Part 4

2.9K 253 8
                                    

"Oh, Sharen rupanya kau bekerja disini." Ucap seorang perempuan menatap Sharen dengan tatapan merendahkan. Sharen memutar bola matanya, tak mempedulikan seseorang yang bicara padanya Sharen memilih meletakan pesanan yang diminta orang itu.

"Tak ku sangka dirimu yang dulu bak seorang putri, malah berakhir menjadi pelayan restoran."

"Tidak usah mengoceh, aku tidak mungkin berakhir disini jika saja orang tuamu yang hina dan menjijikan itu tidak mengambil semua harta warisanku." Ucap Sharen.

Seseorang yang bicara padanya itu adalah Amanda, anak dari sahabat orang tuanya. Sewaktu orang tua Sharen masih hidup mereka sangat baik pada Sharen, hingga pada saat kecelakaan itu terjadi mereka berubah. Mereka awal mulanya menawarkan diri mengasuh Sharen serta mengelola semua harta warisan yang diterima Sharen.

Sharen yang waktu itu masih terlalu muda dan polos mengiyakan, karena orang tua Amanda adalah sahabat orang tuanya. Ia tidak menaruh pikiran negatif sekali pun, setelah mereka mendapatkan semua harta Sharen mereka memperlakukan Sharen layaknya babu.

Beruntung Sharen masih memiliki sedikit tabungan hingga ia bisa kabur dan membeli sebuah apartemen kecil, Sharen memilih untuk berhenti dari kuliahnya. Dan disinilah ia berakhir sekarang hanya menjadi pegawai restoran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Siapa yang menyangka hidup Sharen yang dahulunya sempurna akan berakhir menjadi seperti ini "Berani sekali kau mengatakan orang tuaku seperti itu!" Amanda menatap Sharen penuh amarah.

"Tentu saja, apa yang aku takutkan. Memang pada kenyataannya seperti itu orang tuamu adalah lintah yang mengerok habis harta warisanku." Sahut Sharen. Amanda tidak datang sendiri, ia datang bersama teman-temannya. Tapi Sharen tak peduli, ia memang ingin membuat Amanda malu.

"Kau!" Amanda hendak menampar Sharen, namun Sharen dengan mudah menepisnya. Ia mencengkram kuat tangan Amanda hingga memerah, bahkan jika bisa ia ingin mematahkan tangan itu.

"Kau tidak akan pernah bisa menyentuhku jalang." Sharen menghempaskan lengan Amanda, dengan santai ia melenggang meninggalkan gadis itu yang kesal setengah mati dengannya.

*****

Sharen melempar kain lap di tangannya dengan kesal, jika diberi satu kesempatan Sharen ingin membuat Amanda dan keluarganya menderita.

Sharen begitu dendam dengan Amanda karena gadis itu telah merebut pacarnya dahulu, ditambah dengan keserakahan orang tua Amanda yang telah mengerok habis warisannya membuat Sharen semakin membenci gadis itu

"Lihat saja jika aku berhasil balas dendam maka kau akan habis." batin Sharen.

Sharen tersenyum licik tadi malam ia mendapat mimpi dari leluhurnya tentang sebuah kekuatan miliknya, yang selama ini tak pernah Sharen sadari. Kekuatan itu tersegel di dalam liontin kalung yang dahulu pernah Sharen pakai, Sharen akan berusaha menemukan kalung itu kembali. Ia akan balas dendam atas penderitaannya selama ini.

Ia sungguh muak hidup seperti ini, mengapa orang-orang jahat dapat dengan mudah bahagia diatas penderitaan orang lain, sedangkan dirinya yang tak pernah menyakiti justru mengalami hal yang tidak mengenakkan dalam hidup.

Farah menyipitkan matanya menatap teman sekerjanya yang nampak menahan amarah, dalam hati menebak kejadian apa yang telah menimpa Sharen. Namun ia memilih untuk tidak bertanya, toh ia memang tidak terlalu peduli dengan kehidupan teman sekerjanya itu.

Farah hanya peduli pada hidupnya sendiri, prinsipnya untuk apa mengurusi orang lain sedangkan diri sendiri masih memiliki banyak masalah yang belum tentu dapat diselesaikan.



Master Of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang