13

1.8K 296 47
                                    

" Disana jangan galau-galau lagi lo. Kayak gak ada cowok lain aja." Ujar Jihoon memberitahu saat lelaki itu mengantar Jennie yang hendak pulang ke bandara. Sebenarnya tidak hanya Jihoon, karena kedua orangtua Jihoon alias Yoona dan Luhan memang sengaja mengantar Jennie, Irene, dan Suho pulang.

" Suka-suka gua dong." Balas Jennie sengit. Detik berikutnya gadis itu terlihat merengut, " Abis gimana Hoon, gak ada cowok lain lagi sih." Lanjut Jennie membuat Jihoon menoyor kepala Jennie pelan.

" Bucin. Ke laut aja sana. Sampe lo video call gue mau curhat doang tentang tuh cowok palingan langsung gue matiin sambungannya." Ujarnya pedas dan jutek sehingga membuat Jennie membalas Jihoon dengan tatapan tajamnya. Jihoon tuh sebenarnya mukanya imut mangkanya banyak orang yang suka. Tapi cowok yang sangat amat cinta dengan futsal itu tingkat tsunderenya jauh melebihi Minhyun. Well, tapi setidaknya cowok itu tidak menarik ulur hati cewek lain sih bagusnya. Karena Jihoon cukup straightforward dalam mengungkapkan perasaannya.

" Gue mau pulang hibur gue atau gimana kek." Protes Jennie, " Lagian lo tuh baru tinggi beberapa centi dari gue aja udah songong pake berani noyor gue." Lanjut Jennie sambil berjinjit untuk menoyor balik Jihoon. Tapi Jihoon malah menahan tangan Jennie sehingga membuat cewek itu meringis. Kekanakan sekali memang kedua orang ini. Maklum saja sih, Jennienya dimanja sekali oleh Irene dan Suho, sedangkan Jihoon itu anak tunggal.

" Tante Yoona, Jihoonnya jahat." Adu Jennie sambil meleletkan lidahnya pada Jihoon.

" Jennienya aja tuh Ma yang rese." Adu Jihoon juga tak mau kalah.

Sedangkan kedua orangtua mereka hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kedua orang yang kelakuannya seperti anak kecil tersebut.

" Ntar abis Jennie lulus sama Jihoon lulus kuliah tante minta kalian biar dinikahin aja sama Suho biar kalian berhenti ribut." Canda Yoona

" Amit-amit." Ujar mereka berdua kompak.

Walau mungkin bisa saja terjadi karena Luhan dan Suho selain mantan teman kuliah ya sekarang adalah rekan bisnis.

" Jangan amit-amit dulu. Ntar malah makan omongan sendiri." Ujar Irene memberitahu

" Ya udah ya Yoong. Gue, Suho, sama Jennie mau pamit. Makasih banyak lho udah dianter. Kan jadi enak kita." Ujar Irene

" Lu, Yoon. Ntar kalo balik hubungi kita aja ya." Ujar Suho sambil memberikan pelukan perpisahan pada keduanya

" Kita pamit dulu." Lanjut Irene

Jennie sih cuma tersenyum sopan pada kedua orangtua Jihoon sebelum cewek itu mengikuti kedua orangtuanya. Tapi baru saja Jennoe melangkahkan kakinya beberapa langkah, Jihoon malah menarik kerah kemeja Jennie dari belakang menganggap cewek itu seperti kucing. Jennie sudah misuh-misuh karena tahu Jihoon lah pelakunya.

" Lo gak mau bilang kata-kata terakhir dulu sama gue?" Tanyanya membuat Jennie memutar bola matanya kesal.

" Apaan? Cepetan nih ntar gue ditinggal." Jawabnya bete tapi Jihoon hanya memandangi Jennie datar.

" Tsk... Gue kan mintanya lo." Ujar Jihoon berdecak kesal

" Jen, kalo pas gue lulus Minhyun masih bego gak sadar kalo lo sayang dia. Mending lo move on aja." Beritahu Jihoon pelan sehingga membuat Jennie mengangkat salah satu alisnya bingung.

" Maksudnya?"

" Move on sama gue kalo gue udah lulus SMA dan gue udah kuliah di NUS. Kalo sekarang, gue belum bisa deketin lo karena buat nyentuh cita-cita gue aja itu masih jauh." Jawabnya

***

Sebenarnya, selama di pesawat tadi sebelum cewek itu sampai rumah, Jennie terus memikirkan perkataan Jihoon yang cukup tiba-tiba itu. Dia tahu sekali Jihoon karena dulu Jihoon adalah teman Edward dan karena hal itu pun Jennie dan Jihoon sering chatting hal-hal tidak penting walau jarak memisahkan. Awalnya mungkin dari saat Jihoon memfollow akun instagramnya lalu tiba-tiba membalas snapgramnya. Dia tahu banyak tentang Jihoon yang menurutnya berbeda dari banyak artis Indonesia lainnya. Cowok itu pernah jadi artis cilik. Tapi dia meninggalkannya karena ikut orangtuanya dan memilih mengejar kariernya. Ya walau kalian masih bisa menemukan Jihoon datang ke acara-acara Talk Show dan lain sebagainya jika sedang liburan.

Setahu Jennie, Jihoon memang tertarik pada bisnis seperti ayahnya. Dan dia ingin menjadi CEO sebelum usianya 25 tahun, jadi Jihoon ingin membangun start up saat dia kuliah. Kata Jihoon, " Kata orang Bill Gates aja Drop Out bisa punya Microsoft dan kaya. Tapi kan starting point dia, dia aja masuk Harvard dulu sebelum di drop out. Berarti orang sukses itu bukan gak pinter, tapi dia punya pilihan buat ngerjain proyek lain. CEO start up di Indonesia pun starting pointnya ya kuliah di tempat bagus dulu. Jadi gue gak akan punya cewek dulu deh sekarang. Ntar malah gue gak fokus terus gak bisa main sama temen gue lagi."

Iya, Jihoon tuh hobi main dan menganggap pacar itu ganggu waktu main dan belajar dia untuk saat ini. Tapi Jennie kaget pas tadi di bandara Jihoon bilang begitu.

Ya sebenarnya sekeren apapun cowok lain, kalo cewek udah suka sama cowok ya bucin. Kayak Jennie aja sekeren apapun Jungwoo sama Jihoon, kalo dia sukanya Minhyun yang gak peka ya gimana kan?

Incoming call from Minhyun

Baru aja Jennie mikirin Minhyun sambil tiduran di kamarnya, dia melihat ada telpon masuk dari Minhyun. Gadis itu pun terlihat mengangkat telpon dari sahabatnya yang mungkin sudah seminggu ini dirinya abaikan itu. Iya, Jennie memang masih marah pada Minhyun karena sudah menurunkannya minggu lalu. Tapi dia tidak bisa marah usai mengingat bahwa Minhyun juga lah yang menjaga dirinya selama dirinya sakit.

" Iya kenapa Minhyun?" Tanya Jennie tanpa basa-basi. Dari telpon, Jennie bisa mendengar Minhyun menghela nafas lega.

" Lo tuh pergi gak bilang gue terus chat gue juga gak dibales. Mana gosip lo kena kanker tulang nyebar satu sekolah. Terus gue yang paling deket sama lo gak tau apapun?" Protes Minhyun, " Gue khawatir tau kemarin." Lanjutnya membuat Jennie hanya tersenyum tipis.

" Lagian gue masih marah sama lo kenapa nurunin gue di tengah jalan kemarin." Peringat Jennie

" Tapi kan lo ya min..." Perkataan Minhyun terhenti karena cowok itu terlihat menghela nafas berat, " Maaf." Pintanya saat sadar bahwa dia juga yang salah.

" Sini. Gue gak marah sama lo kok. Gue bawa sesuatu tuh buat lo." Beritahu Jennie menyuruh Minhyun untuk ke kamarnya. Lagian dia malas jalan jika kakinya sedang sakit seperti ini.

" Lo jetlag gak? Gue kesana sekalian jemput lo. Jalan yuk." Ajaknya tiba-tiba membuat Jennie terkejut.

" Ya nggak sih. Emang mau kemana? Udah mau malem." Beritahu Jennie

" Makan kek atau apa kek. Lagian gue mau ngasih tau sesuatu."

" Apaan?" Tanya Jennie

" Surprise dong. Lo pasti juga suka." Balasnya membuat Jennie memutar bola matanya sebal

" Kalo nggak?"

" Ya gue tau lo dari zaman bayi. Gue tau lo pasti suka. Sana dandan yang cantik. Gue kesana lima belas menit lagi ya."

Gini nih kalo punya temen kayak Minhyun. Hati udah macem layangan, ditarik ulur terus.

=== Friendzone ===

✔ Friendzone feat. Minhyun ➖ Jennie ➖ JungwooWhere stories live. Discover now