Part 7 - Free Day

9.6K 608 54
                                    

Hai guysss
I'm come back hehehehe
Kalau sudah selesai baca
Don't forget... Vote and comment..👌
Happy Reading Shayyy

***

"Mas, apakah kau mencintaiku?"

Wisnu kaget dengan pertanyaan indah tanpa sengaja ia menginjak pedal rem mobilnya. Untung mereka menggunakan safetybelt jika tidak mungkin benturan keras akan mereka rasakan.

Wajah indah pucat, melihat reaksi suaminya. Dan wisnu diam sambil memperhatikan stir mobilnya.

Wisnu melihat kearah indah dengan tatapan tajamnya...

***

Aku menepikan mobil yang saat ini ku kendarai, aku sangat kaget dengan pertanyaan yang indah berikan. Pertanyaan macam apa yang dia berikan padaku, disaat usia pernikahan kami sudah lebih dari 2 tahun, mana mungkin aku tidak mencintainya. Apa karena Adam dia mulai meragukannya.

"Apa yang kamu pikirkan hah, kenapa kau bertanya seperti itu?" Wisnu sudah terbakar emosi, ia mencengkram kuat stir mobil dengan kedua tangannya.

"Aku hanya bertanya mas, kenapa kamu jadi marah begini." Indah menundukan wajahnya, air matanya berjatuhan, sudah tidak bisa ia bendung lagi. Menyembunyikan kesedihannya dengan menunduk lebih baik dari pada suami yang ia cintai melihatnya menangis dan memakinya kembali dengan kata-kata yang kasar.

Indah tidak ingin dianggap wanita lemah, yang sedikit-sedikit menangis. Tapi percayalah tidak akan ada satupun wanita di dunia ini yang ingin ada di posisinya. Berteman dengan air mata dan bersahabat dengan luka. Selama ini ia selalu sabar menghadapi sikap wisnu, namun kali ini suaminya malah meragukan kesetiaannya.

"Sudahlah,,, aku tidak ingin membahas ini lagi." Wisnu kembali menstarter mobilnya dan segera melaju menuju rumah mereka di Jakarta. Ia butuh air dingin untuk menetralkan hati dan kepalanya yang sedang panas terbakar ini.

Indah mengelap air matanya dan memilih memejamkan matanya. Ia berdoa agar saat ia membuka mata nanti semua yang selama ini ia lalui hanya mimpi. Dan wisnu kembali seperti saat mereka bertemu.

***

Jam tujuh kurang lima belas menit mereka sampai di rumah, wisnu menoleh kearah kursi penumpang di sampingnya. Indah tertidur pulas matanya sembab. "Dia menangis lagi." batin wisnu.

Wisnu membelai wajah istrinya "Andai kau bisa memberikan aku anak, pasti semua ini tidak akan pernah terjadi." lirih wisnu.

Indah sebenarnya sudah bangun, namun saat ingin membuka mata tiba-tiba jari wisnu membelai wajahnya. Indah sudah tidak kaget lagi saat wisnu akan menyalahkan tidak hadirnya anak sebagai alasan pertengkaran mereka. Indah menangis tapi kali ini hanya dalam hatinya.

"Bangunlah ... kita sudah sampai." Wisnu berkata lembut sambil membelai wajah indah.

Indah mengerjap-ngerjapkan matanya, berpura-pura bahwa ia baru saja bangun.

"Kita sudah sampai, maafkan aku mas?"

"Sudahlah tidak usah dibahas, aku ingin segera mandi." Wisnu keluar dari mobil disusul indah.

"Ibu sama Bapak kok sudah pulang?" Sapa Bik Sri yang sedang membukakan pintu, dan ingin membantu wisnu untuk membawakan kopernya. Namun wisnu menolak halus, ia tak tega membiarkan Bik Sri membawa koper berat.

Kamu akan menyukai ini

          

"Mas biar aku siapkan air hangat untuk mandi." walaupun sedang bersedih indah tidak melupakan tugasnya sebagai istri untuk mengurus suami.

"Tidak perlu aku ingin mandi air dingin, buatkan aku teh melati hangat saja" Indah mengangguk, setelah menaruh tasnya indah menuju dapur untuk membuatkan pesanan suaminya.

***

Indah membuat teh melati kesukaan suaminya dan menyandingkan beberapa cemilan. Suaminya tadi sudah  memberitahukan bahwa hari ini ia tidak akan ke kantor, Ia akan beristirahat dirumah saja.

Sampai saat ini indah masih belum mendapatkan jawaban atas pertanyaannya pagi tadi. Tapi indah berusaha mencoba melupakan pertanyaan itu. Ia yakin bahwa suaminya masih mencintainya.

Indah menghela nafas lalu menyunggingkan senyuman manisnya. Ia tidak boleh menunjukan kesedihannya didepan suaminya. Ia harus kuat demi masa depan ya g bahagia.

Indah berjalan kearah kamar dengan membawa nampan berisi teh melati hangat dan cemilan untuk wisnu. Wisnu ternyata masih didalam kamar mandi. Sambil menunggu suaminya keluar,  indah membongkar koper memilah baju-baju kotor untuk segera dicuci.

***

Wisnu keluar kamar mandi disambut dengan wangi teh melati. Wisnu menikmati teh hangatnya sambil mencoba beberapa cemilan yang disediakan istrinya.

"Kemana Indah" batin wisnu, namun saat melihat koper yang sudah dipindahkan ke salah satu lemari di walkin closet wisnu yakin saat ini indah sedang mencuci baju-baju kotor mereka.

Wisnu merasa bersalah karena sikapnya tadi pagi dengan indah, wisnu berenca ingin membuat kejutan untuk indah.

Dua bulan yang lalu adalah ulang tahun pernikahannya yang ke dua bersama Indah. Selama dua tahun menikah ia belum pernah mengajak indah untuk honeymoon atau sekedar berlibur.

Rencana bulan depan wisnu akan mengajak indah untuk berkeliling eropa, apalagi di beberapa kota disana sedang musim salju. Indah pasti akan suka dan bahagia. Dan yang terpenting indah tidak lagi meragukan cintanya.

***

Indah sedang asyik menjemur cucian sambil bersenandung. Sambil menunggu cucian yang masih digiling di mesin cuci. 

" Baby, I'm dancing in the dark, with you between my arms

Barefoot on the grass, listening to our favorite song

When I saw you in that dress, looking so beautiful

I don't deserve this, darling, you look perfect tonight."

Tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan dibelakang indah. Indah kaget dan tersenyum melihat suaminya. Indah merasa malu, pasti saat ini pipinya blushing.

"Suara Bagus, Masakan Enak, Wajah Cantik, Rumah selalu terurus, Suami dilayani dengan baik, terus bagaimana bisa aku tidak mencintai istriku." wisnu memeluk pinggang indah dari belakang sambil mencium aroma strawbery dari rambut indah.

Indah yang tiba-tiba mendapat pujian semakin blusing. Akhirnya perasaan indah lega. Suamimya masih mencintainya. Bagaimana mungkin ia sempat meragukan cinta suaminya.

Wisnu melepaskan pelukannya, karena indah tidak akan bisa selesai menjemur jika masih dalam kungkungan pelukannya.

Indah melanjutkan untuk menjemur pakaian, cucian yang sudah digiling pun sudah selesai.

***

Wisnu sedang duduk santai di taman samping rumahnya yang di lengkapi dengan fasilitas kolam renang, Indah sedang membantu bik sri untuk membuat makan siang. 

SECOND MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang