Disinilah seongwoo sekarang, menatap hamparan rumput luas. Indah menjadi kesan pertamanya ketika melihat pemandangan tersebut,
"indah?", daniel bertanya pada seongwoo
Seongwoo tersenyum dan menganggukkan kepala.
New Zealand sebuah negara kepulauan di barat daya Samudera Pasifik; kira-kira 1.500 kilometer di tenggara Australia. Disinilah sekarang mereka berada. Melihat luasnya padang rumput yang membentang menghias, membuat mereka benar-benar tidak ada bosannya untuk menatap berjam-jam lamanya.
"ayoo kita harus segera beranjak, tidak mungkin kita akan bermalam disini", ajak daniel seraya menggenggam tangan seongwoo. Seongwoo mengangguk menurut.
Mereka memasuki mobil sewaan yang sebelumnya sudah daniel sewa sesaat setelah sampai di new zealand.
Mereka menuju ke penginapan yang juga sudah disewa daniel. Terkadang seongwoo heran, bagaimana daniel bisa melakukan penyewaan dengan secepat itu?
30 menit akhirnya mereka sampai pada sebuah rumah yang tidak terlalu besar, simpel dan terllihat hangat.
Seongwoo dan daniel memasuki rumah tersebut.
Perabotan yang terdapat disana juga sangat simple, masih tersentuh unsur tradisional, yang entah mengapa membuat seongwoo merasa nyaman.
"seperti ini saja tidak apa-apakan. Maaf jika terlalu kecil', ujar danie.
"ini sudah sangat bagus. Dan cukup untuk kita. Terima kasih", ujar seongwoo tulus.
Daniel tersenyum, menghampiri seongwoo dan memeluknya dalam, mencium keningnya, menghirup aroma khas dari seongwoo. Dia benar-benar merasa beruntung saat ini, berdua bersama orang yang dia cinta.
"aku mencintaimu seongwoo-ya",- daniel.
"aku juga",-seongwoo
.
.
.
At KOREA
"bodoh, bagaimana bisa begitu. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan daniel. Dimana otakmu", seorang pria membentak sedang membentak seseorang yang disebut sebagai manajer daniel.
Kim namjoon benar-benar emosi sekarang. Bagaimana tidak, mendapatkan kabar bahwa anaknya menghilang siapa yang tidak khawatir. Ponsel daniel pun tidak bisa dihubungi, membuat pria tersebut benar-benar sangat marah. Wendy ibu daniel hanya bisa menangis, khawatir dengan daniel.
"aku tidak ingin tahu, cari dimana daniel sekarang. CEPAT!!!!", bentak namjoon.
Manajer sekaligus bodyguard disana langsung beranjak. Namjoon benar-benar frustasi sekarang. Dimana daniel sekarang, hatinya benar-benar gundah. Dia menatap punggung istrinya yang sedang menangis menatap keluar jendela, menghampirinya dan memeluknya dari belakang.
"aku juga mengkhawatirkannya, aku juga takut", ujar namjoon pelan yang hanya dijawab isakan oleh wendy.
Namjoon tidak bisa menahannya sekarang, air matanya menetes dia ikut terisak. Seorang namjoon yang selalu keras dengan daniel sekarang menjadi namjoon yang sangat mengkhawatirkan daniel. Hatinya benar-benar khawatir sekarang.
Drrt drrt drrrt
Handphone namjoon berdering, dia melihat layar yang tertera di handphonenya. Namjoon buru-buru mengangkatnya.
Daniel - namjoon
Ayah- daniel
Dimana kau bodoh, pulang sekarang- namjoon
YOU ARE READING
THE WRITER AND HIS LOVE (Re-up)
Fanfiction"apa yang harus akau lakukan? aku mencintainya sungguh" osw "jika kau mencintaiku, ayo kita berjuang bersama"kdn . . . . haii ini cerita pertamaku yang aku tulis di wattpad ini cerita pernah aku tulis tapi dengan cast yang berbeda dan pastinya denga...