama?"

" Sama abang gue." jawab Elina cepat, ia kembali menyalin pr miliknya, berusaha menyembunyikan kebohongannya.

" Lo punya abang? Kok gak bilang-bilang?" lanjut Dira.

" Semalam baru pulang dari Aussie." jawab Elina.

" Aussie itu apaan?" tanya Dira polos.

" Australia, Dira!"

***

Bel berdering, semua murid langsung berhamburan keluar kelas untuk mendapatkan meja di kantin. Saat-saat seperti ini, kantin akan sangat ramai.

Sama seperti Elina yang juga pergi ke kantin bersama Dira. Fahra dan Raisa menolak ikut dan hanya menitip makanan.

Dave yang sudah melihat Elina berjalan ke kantin dengan Dira, langsung menyikut Bryan. " Bro, Elina tuh."

Seketika, Bryan langsung menegakkan duduknya dan mengamati Elina. Kenzo dan Alex hanya berdeham-deham tidak jelas.

" Cinta banget kayaknya." goda Alex.

" Diam, pacar gue." ucapan Bryan membuat Alex dan lainnya memekik heboh.

" Wahh! Pajak Jadiannya mana?" pinta Dave.

" Yaudah, beli sana. Gue samperin Elina dulu." Bryan mengeluarkan 300 ribu dari dompetnya dan menaruhnya di meja.

" SIAP! Jarang-jarang Bryan naktir! Kuy, habisin semuanya."

YOU and Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang