HF || 6 (The Darkness Inside You)

161 52 11
                                    

Seakan semua warna di dunia mati. Dia memilih Hitam untuk mewarnai hari-harinya..

Homograf Feeling

***

Gelapnya malam berubah mencekam ketika Alpha memasuki arena yang dilakukan oleh sekelompok geng motor untuk aksi balap liar.

Aktivitas ini sudah menjadi rutinitas Alpha untuk melarikan diri dari segala tuntutan yang dilayangkan padanya. Dirinya sudah sangat lelah dengan segala perintah yang diberikan ayahnya.

Pria tua itu terus saja membebani Alpha untuk bekerja di dalam ruangan dengan setumpuk berkas perusahaan yang tidak dia diminati. Membuat Alpha semakin gencar untuk terus menghindari dan membangkang segala perintah ayahnya.

Sungguh Alpha tidak perduli dengan segala umpatan, cacian dan makian yang diberikan padanya. Karena semakin dia ditekan semakin kuat dia melakukan pemberontakan.

Karena dia lebih suka melakukan segala sesuatu dengan caranya sendiri. Masa bodoh dengan cara orang lain. Dia tidak perduli!

"Masih hidup lo?!!" tanya pria yang tiba-tiba menghadang jalan Alpha menuju arena balap.

"Apa peduli lo." jawab Alpha santai.

"Gue pikir lo udah jadi abu pas gue tinggal di gedung itu. Ahh gue lupa lagi berhadapan sama titisan iblis neraka." terlihat seringai aneh di kedua mata pria itu.

Alpha tersenyum miring.

Dia tetap melangkahkan kaki maju ke depan, sampai seseorang mencekal kasar tangan sebelah kirinya.

"Kenapa kemarin lo gak ngelawan gue bangsat?!!" tanya pria itu dengan tatapan dingin.

Alpha memperhatikan cekalan pada tangan sebelah kirinya.

"Lo homo megangin tangan gue." jawab Alpha tidak kalah dingin.

"Brengsek!!"

Pria itu melepas cekalan nya dan ingin menjulurkan sebuah tinjuan pada wajah Alpha. Dengan sigap tak kalah cepat dengan kepalan tangan pria itu belum sampai ke wajahnya, Alpha segera membalikan situasi dengan menghadang kasar lengan pria itu. Bahkan Alpha segera meraih kerah jaket hitam pria di depannya dan mencengkram kuat bahkan sampai terdengar suara meringis kesakitan.

"Mood gue lagi buruk sekarang." Alpha semakin gencar mencengkram kuat kerah jaket itu. Bahkan terlihat jelas urat di punggung tangannya.

"Dan kalo lo penasaran kenapa gue gak ngelawan lo, itu karena sisi iblis gue lagi ketinggalan di rumah. Lo tau kan gue orangnya pelupa." kata Alpha dengan tatapan tajam dan menusuk.

"Bahkan gue hampir lupa kalo bajingan yang di depan gue ini adalah adik gue sendiri. Jadi seharusnya lo seneng gue gak ngelawan lo."

Pria itu terpanjat kaget saat melihat kakinya sudah tidak menapak dan sedikit terangkat dari jalan beraspal.

Alpha benar-benar mengerikan!

"Gue juga gak mau uang yang udah lo pake buat sewa preman jadi sia-sia." Alpha melepaskan kasar cengkraman pada pria itu. Dan alhasil pria itu terjatuh diatas panasnya lintasan arena balap.

HOMOGRAF FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang