" AAAAAAAA!!! "
#Dilain tempat
*Lucy pov
betapa kagetnya aku ketika melihat seorang pria memakai jubah hitam , topeng putih , membawa celurit ditangan kirinya dan ia menyeret seorang wanita yang sepertinya sudah tawas . Aku tidak mengetahui wanita itu tapi , ketika pria itu berjalan melewati lemari tempatku bersembunyi . Wanita itu Olivia! Dengan segera air mataku menitih deras mengetahui itu , Niall yang melihatku segera bertanya walaupun tak bersuara .
" what happend? " tanyanya dengan gerakan mulut
tanpa membalas pertanyaan Niall , aku segera memelukknya erat dan menangis dipelukannya .
" It's ok Lucy , don't be afraid " ucap Niall pelan seraya memelukku
setelah agak lama , Niall melepaskan pelukannya dariku dan melihat keadaan luar , kulihat ia mulai membuka pintu lemari dan mulai menarikku keluar .
" cepat Lucy " ucap Niall seraya menarikku
langkah kami terhenti ketika pria berjubah hitam yang menggunakan topeng putih tak lupa dengan celurit ditangannya tengah berdiri menghalangi pintu keluar .
*Niall pov
Arrgghht! Mengapa pria aneh ini harus menhalangi jalan kami! Pria satu ini memang sangat membuatku marah!
" apa maumu?! " tanyaku lantang dan menyuruh Lucy agar dibelakangku
" kau akan mati! " balas pria itu
" tidak! Aku tidak akan mati ditanganmu dan aku akan menjaga Lucy! " ucapku lantang
kulihat pria itu mulai mendekatiku seraya mengacungkan celuritnya keatas dan ia mulai berlari mendekat , dengan gerakan cepat aku berlari seraya menarik tangan Lucy . Untungnya ada pintu belakang yang membantu kami keluar .
Tapi , semua itu sia - sia , pria tak diketahui itu tiba - tiba sudah muncul dihadapan kami lagi . Tapi , aku tidak akan kalah! Aku segera berlari menerobosnya dan ...
" arrghh! "
sial! Celurit itu berhasil mengenai perutku dan mengeluarkan darah yang sangat banyak , aku hanya menutupi luka itu dengan tangan kiriku dan tangan kananku memegang tangan Lucy .
*
*
sepertinya kami sudah menjauh dari gubuk tua itu dan kami melanjutkan perjalanan dengan santai . Tapi , Lucy terlihat sangat khawatir melihatku sampai ia membopongku sangat hati - hati .
" kau kenapa Lucy? " tanyaku
" tidak apa - apa , sudahlah jangan banyak berbicara! Nanti darahmu mengalir terus! " balasnya ketus
" apa kau mengkhawatirkanku? " tanyaku jail
" yasudah! Sana jalan sediri! " balasnya seraya melepaskan tangannya kasar
" arrgghh "
" issh kau ini " ucap Lucy seraya membopongku kembali
setelah agak lema perjalanan , akhirnya kami sampai kembali ke Villa . Disana sangat ramai , semua siswa dan guru berada diluar villa masing - masing , aku melihat salah satu guru menghampiri aku dan Lucy dan tiba - tiba semuanya gelap...