4

23 7 0
                                    

Kamu telah menjatuhkan hatiku padamu, kamu harus bertanggung jawab atas ini
_

___________________________________

Kring!

Suara jam weker membangunkan Delia dari alam mimpinya.

Ini adalah hari terakhir MOPD. Delia bergegas pergi ke kamar mandi. Baju seragam SMP-nya ia kenakan kembali untuk terakhir kalinya.

Dia hanya membubuhkan tabir surya dan lipgloss saja.

Dia lupa akan suatu hal, dia harus membawa sebuah name tag. Dan name tag itu tergeletak didekat handphonenya dikasur.

Delia bergegas mengambil name tag dan mengecek handphonenya yang tergeletak dikasur.

Mata Delia membelalak tidak menyangka ada pesan dari Fenwi.

Delia bergegas membukanya.

Sungguh, detik ini Delia merasa malu akan dirinya sendiri.

Semalam dia sudah bersumpah serapah karena kekesalannya karena mengira Fenwi tidak akan membalas pesannya, tapi kenyataannya justru Delia yang tidak membalasnya.

Kedua sudut bibir Delia melengkung keatas. Senyumanya terukir dibibirnya.

Detak jantungnya kembali semakin cepat, darahnya berdesir sangat cepat, dan kupu kupu diperutnya berterbangan sangat indah.

"Semalem guenya aja kali ya yang gak sabaran" batin Delia yang masih melihat room chatnya bersama Fenwi.

"Bales ga ya?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

"Iya deh biar manjang"

"Eh tapi engga deh. Kan ini chat yang semalem, masa dibalesnya jam segini"
Ragunya. Sambil masih memikirkannya.

"DELIA! Cepet turun sayang. Udah jam 7. Gak bakalan telat kamu?"
Teriak Devi (mamanya) di bawah.

"Hah! Mampus!" Ucapnya pelan.

Alhasil karena teriakan mamanya Delia hanya memberikan notif
"Dibaca 06.48" diakun line Fenwi.

"Iya ma. Bentar, Delia nyari kaos kali dulu" Teriaknya.

Delia bergegas turun kebawah dan menghampiri mamanya.

Papanya yang merupakan seorang pegawai dalam negri sedang dinas diluar kota.

Dan Devi adalah seorang dokter anak yang ditugaskan di rumah sakit dekat rumahnya. Jadi, Devi tidak perlu terburu buru untuk berangkat atau harus mengontrak untuk memenuhi tugasnya. Toh sekarang dia ditugaskan dirumah sakit dekat rumahnya ink.
Jadi, dirumahnya hanya ada Devi dan Delia saja.

Delia menyalami mamanya dan bergegas berangkat menuju sekolahnya, tanpa memakan atau meminum sarapan yang sudah dibuat oleh mamanya.

"Ma Delia berangkat ya. Assalamualikum" Ucap Delia sambil menutup pintu.

"Waalaikumsalam" jawab Devi singkat sambil menggeleng kepalanya karena melihat tingkah anaknya.

♡♡♡

Delia sedang menunggu angkutan umum untuk menuju sekolahnya.

Sekarang dia lebih memilih naik angkot dibandingkan taxi.

Mamanya sih memberi uang ongkos untuk menaiki taxi, tapi Delia lebih memilih naik angkot.

Pasalnya ongkos angkot lebih murah sehingga sisanya ia bisa simpan untuk kebutuhan yang lain.

Tapi padahal jika Delia menginginkan sesuatu Delia pasti akan langsung menerima dari kedua orang tuanya. 

Sudah sekitar 30 menit Delia menunggu, tapi Delia tidak melihat ada bus yang lewat.

Delia berdecak sebal sambil mengayunkan kakinya dibangku halte.

Ada seseorang yang mengendarai motor sport berhenti didepan halte, Delia celingak celinguk memastikan kenapa dia berhenti.

"Delia" panggilnya.

Delia bengong. Dia tidak tahu siapa yang memanggilnya.

"Iya" jawab Delia.

Pengemudi itu membuka helm full face-nya. Dan tersenyum kepadanya. Delia membalas senyuman itu dengan kaku deg degan.

"Kak Fenwi" batin Delia kaget. Matanya mebelalak tak percaya.

"Bareng gak?" Tanyanya.

"Hah? Hmmmm" dengungnya. "Hehe" lanjut dengan cengirannya.

"Aelah malah nyengir. Buru naek"

"Eh, serius gapapa?"

"Sans ae kali"

Delia langsung mengenakan helm yang diberikan Fenwi. Dan langsung menunggangi motornya.

Fenwi langsung menacap gas ketika Delia belum siap, alhasil Delia terhunyung kedepan sehingga memeluknya. Delia langsung memundurkan badannya dan melepaskan tangan dari perutnya. "Maaf" bisiknya.

Fenwi yang mendengar bisikan itu langsung melihat Delia dikaca spionnya. Dan mencari tangan Delia dan melingkarkan keperutnya.

Darahnya semakin berdesiran,kupu kupu berterbangan diperutnya, detak jantungnya semakin cepat.
Delia sangat takut jika suara degup jantungnya terdengar.

Tapi jujur, nyaman berada dipelukannya. Tapi apa boleh jika merasa nyaman dipelukan seseorang yang belum tau pasti jika orang itu juga merasakan hal yang sama.

Tidak ada pembicaraan disepanjang jalan.

Sampai akhirnya mereka sampai diparkiran sekolah.
Delia turun dan memberikan helmnya.

"Makasih kak" ucap Delia sambil memberikan helmnya.

Dan hanya dibalas senyuman oleh lelaki itu.

Delia bergegas keluar dari parkiran.

Fenwi menahan tangan Delia
"Del, pulang sekolah bareng ya" tawarnya dan langsung pergi keluar dari parkiran tanpa menunggu jawaban dari Delia.

Delia mematung disana, matanya membelalak tak percaya.

Apakah ini sebuah tawaran tulus, atau hanya untuk membuat baper saja? Apakah Fenwi sudah tau jika sebenarnya Delia jatuh hati padanya?

Sungguh, Delia tidak menginginkan itu terjadi. Gengsi untuk mengakuinya. Jadi biarkanlah rasa itu tumbuh atau melayu tanpa diketahuinya.

Tapi tiba tiba dia memutar tubuhnya kembali kebelakang dan melihat Delia yang masih mematung disana.
Dia langsung menghampirinya kembali.
"Ayo cepet. Serius mau disini terus?"

"Eh, iya kak" Delia menyeimbangi langkahnya dengan Fenwi.

"Kok semalem lo gabales line gue? Kenapa?" Tanyanya.

Deg- deg - deg - deg
Jantung Delia berdegup kencang. Fenwi menanyakan kenapa dia tidak membalas pesannya semalam? Seperti orang yang sangat penting saja dihidupnya.
Delia terdiam memikirkan itu.

"Loh kok bengong sih?" Ucapnya membuyarkan lamunan Delia.

"Lo bikin gue takut tau ga. Gue gamau lo kenapa- napa. Jadi nanti nanti jangan cuma dibaca doang yaa, lo harus bales juga dong. Ya intinya jangan bikin gue khawatir"

"Oh my god! Sumpah demi apapun gue gatau mesti gimana. Jangan bikin gue makin baper deh!" Batin Delia.

Tapi dikenyataannya Delia hanya membalasnya dengan senyuman.
Degup jantung Delia semakin cepat, pipinya bersemu merah. Delia menundukan kepalanya.

♡♡♡

.
.
.
.
.
.
.
Heyoo 👋👋
Anyeong👋
Update lagi nihh.😅
Gimna ceritanya?
Pengen cepet-cepet ke konfliknya yakk. Tapi gimana atu yaa? Tapi da gitu weh😂
Authornya gaje mianhe 😂
Buat dukungan, masukan dan sarannys galupa votment-nya jg yaa ❤

Follow my ig : amandaocta94

Gomawo❤

Change Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang