Hoseok benar benar menepati ucapanya, beberapa orang berbadan besar sudah ada didepan kamar Taehyung. Karena memang ada yang ingin menyelakai Taehyung maupun Jungkook.
Entah siapa, yang jelas Hoseok sedang menyelidikinya. Namjoon sudah ada di Korea sekarang. Setelah diceritain oleh Bogum apa yang terjadi, Namjoon menjadi sangat marah.
Ia menanyakan kemana Hyunseung sekarang, dan dijawab Bogum, Hyunseung sudah dipenjara.
"Taehyung masih belum aman, kita harus tetap waspada" kata Namjoon. Namjoon masuk kedalam kamar rawat Taehyung. Membelai surai Taehyung dengan lembut.
"Ya, kau bangun bocah. Kau tidak ingin mengucapkan selamat pada hyungmu ini eoh?" Namjoon duduk disamping ranjang Taehyung
"Tae-ah, buka matamu. Hei jangan tidur terus seperti ini.. Tae" Namjoon memejamkan matanya. Air mata perlahan keluar dari pelupuk matanya.
Ia menangis karena melihat Taehyung dalam keadaan koma seperti ini.
"Ya bocah, kau itu kuat. Aku tidak mau tau, kau harus segera membuka matamu. Semangat Tae, kau harus kembali, pikirkan kami yang menyayangimu, pikirkan Jungkook juga Tae. Dia mencintaimu" lirih Namjoon
Bogum menyusul Namjoon masuk setelah ia menyelesaikan pembicaraanya dengan orang suruhan appanya.Bogum mematung didepan pintu, melihat keadaan Taehyung yang bisa dikatakan buruk itu. Bogum berjalan kearah Taehyung dan duduk di samping Taehyung.
"Tae.. kau tidak ingin bangun? Jangan tidur terlalu lama Tae" Bogum menitikan air mata dan memeluk Taehyung.
"Kami menyayangimu Tae.. Cepatlah bangun" sementara itu Baekhyun sudah sadar dari pingsannya. Tapi Kyungsoo dan Luhan belum membolehkan Baekhyun turun.
Baekhyun terus menangis karena memikirkan putra semata wayangnya itu. Dia tidak bisa membayangkan jika Taehyung pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya.
Luhan memeluk Baekhyun, mencoba menenangkan Baekhyun.
"Bagaimana jika putraku pergi Lu?" Luhan membelai wajah Baekhyun
"Sstt, diam Baek. Jangan bicarakan hal hal buruk. Yakinlah bahwa Taehyung pasti akan selamat. Kau harus yakin" Kyungsoo menggenggam tangan Baekhyun.
"Taehyung tidak akan menyerah Baek. Dia akan bertahan, percayalah dia akan sadar" Baekhyun mengangguk
"Arra hikss arra"
.
.
.
Jungkook masih saja menangis karena Taehyung. Ia seperti kehilangan semangatnya. Chanbin datang mendekati Jungkook."Hyung, Taehyung hyung akan sedih jika kau seperti ini hyung. Dia akan sedih jika kau seperti ini" Jungkook memeluk Chanbin erat
"Aku takut Chanie, aku takut jika hyungie meninggalkanku" Chanbin membelai punggung Jungkook dengan lembut.
"Sst, tenanglah hyung. Aku yakin Taetae hyung tidak akan meninggalkan kita. Dia pasti akan sadar"
"Dia akan sadar?" Chanbin mengangguk.
"Ya, dia akan sadar. Percayalah hyung" Jungkook mengangguk
"Gumawo Chanie.. sudah mau menghiburku" Chanbin mengangguk
"Arra hyung, hyung pacar hyungku. Jadi hyung juga tanggung jawabku" Jungkook mengangguk
"Gumawo.. gumawo.." Hoseok, Jimin, Yoongi dan Jin masuk kedalam kamar Jungkook.
"Dicari ternyata kau disini bocah?" Chanbin terkekeh.
"Wae hyung? Kangen ya?" Hoseok mendengus dan menonyor jidat Chanbin.
"Tidak usah sok cantik Chan" Chanbin merengut.
"Yak!! Aku itu tampan hyung!" Hoseok tertawa keras.
"Kau? Tampan? Berkacalah Chan" Chanbin meninju perut Hoseok.
"Sialan kau hyung! Ish menyebalkan" Hoseok tertawa saat Chanbin keluar sambil menggerutu.
"Astaga dia lucu sekali" Jimin menggelengkan kepalnya
"Hei hyung, kau bisa jatuh cinta padanya loh. Hati hati" Hoseok menyeringai
"Hm, sepertinya kau benar Jimin-ah" semua langsung menatap Hoseok
"Serius?" Tanya Jin shock
"Entahlah hyung" Hoseok tertawa. Sementara Yoongi menggeplak kepala Hoseok.
"Jangan jadi brengsek kuda" Hoseok meringis
"Iya iya hyung, astaga" Yoongi beralih ke Jungkook.
"Kook, kamu baik baik saja sekarang?" Jungkook tersenyum dan mengangguk.
"Terimakasih hyung" Yoongi memeluk Jungkook.
"Dia pasti bangun Kook. Jangan kawatir, oke?" Jungkook mengangguk
"Ne hyung"
"Bagaimana dengan expo dan turnamen?" Tanya Yoongi
"Turnamen akan tetap dilanjutkan Hyung. Astaga tadi kacau sekali. Kalian semua tega membiarkan aku ditahan dosen oh disana" itu Wonwoo. Wonwoo datang dengan muka lusuhnya
"Wow wow, ada apa Woo?" Tanya Jin
"Kalian tega meninggalkanku! Aku juga kawatir tau pada calon adik iparku!! Kalian benar benar tega!! Aku di sekap dosen oh untuk menangani turnamen yang kacau!!" Wonwoo mengomel pada semua yang ada disana.
"Astaga maafkan kami woo-ah. Kami terlalu panik dan sampai lupa dirimu. Kami pikir Mingyu sudah membawamu bersamanya" Wonwoo mendengus
"Si malika itu terlalu kawatir dan melupakanku juga. Sudahlah, keadaan Taehyung gimana?" Semua menunduk dan menghela nafas
"Taehyung koma woo" Wonwoo terkejut tentu saja, ia langsung menatap Jungkook yang menunduk. Wonwoo langsung memeluk Jungkook dengan erat.
"Dia pasti bangun kook. Hyung yakin Taehyung akan bangun" Jungkook mengangguk dslam pelukan Wonwoo
Tak beberapa lama, Chanbin dan Mingyu masuk juga kedalm kamar Jungkook
"Darimana Gyu?" Tanya Jin
"Dari tempat temanku. Memastikan Taehyung benar benar aman hyung"
"Jadi bagaimana?" Giliran Yoongi yang bertanya
"Aman, semua aman..oh turnamen akan tetap berlanjut, posisi Taehyung akan diambil alih oleh Yoongi hyung. Beberapa pemain juga diganti karena mengalami cedera. Ada keributan di kampus masalah Taehyung" semua menatap Wonwoo, Wonwoo mengangguk.
"Namjoon, Hoseok, Bogum, akan ikut bertanding dua hari lagi" turnamen ditunda dua hari untuk menetralkan suasana dulu" jelas Wonwoo. Hoseok mengangguk dan meregang ototnya.
"Aku akan membuat Taehyungie kita bangga. Aku akan meneruskan perjuangan Taehyung" Mingyu merangkul Hoseok
"Kita akan menang hyung. Pasti menang"
"Demi Taehyung, kita harus menang"
__________
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crystal Snow [END]
FanfictionDisaat benci berubah menjadi cinta saat turunya kristal salju pertama di bulan desember, mereka mulai menyadarinya. Kim Taehyung dan Jeon Jungkook yang berubah menjadi saling mencintai dan saling membutuhkan. Namun apakah mereka akan saling mengungk...