"Aww." teriak seseorang yang tangannya tertabrak Hafis hingga bukunya tergeletak di lantai.
"Astaghfirullah. Maaf ya." ucap Hafis yang melihat sebuah buku yang terjatuh dari tangan gadis yang ditabraknya.
Setelah keduanya sama-sama berdiri.
"Ran, kamu kenapa?" tutur seseorang yang membuat Hafis dan Rani menoleh.
"Barusan jatuh, Za. Untung buku catatan biologi yang cantik dan rapi ini nggak kenapa-kenapa. Nih aku balikin." ujar Rani sambil menyodorkan buku milik Azalea.
"Makasih, Za." tambahnya.
"Sama-sama." balas Azalea.
"Aku balik ke kelas duluan, Za. Dan kamu, temannya Azalea, maaf ya nggak sengaja nabrak." kata Rani lalu berjalan ke kelasnya.
"Eh, Hafis, aku duluan ya. Makanya jangan sepaneng gitu. Assalamualaikum." ucap Azalea selanjutnya.
"Waalaikumussalaam." jawab Hafis.
'Aku sepaneng juga gara-gara kamu.' ucap Hafis dalam hati saat melihat Azalea beranjak dari tempatnya berdiri tadi.
Hafis berjalan menuju kelasnya, masih dengan pikirannya yang tadi. Tentang Hafis yang mungkin akan mengkhitbah Azalea. 'Astaghfirullah, kenapa mikir kayak gini sih? Masih SMA juga. Astaghfirullahaladzim.' batin Hafis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatamorgana Cinta
Teen Fiction[SOLUSI UNTUK REMAJA YANG SEDANG DILANDA ASMARA] Aku malu pernah berdoa kepadaNya untuk menjadikanmu pelengkap separuh agamaku. Aku malu. Perasaan yang ku anggap sebagai cinta ternyata hanyalah Fatamorgana. Semu, bahkan terlalu fana untuk menjadi...