" Hyung, kita harus cepat-cepat pergi dari sini, hyung! "
" Tidak perlu! ", jawab Joonmyun langsung. Tiba-tiba saja ia punya ide. Ia kembali memanggil Baekhyun pada ponselnya yang belum dimatikan panggilannya.
" Yak! Kalian kemana saja?! Aku me- "
" Baekhyun-ah, pergi ke mall didekat kampus dan segera ke lantai 12,"
" Mwo? Un- "
" Dia disini," potong Joonmyun dan langsung mematikan panggilannya. Ia menggamit tangan Kyungsoo keluar dari lift setelah lift nya berhenti.
Sementara Baekhyun, ia langsung memasuki mobil Chanyeol, membuat TaoYeol menghentikan tanya-jawab mereka seraya menunggu Baekhyun. Karena mereka baru kenal, jadi mereka saling tanya-jawab satu sama lain. Yang mulai? Tentu saja Chanyeol. Tahu sendiri Chanyeol ramahnya seperti apa.
Dan Baekhyun pun langsung menyuruh Chanyeol menjalankan mobil, menuju tempat tujuannya.
Mereka sudah membagi tugas sebelumnya. Mereka. Orang-orang yang Kris herankan mengapa tidak mengucapkan 'selamat ulang tahun' padanya. Luhan dan Sehun, membantu mencari balon sebanyak mungkin untuk diletakkan dirumah mereka. Yang kemudian akan ditiup oleh Chen dan Kai. Lay yang tengah dalam perjalanan ke Seoul dari Hunan, dan di Changsa sana dia sudah menyiapkan kado spesial untuk Kris. And the last but not least, Xiumin, yang menjadi seksi dekorasi.
~~~
Joonmyun masih menggamit tangan Kyungsoo dan membawanya ke sebuah haberdashery. Mereka sengaja berdiri ditempat yang ada cerminnya agar mereka bisa melihat Kris.
" Hyung, untuk apa kita disini? ", tanya Kyungsoo. " Kau tidak mau membelikannya baju sebagai hadiah? ", tanya Joonmyun. Kyungsoo melihat ke sekitarnya. Bagaimana mau membeli? Dia bahkan tidak tahu berapa ukuran tubuh Kris.
" Aniyo? ", tanya Joonmyun. " Aku tidak tahu ukuran tubuhnya, hyung," jawabnya. Sedikit mengerucutkan bibirnya. Karena tidak menemukan apapun mereka akhirnya pergi ke toko yang menjual baju couple.
~~~
BaekYeolTao akhirnya menemukan si namja berambut pirang yang tingginya overdosis bernama Kris Wu. Karena lift penuh mereka akhirnya memilih untuk menaiki eskalator saja. Berlari secepat mungkin dan memotong jalan melalui orang-orang yang berbaris didepan mereka.
Lantai 12. Ok. Ini dia. Mereka mencari sosok namja sesuai ciri-ciri yang disebutkan Joonmyun. Berjaket hitam, pakai hoodie, pakai masker. Dan tinggi. Itu tidak sulit. Tidak banyak orang Korea yang tingginya 'overdosis' seperti duizhang itu.
~~~
JoonKyung akhirnya tiba disebuah toko yang menjual baju couple. Mereka berada didepan sebuah steling dan melihat jejeran aksesoris kapel didalamnya. " Woah.. Hyung, semuanya bagus sekali," ucapnya saat melihat gelang, arloji, cincin, kalung, casing ponsel, dan bahkan gantungan ponsel yang berkapel itu.
" Kau suka? Kalau begitu pilihlah. Biar aku yang bayar," ujar Joonmyun. Kyungsoo memandangnya. Apa ia tidak salah dengar? Joonmyun mau membayarnya? Ia mau membayar benda yang akan dibeli Kyungsoo untuk pacarnya?
" A..aniyo, hyung. Tidak perlu. Lagipula Kris itu kan pacarku, untuk apa kau yang membayarnya? ", ucapnya. " Tidak apa-apa. Anggap saja sebagai hadiahku," balas Joonmyun.
Kris yang tengah bersembunyi dibalik patung manekuin sebuah toko memandang mereka. Tentu saja hatinya sangat panas melihat namjachingu-nya pergi ke sebuah toko yang menjual barang-barang couple bersama namja yang bukan namjachingu-nya. 'Mereka pergi ke toko barang-barang couple? Cih! Benar-benar keterlaluan.' umpatnya.
Kyungsoo mengangkat ponselnya yang berbunyi, dan masih dari orang yang sama, panggilan itu dari Baekhyun. " Yobsseyo,"
" Kyungsoo-ah, dia ada delapan meter dibelakang kalian sekarang, dibalik toko yang menjual baju anak-anak," ucap Baekhyun yang juga tengah bersembunyi bersama Chanyeol dan Tao beberapa meter dari Kris.
" Hyung, Baekhyun bilang Kris ada dibelakang kita," ucap Kyungsoo pada Joonmyun. Joonmyun memanggil noona sang pelayan toko yang kebetulan sedang melayani mereka. " Noona, maaf. Apa kami boleh bertanya? "
" Nae? "
" Apa kau melihat namja berjaket dan bermasker hitam dibelakang kami yang sedang bersembunyi? ", tanya Joonmyun. Yeoja itu mengedarkan pandangannya ke sekitarnya. Lalu mengangguk. " Nae,".
Kyungsoo memandang Joonmyun. " Kalian harus melakukan sesuatu supaya dia cemburu," ujar Baekhyun dari telfonnya. Joonmyun yang mendengarnyapun mencari ide. Ia baru saja ingin membuka mulutnya sebelum-
" Hahahaha! Joonmyun hyung, kau lucu sekali! Hahahaha! ". Joonmyun menatap cengo(?) Kyungsoo dengan mengedipkan matanya lama, karena Kyungsoo yang tiba-tiba tertawa dan memukul pelan pundaknya. Iapun akhirnya mengerti setelah berpikir panjang.
" AHAHAHAHA! NAE, KYUNGSOO-AH! KAU BENAR-BENAR NAMJACHIN..gu.. yang.. lucu.. ". Ucapan Joonmyun memelan bagai televisi yang dikecilkan volumenya, ketika dia menyadari kalau dia keceplosan menyebut Kyungsoo dengan 'namjachingu' dan membuat seluruh penghuni mall yang berlalu lalang berhenti dan memandangi mereka.
Krik krik.
Joonmyun memejamkan matanya merutuki kebodohannya. Bukan masalah karena ia telah menyebut Kyungsoo dengan sebutan 'namjachingu' dan takut pada Kris. Tapi karena hubungan mereka yang.. yah.. you know it. Tidak perlu disebutkan. Mereka berdua itu namja, pasti akan sangat aneh jika orang-orang mendengar Joonmyun memanggil Kyungsoo 'namjachingu'nya. Oh, my, gosh! 'Dead me!' rutuk Joonmyun. 'Baboya'.
" Kyungsoo-ah, dengar aku," panggil Joonmyun, Kyungsoopun menoleh. " Jika ku bilang '3', kita harus sudah pergi dari sini, nae? ", ucapnya dengan sedikit berbisik. " Satu... Dua....... Tiga! ". Joonmyun menggamit tangan Kyungsoo dan mengajaknya berlari secepat mungkin. Yang membuat Kris tercengo dan langsung keluar dari tempat persembunyiannya. Dan tidak ketinggalan TaoBaekYeol yang langsung berlari menyusul Kris ketika dia pergi.
Keenamnya berlari seperti film action hollywood. JoonKyung berlari dari mall karena malu, Kris berlari karena ikut-ikut JoonKyung, dan BaekYeolTao yang berlari mengejar Kris.
Sekeluarnya dari mall, JoonKyung mencari taksi. Mereka melihat ke belakang dan bernafas lega. Entah mengapa mereka saling tertawa setelahnya. " Hyung, kita seperti mission impossoble," ujar Kyungsoo. " Nae, Kyungsoo-ah," Joonmyun memandang Kyungsoo dan berharap andai waktu berhenti sekarang. Ia ingin sekali tertawa seperti ini dengan Kyungsoo, hanya berdua.
" Sekarang kita mau kemana, hyung? ", tanya Kyungsoo. Menyadarkan Joonmyun dari lamunannya. " Ah nae. Mollayo, Kyungsoo-ah. Bagaimana kalau kita kerumahnya? Kau tahu rumah Kris kan? "
" Kajima, hyung. Bagaimana kalau kita ke apartment ku? "
" Apartemen? "
" Nae. Aku punya ide yang cemerlang. Hehe. Aku ingin buat hatinya lebih panas lagi," ujar Kyungsoo. Menggosokkan kedua tangannya dan menyeringai ala musuh superhero.
~~~
Kris mengikuti taksi yang ditumpangi JoonKyung. Hingga ia akhirnya sampai disebuah gedung. Kris mengernyitkan dahinya. 'Apartemen? Untuk apa mereka ke apartmen.. Oh.. Atau..' Kris berpikir dan bergegas masuk mengikuti JoonKyung yang mulai memasuki lift.
Sesampainya di apartment. Kris bisa mendengar suara dialog antara Joonmyun dan Kyungsoo didalam sana walaupun ia hanya berdiri didepan pintu apartmen Kyungsoo saja. Dan tentu saja Kyungsoo mengetahui posisinya karena informasi yang diberikan Baekhyun padanya.
" Joonmyun hyung! Aigoo... Kenapa kau lama sekali? Aku sudah menunggu dikamar, hyung! ", seru Kyungsoo. Kris menekukkan alisnya dan semakin menempelkan telinganya ke pintu apartmen Kyungsoo itu, mencoba mendengar lebih jelas.
" Palli, hyung! Aku sudah tidak sabar! "
" Nae, Kyungie-ah! Sebentar!~ ". Dan itu suara Joonmyun. Kris semakin menekukkan alis tebalnya. 'What the.. Apa yang mereka lakukan didalam sana?' pikirnya.
" Palliwa, hyung. Aku kedinginan! ", teriak Kyungsoo lagi. Ia terkikih kecil karena ia tahu pasti Kris sangat 'mati penasaran' dengan apa yang ia lakukan dengan Joonmyun di dalam apartmentnya sekarang ini.