3. AGAIN

21 3 4
                                    

LAIRA POV

Sebelum menaiki bis yang sudah terparkir di depan sekolahku, guru-guru membagi kami ke dalam 3 kelompok berdasarkan tingkatnya. Kelasku mendapat kelompok bersama dengan kelas 12. Tunggu... bukankah itu kelas si pengemis utang budi itu?

"Emma... koko lo kelas 12 kan?" tanyaku kepada Emma

"Heiiii guysss... sepertinya kita akan berada dalam 1 bis." tiba-tiba orang yang baru saja kutanya langsung menunjukkan batang hidungnya di belakang kita.

"Tuh kan... baru diomongin udah muncul aja tuh kepala."

"Kalian ngomongin aku??"

"Ko.... jangan geer deh jadi orang." kata Emma

Kemudian para guru mengisyaratkan para murid untuk segera menaiki bis karena waktu sudah terpotong 20 menit. Akhirnya aku bisa jauh dari si pengemis utang budi itu.... Walaupun pasti akan bertemu lagi nanti di dalam bis, tetapi setidaknya aku bisa menghindar dari mukanya beberapa saat.

~><~

Selama perjalanan, tidak henti-hentinya si pengemis utang budi itu menggangguku dan Emma, entah bagaimanapun caranya. Aku dan Emma pun kesal menanggapinya hingga akhirnya kami berdua harus melapornya ke guru kami.

"Haii...." si pengemis utang budi itu kembali membuka mulutnya lagi.

"Aduuhh... mau apa lagi sih loooo. Dari sekolah ampe sekarang ngeganggu aja deh.... lo nggak punya temen apa ya?"

"Jangan galak-galak dong..... cantik-cantik kok galak sihh.."

"Bodo ah. Udah cepetan sono lah! Lo crewet banget sih jadi cowok, udah kek ibu-ibu tau ga tuh mulut, kagak bisa apa di rem bentar."

"Ko... diem dikit napa sih dari tadi!?" ujar Emma kesal

"Heh Emma, kamu harusnya tuh bela koko, kok kamu malah bela teman kamu sih..."

" Ya iyalah aku bela Laira, orang koko dari tadi ngoceh aja sepanjang jalan, aku juga terganggu tau ga. Sok ikut-ikutan bahas topik lagi."

"Ini tuh udah berapa jam coba, dari sekolah ke sini. Udah 3 JAM lo ngoceh woi! Lo balik ga ke tempat lo, kalo gak kita laporin ke Pak Ari nih..." kataku

"Lapor aja sono.. gw mah ga takut ama guru-guru yang begituan."

"Bener nih ya.. gw lapor. Pakkkk Ariiii!!" teriakku tanpa rasa malu hingga hampir satu bis melirik ke arahku sekarang.

"Ehhhh jangannn dong.. tadi kan gw cuma bercanda."

"Loh katanya tadi lapor aja(?) Takut juga ternyata lo hahaha."

Tidak lama Pak Ari telah berada di depan kita bertiga, menanyakan apa yang terjadi di antara kita bertiga dengan suara beratnya yang dapat membuat orang ketakutan hanya dengan mendengar suaranya. Aku dan Emma pun menceritakan apa yang terjadi sehingga akhirnya si pengemis utang budi itu dijauhkan dari pandangan kita berdua. Ia dibawa oleh Pak Ari, lalu ditempatkan di sebelah nya sehingga ia sepertinya tidak bisa berbuat apa-apa. Aku dan Emma bernapas lega karena setidaknya ia tidak akan mengganggu kita lagi selama perjalanan.

~><~

GLEN POV

Huh.... karena mereka berdua aku jadi harus duduk di samping Pak Ari kan. Cepetan dong sampainya, udah ga tahan nih duduk samping Pak Ari, diliatin mulu. Karena sudah tidak tahan dengan keheningannya, akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya kepada Pak Ari.

"Pak..."

"Hmm.."

"Santai dong..."

"Cepetan, kamu mau ngomong apa."

LOST IN TIME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang