"Semua orang berhak mendapatkan penjelasan.. termasuk lo! Jadi perjuanginlah apa yang harus lo dapetin." – Azka Gin
==✾჻け о 尺 М ৩刀乇჻✾==
Senyuman Alena mengundang banyak pertanyaan Miska dan Riri. Seperti mendapatkan Jackpot besar yang selama dia rindukan, Alena terus tersenyum di Lab Seni sambil memandangi sebuah foto yang dia lihat dari dalam amplop itu.
Setelah beberapa menit, siswa kelas seni itu kembali keluar dan memberikan hasil foto dari amplop satunya.
"Thank you yak.. nih dari Alena buat hasil kerja keras lo," ucap Riri sembari memberikan beberapa lembaran uang.
Akhirnya geng Utsainoato pergi meninggalkan ruangan itu di susul dengan bunyi bell tanda istirahat selesai berbunyi.
Akhirnya mereka memasuki kelas dan melanjutkan kegiatan belajarnya .
Di kelas Musik, Riri terus melamun. Membangkitkan kenangan lama dengan Danial yang dulu pernah indah.
★Flashback Mode On★
Sekitar satu setengah tahun yang lalu . Terlihat Riri sedang menemani Mona yang sedang latihan bela diri di sekolahnya, "Percaya deh Mon, dia itu baik banget orangnya dan dia selalu buat gue tersenyum,"
"Lo gak capek apa tiap hari ngomongin kebaikan dia mulu, gue aja capek dengernya. Gak usah berlebihan gitu Ri.. entar kalo lo di sakitin gimana ?" tanya Mona yang sedang memegang sebotol air mineral.
"Jangan lah Mon, lo itu ke sahabat harusnya doain yang baik-baik," jawab Riri, memelas.
"Iya-iyaa sayang haha yang penting lo bahagia terus yak," balas Mona.
Kemudian datang sosok laki-laki seraya memegang helm di tangannya. "Kamu udah lama nunggu aku?"
"Nggak kok. Oia Danial kenalin ini sahabat aku, Mona Hapsa dia anak bela diri," ucap Riri memperkenalkan Mona.
"Danial King.."
"Mona .." Keduanya saling jabat tangan .
"Kita duluan yak Mon, lo pulang nanti hati-hati dan maaf banget kalo gue gak bisa nemenin lo sampe selesai kayak biasanya," pamit Riri.
"Gak apa-apa Ri, Nial? Lo jaga sahabat gue.. awas aja lo !" ucap Mona bernada ancam.
Keduanya pun pergi meninggalkan Mona ..
★Flashback Mode Off★
Kenangan itu merasuk hingga suara bell tanda pelajaran telah usai berbunyi. Setelah memberikan peringatan rutin perihal pelaksanaan ujian, Sensei melakukan salam, lalu pergi meninggalkan kelas.
Siswa-siswi kelas X dan XI untuk semua prodi di Akademi Minzoku Akari pun bertebaran keluar kelas menuju gerbang sekolah..
Semuanya antusias kecuali kelas XII, karena ada tradisi yang sudah ada berpuluh tahun yang lalu di Akademi Minzoku Akari, setiap kelas XII yang akan melakukan ujian nantinya akan di beri arahan dan informasi perihal jadwal pelajaran, pelaksanaan, tataan tempat duduk dan acara tahunan kelas XII yang biasa di sebut-sebut "Hontó no Jiko" [Sejatinya Diri/Jepang] atau Real Self oneNite.
"Jo mau ke mana?" tanya Zoya.
"Pulang!"
Murid-murid yang mendengar pernyataan dari Jovian pun hanya bisa saling menatap.
"Emang dia belum tau?"
"Biasanya akan di kasih tau dan penjelasan sama Kepsek ke anak baru soal acara tahunan kelas XII."
"Jovian-Kun? Kelas XII semua prodi gak boleh pulang. Akan ada apa yaa namanya.." ucap Zoya yang terlihat berpikir.
"Akan di beri arahan, jadwal, informasi tempat duduk dan tema dalam acara RSoN nanti," sambung Keinarra.
Jovian terlihat bingung. Dia merasa tidak tahu menahu soal ini sebelumnya.
"Karena Jovian nggak akan ikut," sambung Shan Sensei yang tiba-tiba datang.
Semua mata tertuju pada Shan Sensei yang memberi pernyataan simple tetapi terdengar aneh buat lainnya.
"Kenapa kak?" tanya seorang siswa.
"Tahun ini letak tempat duduk dan jadwalnya akan di upload di Web resmi SMAMIRI yak, di sana ada penjelasannya," jawab Shan Sensei tanpa menghiraukan pertanyaan siswanya.
"Kenapa Jojon gak ikut kak?" tanya Tya yang masih mencari tau.
"Temanya petualangan ya, oke see you on satnite," jawab kak Shan yang masih mengelak lalu segera pergi meninggalkan kelas .
"Jangan bedakan saya kak!" Jovian protes. Dia tidak ingin dibedakan di sini sebab akan membuat dia kembali mengingat sikap deskriminasi yang terjadi di SMA Reigu O Shiru
Shan Sensei mengamati kedua mata Jovian berulang. "Baik. Tolong jelaskan dan di bimbing yak Keinarra," pinta kak Shan yang melanjutkan langkahnya.
'Kesempatan gue!' batin Keinarra.
Zoya menawarkan diri. "Sama gue aja yak Jo? Ketua kelas ntar sibuk, besok sebelum acara mulai dia datang duluan ke sekolah untuk bantu."
Jovian menatap Keinarra lalu menghampiri Zoya. "Oke.. mohon bantuannya."
Setelah itu Jovian dan Zoya terlebih dahulu keluar meninggalkan kelas itu..
Keinarra bergegas pergi meninggalkan kelas itu di susul oleh Tya.
==✾჻け о 尺 М ৩刀乇჻✾==
Diperjalanan pulang, Tya terus memperhatikan Keinarra yang sedari tadi diam di dalam mobil "Kei? Kayaknya lo harus berdamai dulu deh sama Njoy," saran Tya.
"Iya Ty tadi udah gue coba tapi dia nolak berdamai sama gue."
"Loh kenapa?" tanya Tya terlihat heran.
"Omongan gue waktu di perpus kemarin emang keterlaluan sama dia jadi wajar aja dia begitu, tapi gue gak bakalan nyerah."
Sementara du Yume's Hang Out. Geng Utsainoato sedang memilah-milih pakaian sesuai dengan tema yang sudah di tetapkan.
"Al tadi itu kita disuruh pulang sama Sion Sensei, kok malah kesini?" tanya Miska dengan polosnya.
"Miska sayang emangnya lo gak mau beli perlengkapan buat acara Hontó no Jiko nanti?" tanya balik Alena.
"Mau sih tapi kan ada yang bekas dulu Al," jawab Miska.
"Dulu? Maksud lo baju acara yang pernah di pake, lo pake lagi gitu? Ih gue sih gak mau. Lagian tema kali ini itu Adventure atau Nature jadi beda lah," jelas Alena.
Miska mengangguk paham lalu Riri datang dengan napas terengah-engah."Gaes maaf gue telat .. susah banget cari taksi online di jam segini."
"Gak apa-apa lagian barang yang mau kita beli udah gue tag kok jadi tinggal minta ambil pegawainya, oia Ri tadi lo pulang sekolah kok diem aja tumben.. kenapa?" tanya Alena.
'Gue ke inget Mona,' batinnya. "Pusing aja banyak not balok yang mesti gue liat dan gue hapal," jawab Riri.
"Eh pegel tau berdiri, barangnya udah gue data sekalian gue catet aja mending kita cari tempat duduk deh yukk .." pinta Miska.