burger#1

9.2K 279 16
                                    

"Makan apaan loe?".
Baru saja beberapa gigitan,sebuah suara menegurku.aku menengok.ternyata itu adalah suara Rima,teman satu kosku.
"Burger"kataku sembari  lanjut mengunyah.

Tiga detik berikutnya,aku melihat ekspresi Rima berubah menjadi ketakutan.
"Rima,loe kenapa?".
"G...gua...!".
"Iya loe kenapa?dari wajah loe aja udah ketahuan kalau loh lagi ketakutan kaya begitu?emangnya ada apaan sih?".
"loe beli dimana tuh burger?".
"Emangnya kenapa?loe belum pernah coba ya nih burger?mau gak nih?gua kasih dikit"kataku sembari menyodorkan burger ke arah Rima.
"Enggak,gua gak mau.jawab pertanyaan gua loe beli dimana nih burger?".
"Di warung sana!emangnya kenapa sih?kok wajah loe ketakutan kaya begitu?".
"A...a...anu...burger yang loe makan sebenarnya terbuat dari daging manusia!".
"Apa?daging manusia?bercanda loe ah,hahahaha.garing amat sih loe bercandanya,gua kagak percaya sama omongan loe.hahahaa"kataku sembari tertawa terbahak-bahak.
"Loe ngak percaya sama omongan gua?"
"Enggak!gua mau ada bukti!".
"Oke,loe mau bukti kan?".
"Iya lah!".
"ikut gua!".
"Kemana?".
"Cerewet loe akhh,pokoknya ikutin gua ajalah!".
"Iya-iya deh".

                        💀💀💀
Aku dan Rima baru saja sampai di seberang jalan,namun Rima segera melangkahkan kaki menuju tempat makan yang kuberi tahu.Rima memberikan isyarat kepadaku agar aku segera mengikutinya dengan cepat.

"Rima?".
"Hmmm?apaan?".
"Kita ngapain sih kesini?emangnya kita mau ngapain sih?ngak jelas,mending kita pulang aja yuk".
"Enggak mau".
"Oke,gua tinggal".
"Loe mau tinggalin gua?silahkan ngak apa-apa!loe katanya pengen bukti kalau daging burger itu adalah adalah yang terbuat dari daging manusia".
"Oh ya,gua lupa!maaf".

"Ayo kita masuk"ucap Rima tiba-tiba.
"Hah?masuk?mau ngapain kita?".
"Udah ah,jadi orang jangan cerewet napa!udah ikutin gua aja dan jangan lupa suara loh dikecilin!".
"Buat apa sih dikecilin?".
"Nanti kita bakalan ketahuan".
"Hah?bakalan ketahuan maksudnya?".
Kali ini Rima tidak menjawab pertanyaanku dan dia langsung menarik tanganku dengan sangat erat.

Rima membuka pintu dapur,pandangannya diedarkan ke seluruh penjuru ruangan.mungkin untuk memastikan bahwa tidak akan ada yang melihat kami.kami berdua memasuki dapur sembari memelankan suara dan langkah kaki kami agar tidak ketahuan.

Kami berdua merapat ke dinding dapur,menunduk di belakang deretan meja dapur.menurutku ini adalah tempat yang cukup tepat untuk kami bersembunyi jika kami ketahuan.ku lihat beberapa petugas berlalu lalang melewati kami begitu saja seolah-olah menganggap kami tidak ada.     

Hingga tak ada satu orang pun melintas,Rima memberikan arahan kepadaku agar segera memasuki sebuah pintu di dapur ini.jaraknya sekitar lima meter dari tempat kami sekarang.
"Kita jalan kesana"Rima memberikan perintah kepadaku dan kali ini aku tidak akan membantahnya lagi.

Pintu pun dibuka oleh Rima,kemudian kami berdua mulai melangkah masuk.disini betul-betul sangat sepi hingga tak ada satu orang petugas dapur yang kami lihat.sekitar sepuluh meter selanjutnya,aku melihat ada sebuah pintu yang aku tidak tahu di pintu itu ada ruangan apa.
"Ini kok ada pintu lagi?"aku bertanya sembari melihat sebuah pintu besi yang cukup besar di hadapanku.namun Rima menatapku dengan tatapan yang sangat serius.
"Loe bakalan melihat melihat sesuatu yang diluar perkiraan dan gua pintar luh jangan langsung lari gitu aja setelah melihat hal ini".
"Hah maksud loe apa sih?kalau ngomong yang jelas dong!".
"Udah diam aja bawel,nanti loe akan melihat hal-hal yang tidak terduga".

                         💀💀💀
Rima berjalan mendekati pintu yang ketiga dan aku menaikkan alis ketika melihat sebuah tangga dibalik pintu itu,sebuah tangga yang menuju ke arah bawah,entah itu ruangan apa.lagi-lagi Rima mengacuhkan keheranananku.ia berjalan melewati pintu terlebih dahulu,tepat seperti sebelumnya.

Tidak menunggu waktu yang lama bagi kami untuk sampai di ujung anak tangga.kami berdiri terdiam untuk beberapa saat,saat kami mengetahui sebuah lorong yang cukup gelap.aku tak berkomentar tentang ini karena aku yakin Rima pasti akan menjelaskan tentang ini secara tuntas.cukup jauh kami berjalan di lorong yang sangat panjang ini,tidak ada satu orang pun yang kami temui.hanya keheningan yang mencekam,bahkan tidak ada satu orang dari kamu untuk memulai sebuah percakapan.

Sepuluh menit berlalu,hidungku mulai mencium bau yang sangat aneh seperti bau amis darah.sembari kami melangkah,aroma ini semakin menyeruak,ke dalam hidung.hingga ketika kami sampai di belokan,hidungku hampir saja tidak kuat menahan aroma ini dan itu sangat menganggu.

Kaki kami sudah melewati belokan itu,kini ada hal lain lagi yang akan mengantarkan kita ke ruang lainnya. Itu bukanlah sebuah pintu melainkan sebuah plastik putih tebal yang disusun hingga berbentuk seperti tirai,itu cukup untuk menutupi sesuatu dibaliknya.sesuatu yang beraroma amis darah mulai benar-benar mengangguku,Rima mulai menyingkap plastik tebal itu dengan kedua tangannya.aku hanya mengikutinya dari belakang,dan yang kutemukan itu membuatku sangat terkejut.mataku membesar karena aku melihat daging manusia yang masih penuh tergantung berderet di hadapanku.perutku terasa sangat mual dan aku memuntahkan isi perutku seketika dan semuanya menjadi berceceran di lantai.

"Woi ini apaan?"tanyaku sembari menggenggam tangannya Rima.
"Ini bentuk daging itu sebelum dimasak"jawabnya dengan datar.
"Hah?yang serius,jangan bercanda loh".
"Gua serius,gak bercanda".
"Masa iya tempat makan tadi stoknya dari sini?".
"Terus loh pikir,mereka dapat daging sebanyak ini darimana?".
"Ya tapi kan,wah asli ini gila banget".
"Ini adalah tempat utama untuk nyimpen bahan baku warung itu,di belakang sana ada ruangan untuk bersihin ini semua biar bisa dimasak".
"Terus kita mau masuk ke sana sekarang?".
"Gua takut loe kagak bakalan kuat kalau masuk kesana".
"Jadi selama ini yang gua makan di warung itu...?daging manusia dong?".
"Iya lah pasti".

"Orang-orang ini adalah korban dari human traficking.ada yang diculik dari panti asuhan,dibeli dari pasar gelap dan tuna wisma yang ditarik gitu aja".
"Buat dijadiin kaya begini?".
"Iya,mereka gak nanggung-nanggung buat bunuh orang-orang yang gak berdosa hanya untuk kepentingan uang dan pribadi".
"Hah?maksudnya?".
"Jaringan mereka tuh udah tingkat nasional".
"Gila,benar-benar sadis tuh warung".
"Eropa sama Afrika jadi produsen utama di warung ini".
"Asli produsennya dari sana?beneran?".
"Iya,loe tau sierra lione ngak?".
"Enggak,emangnya kenapa?".
"Itu negara pusat mereka di Afrika".
"Kalau di Eropa?".
"Banyak banget disana".

Mataku menelusuri bagian daging yang ada dihadapanku ini.bola matanya hilang,kulitnya tidak lagi bersisa dan darahnya segar mengucur.aku mengusap kepalaku karena tidak habis pikir bahwa seonggok daging ini adalah daging manusia.
"Siapa yang tega melakukan ini semua?ini semua benar-benar gila!"aku bertanya dalam hati untuk diriku sendiri.






















HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang