Lo lucu, gue suka.
Tapi belum cinta, tetep di samping gue biar gue cinta lo.-Alfathir Ardanio Fahrezi
___________________
Parkiran SMA Mandala terlihat mulai lengang, hanya tinggal beberapa kendaraan.
Ale berdiri dengan wajah suram di samping motor sport merah yang terpakir di sebelah 2 mobil dan juga 2 motor lainnya, menandakan masing-masing pemilik kendaraan tersebut masih berada di area sekolah.
"Rombongan curut-curut betah amat di sekolah perasaan, pegel kaki princess berdiri di sini! Mau gantiin Pak Suradi jadi penjaga sekolah apa ya?!" Ale menghentakkan kakinya sebal menunggu rombongan Ardan yang tidak kunjung datang.
Sebenarnya dia hanya menunggu Ardan, tukang gojek pribadinya. Tetangga multifungsi menurut Ale.
Setelahnya, terlihat beberapa siswa berjalan ke arah Ale sambil bergurau satu sama lain. "Nah, datang juga curut!" gumam Ale.
"Muka suram amat Le, macem abis ditagih utang," ucap Aldo.
"Kalian lama banget, kenapa gak nginep di sekolah sekalian, nemenin Pak Suradi." sinis Ale dengan delikkan mata tajam menyayat lima pria itu.
"Pak Suradi terbiasa alone Le, gak perlu ditemenin. Dia strong," ujar Rio.
"Kita abis cuci muka tadi kena spidol pas main sambung lirik lagu. Item semua Le, perhatiin ajanih muka ganteng Ardan dari deket, bekasnya masih keliatan, susah ilang." adu Ardan.
Pembelaan yang cukup baik, batin Ale
"Cepet perhatiin kalo gak percaya, tapi jangan nyesel!" Ardan mendekatkan wajahnya ke wajah Ale, "Setelahnya mungkin muka ganteng Ardan bakal terbayang diingatan Ale terus," sambungnya.
Terdengar umpatan dari teman-teman Ardan.
"Najis sok ganteng!"
"Dipastikan Ale bakal sawan."
"Tampol Le mukanya! Tampol!"Ale mengarahkan tinjunya tepat di depan wajah Ardan, membuat pria itu terbahak dan menjauhkan wajahnya serta berdiri tegap di hadapan Ale.
"Ale bisa blushing juga cieeee..." goda Ardan menjawil hidung Ale.
"ENGGAK DIH PEDE GILAA!"
"Le ambilin jaket Ardan dalem tas dong." Ardan berbalik membelakangi Ale, agar Ale mengambilkan jaket yang ada di dalam tas ranselnya.
"Manja najis, ambil sendiri!" bentak Ale.
"Susah Le, tasnya di belakang," ucap Ardan.
Ale hanya berdiri diam sambil melengoskan mukanya, tidak ingin melihat wajah Ardan.
"Gak Ardan anter pulang nih, biarin pulang sendiri jalan kaki." ancam Ardan.
"Bisa pulang bareng Alan!"
"Ogah! Lu berisikk!" jawab Alan cepat. Alan berharap dijauhkan dari orang-orang berisik, sayangnya itu hanya harapan. Nasib!
Dengan terpaksa Ale mengambilkan jaket itu dan memberikannya pada Ardan.
"Pinternya calon istri Ardan," ucap Ardan sambil menepuk pelan kepala Ale.
"Najis Amit-Amiiitt!" teriak Ale.
Ardan cekikikan mendengarnya. "Iya sayang, amin-amiiinn!"
"Ngalus terus sampe sukses." sindir Ferdian, Ardan tertawa mendengarnya.
Ketiga teman Ardan dan Alan sudah menjalankan kendaran mereka masing-masing keluar area sekolah.
"Arrr ... jangan langsung pulang ke rumah dong, mcd dulu yuk! Atau cafe mama, gue males sendiri di rumah." Ardan yang sedang memakai jaket kulitnya tampak berfikir, terlihat dari kerutan di dahinya.
"Mcd yakk! Gue kangen kulit ayam," ucap Ardan sambil membayangkan betapa krispi nya kulit ayam digigitan pertama. Yummy....
Ale kegirangan melompat-lompat kecil saat Ardan menyetujui ajakkannya, "Yess!"
Ardan tersenyum kecil, "Gampang bener itu mood berubah." sindirnya.
Lo lucu, gue suka. Tapi belum cinta, tetep di samping gue biar gue cinta lo, batin Ardan.
"Serah akang Ardan aja deh, neng Ale lagi seneng jadi gak akan protes."
"Pinter neng nya, jadi makin sayang. Be mine sini lah neng." ucap Ardan.
Ale menoyor kepala Ardan. "Udahlah kuy berangkat."
Ardan mendengus lalu menaikki motornya sambil menggerutu," Iya nyonya, iya!"
Ale ikut menaiki motor milk Ardan lalu menepuk bahu lebar pria itu. "Mcd bang."
"Kamprett gue disamain sama abang ojek!" Ale tertawa terbahak bersamaan melajunya motor sport merah itu keluar dari area sekolah.
Tbc
_______________________
Suka tapi belum cinta? Bang Ardan minta ditampol yakan? 😤😤
KAMU SEDANG MEMBACA
Receh Couple
Teen FictionMereka bukan sahabat, katanya. Mereka juga bukan teman apalagi saudara, katanya. Tapi mereka selalu bersama. Di mana ada kerusuhan disitu ada mereka. Setiap muncul onar percayalah itu ulah mereka, kompak bukan? Ardan playboy, Ale anti pacaran. Ar...