"Lo ga ikut ke kantin?" tanya Salsa sahabat Tya.
"Ga deh, Tya lagi males, Salsa aja yang ke kantin ya?" tanyanya sembari menggelengkan kepala nya.
"Yakin nih? Si Dion kalo istirahat pasti ke kantin." Goda Salsa pada Tya.
"Eh, Tya ikut deng hehe." Tya langsung melompat ke samping Salsa.
Pletakk
"Aduh, Salsa apaan sih? Kan sakit." Seru Tya cemberut sambil mengusap kepala nya yang dijitak oleh Salsa
"Lo sih, giliran nama si Dion yang di bilang lo langsung semangat 45." Salsa menatap Tya sinis
"Hehe, Salsa tambah cantik deh hari ini. Kantin yok,ntar bel masuk bunyi lagi." ujar Tya sambil nyengir
"Bilang aja kalo bel masuk bunyi lo ga bisa lihat si Dion." Jawab Salsa dan pergi meninggalkan gadis manja yang berada di samping nya.
"Salsaaaaa!!!!" Tya mengejar Salsa yang sudah berlari keluar kelas.
Brugg
Tya jatuh di depan kelas dan dilihat banyak orang. Salsa menyadari kejadian itu dan berlari ke tempat Tya jatuh.
Tya melihat lelaki yang tidak sengaja ditabrak nya. Sekejab tubuh Tya menegang ditempat, dia merasakan kekurangan oksigen,dia,Dion lelaki dingin yang Tya sukai sejak lama.
"Tya, sini diri." Tangan seorang laki laki diulurkan pada Tya, Tya hanya bengong.
"Tya sadar!" Teriak Salsa
"Eh" Tya pun menerima uluran tangan itu
"Makasih." Tya tersenyum kaku
"Sama sama, gue kakak kelas lo, ketua osis. Perkenalkan nama gue Andre."
"Padahal gue ga nanya ya Tuhann" Batin Tya
"Oh iya, aku pergi dulu ya Kak" Pamit Tya sambil tersenyum. "Sal, ayo." Tya menarik tangan Salsa dan segera meninggalkan tempat kejadian itu.
(*)
Sesampai di sana terlihat padatnya tempat favorif seluruh murid di dunia, KANTIN.
Tya dan Salsa memilih meja kosong di sudut kantin.
"Tya mau mesen dulu, Salsa mau mesen apa? Biar Tya pesenin." Tya berdiri sambil menawarkan nya pada Salsa.
"Ga sekalian lo traktir?"
"Ih, Salsa! Tya udah mau ya nawarin buat mesen makanan Salsa, tapi Salsa malah minta yang lebih. Kan ga seru." Seketika wajah Tya memelas.
"Becanda kutil onta, gue nasi goreng sama teh manis aja deh Tya."
"Sip sip ok, Tya pergi dulu. Bubayy"
Tya pun meninggalkan Salsa dan menuju tempat Bu Siti.(*)
Setelah memesan makanan, Tya kembali ke meja dia berada dengan Salsa.
"Nih" ucap Tya sambil menyodorkan pesanan Salsa. Salsa menerimanya.
Tya dan Salsa makan dengan lahap,karena kebetulan pelajaran Matematika sangat menguras tenaga dan juga pikiran.
"Eh,itu kenapa rame rame? Samperin yuk Ya" Kata Salsa sambil berdiri dan menatap kerumunan tersebut.
"Bodoh amat mamank,mendingan makan enakkkk" Jawab Tya tanpa menatap Salsa.
"Idihh,tungguin bentar ya gue penasaran" kata Salsa sambil berdiri.
"Ok,ti ati ntar Salsa diinjek injek mereka lho haha" Salsa terkekeh mendengar ucapan Tya.
Tya melanjutkan makan nya,ya Tya perempuan yang sangat lapar jika melihat makanan atau mendengar kata makanan.
(*)
"Lo kalo jalan yang bener,baju gue jadi kotor semua bangsat!" Emosi seorang pria yang jatuh akibat Dion yang tidak sengaja menabraknya.
"Ga sengaja" ucap Dion dingin "Maaf" sambung Dion dan melanjutlan jalannya.
Tak disangka,laki laki yang bernama Aldi itu menarik bahu Dion dan berniat mengarahkan bogeman ke wajah Dion tetapi dengan sigap Dion menangkap tangan Aldi dan mengelintirnya kebelakang yang membuat Aldi meringis kesakitan.
"Banci!" ucap Dion penuh penekanan dan menghempaskan tangan Aldi.
Mata Dion menatap dengan tatapan yang sangat tajam sehingga semua bubar.
Dion melanjutkan jalannya kekantin yang sangat sepi karena semua siswa pergi menyaksikan perkelahian nya dengan Aldi.
Sesampai dikantin matanya mengarah kepada gadis yang makan dengan lahap. Dia duduk disamping gadis itu.
Tanpa melihat siapa yang duduk disamping nya Tya langsung melontarkan pertanyaan.
"Tadi kenapa Sal? Rame bgt yang kesana. Masa cuma Tya sih yang dikantin" ucap Tya dengan nada memelas sambil menyeruput minumannya dan menoleh ke samping nya.
Tya mendapatkan Dion yang menatapnya dengan intens.
"Eh,k-ka kak Di Dion" Tya tampak terkejut tetapi dia tetap memaksakan senyum nyam
"Nama?" tanya Dion to the point
"Nama aku kak?" tanya Tya balik
"Nama makanannya" ucap Dion dengan tatapan yang sangat datar.
"Eh iya nama aku Clenitya Tasya Varonica kak,panggil aja Tya" kata Tya memperkenalkan diri
"Oh" Dion berdiri dan beranjak dari tempat duduk yang disamping Tya.
Setelah Dion pergi,tiba tiba Salsa datang "Cieee Tya,udah main gebet aja lo" semprot Salsa.
"Main gebet apa,kak Dion tadi tiba tiba datang trus nanya nama Tya apa,udah gitu kak Dion pergi,yaudah ke kelas yok,bentar lagi bel bunyi" ajak Tya.
"Lo pertama aja deh,gue belum habisin makanan gue,mubazir." Cengir Salsa.
"Yaudah,Tya deluan ya. Bubay" Gadis itu meninggalkan sahabatnya dikantin dan berjalan menuju kelas nya.
(*)
Saat Tya berjalan,ada seorang perempuan menabrak sengaja bahu Tya.
"Shhhh" Tya meringis sambil memegangi bahu nya.
"Eh sini deh lo!" panggil seorang perempuan yang terlihat seperti senior Tya.
"Iya,kenapa kak?" tanya Tya dengan polos.
Namanya Rere,terlihat dari name tag seragamnya.
Rere menarik pergelangan tangan Tya dengan kuat.
"Ga usah pura pura bego,gue cuma mau bilang. Lo jangan gatal deh ke Dion, Dion itu pacar gue. Sempet satu kali lagi gue lihat lo deketin dia lo bakalan tau akibatnya!" Ucap Rere sambil tersenyum sinis ke Tya.
Tanpa diketahui dua gadis itu,seorang laki laki menatap mereka dari kejauhan.
(*)
"Tya,nanti ada latihan basket jam 3,datang ya. Ga datang abis lo gue buat" Kelvin yaitu ketua basket datang ke kelas Tya. Ya Tya adalah anak basket yang termasuk dalam kata jago. Karena sudah lebih 5 kali dia memenangkan perlombaan basket melawan sekolah elit lainnya.
"Siap bos" Sambil menghormatkan tangannya. Kelvin hanya terkekeh melihat anggotanya yang satu ini.
(*)
Salsa berjalan melewati koridor menuju kelasnya dan tentu kelas Tya juga.
Saat berjalan dia bertemu dengan Dava sahabat Dion.
"Eh Dav,sini deh" panggil Salsa
"Idihh,lo aja yang sini kampret" Salsa hanya menghela nafas nya.
"Gue cuma mau minta nomer hp Dion" ucap Salsa to the point.
"Eh eh,ga boleh gitu enak aja main minta minta." tolak Dava.
"Sekali ini ajaa ish,pelit banget." paksa Salsa. Dava hanya diam.
"Gue traktir dah di cafe samping nanti pulang sekolah." rayu Salsa.
"Oh siap siap,nih salin aja" Dava menyerahkab hp nya pada Salsa.
"Ok,makasih Dava,nanti tungguin gue di gerbang." kata Salsa dan pergi meninggalkan Dava.
(*)
Tya mendengus karena guru mereka tidak datang hari ini. Kelas terasa membosankan jika tidak belajar,menurut Tya. Ingat,menurut Tya.
"Tya,lo kok lemes banget sih?" tanya Salsa yang melihat Tya hanya menelungkupkan wajahnya di tangan yang sudah dia lipat diatas meja.
"Bosen aja gada kerjaan" jawab Tya dan menelungkupkan wajah nya lagi.
(*)
Bel berbunyi menunjukan waktu pulang sekolah.
Pintu terasa sangat sempit bagi murid murid karena mereka dengan tidak sabar keluar kelas.
Berbedan dengan Tya dan Salsa yang memilih keluar terakhir karena takut di dorong dorong.
"Lo pulang naik apa?" Tanya Salsa.
"Naik taxi,Salsa?" Tya bertanya balik.
"Gue masih ada urusan,lo pulang pertama aja ya." Usul Salsa
Tya hanya mengangguk tanda menyetujui ucapan Salsa.
"Btw,besok gue kerumah lo ya pulang sekolah."
"Ngapain?" tanya Tya.
"Nyuci piring,ya main lah Tya cantik."
Tya hanya terkekeh.Tidak terasa mereka sudah sampai gerbang,Tya langsung mengatakan pada Salsa dia akan menunggu taxi di halte saja.
"Dadah Salsaa!" teriak Tya yang membuat tatapan tidak suka terarah padanya.
Tya langsung berjalan ke halte dan menunggu taksi.
Sebuah mobil hitam berhenti didepannya.
"Masuk!" perintah yang mengendarai.
"Ehh" Tya sangat bingung dengan tingkah sipemilik mobil.
"Masuk goblok" ulangnya dengan penekanan.
Mau tidak mau Tya masuk kedalam mobil itu,mobil Dion.
*
Hai,please komen dan vote ya gaes. Cape loh ngetik sama mikirinnya hehe.
❤