Janji

329 36 10
                                    

"Paman Park tolong carikan latar belakang seseorang yang bernama Bae Jinyoung. Dia adalah waliku saat dirumah sakit" Minhyun penasaran pada wanita bernama Bae Jinyoung. Selain penasaran, Minhyun merasa mempunyai hutang. Biaya rumah sakit yang ternyata sudah dibayar oleh Jinyoung.

***

Minhyun sudah mengetahui latar belakang Jinyoung berkat Paman Park. Jinyoung anak sebatang kara yang tinggal di rumah kecil di daerah Mapo. Dia bersekolah di Yongsan International School of Seoul kelas XI. Banyak pekerjaan paruh waktu yang dilakukannya. Mengantar susu dan koran, pelayan cafe, kasir mini market, mencuci piring di restoran dan masih banyak lagi. Ayah Jinyoung dipenjara akibat kasus korupsi dan ibunya meninggal karena bunuh diri.

"Pantas saja saat itu dia berada di daerah Penjara Seodaemun. Mungkin dia sedang menjenguk Appanya" Minhyun mengingat kejadian penyerangan anak buah Jonghyun terhadapnya di dekat Penjara Seodaemun.

***

Setelah mengetahui latar belakang Bae Jinyoung, Minhyun mulai sedikit tertarik kepadanya. Hari ini sepulang sekolah Minhyun menemuinya di cafe tempat ia bekerja.

15.31

"Vanilla latte dan chesse cake" Minhyun memesan pesanannya. Dan pelayan itu terkejut, dapat dilihat dari ekspresi wajahnya. Pelayan itu adalah Jinyoung.

"Total 20 ribu won" Minhyun memberikan uangnya dan berkata "Aku ingin kau yang mengantar pesananku, aku ingin membayar hutangku".

"Baiklah" Jinyoung memang kaget tapi ada sedikit kesenangan dalam hatinya. 'Uangku akan kembali' pikirnya.

"Ini pesananmu dan bisakah kau bayar hutangmu sekarang. Aku sedang sibuk"

"Jinyoung-sshi kau pikir aku tidak sibuk? Aku ingin kau ijin kepada bos mu. Ada hal yang ingin aku bicarakan" pinta Minhyun pada Jinyoung dengan entengnya.

"Aku tidak mau. Kau pikir bosku adalah teman baikku. Jika kau ingin berbicara denganku, tunggu hingga jam kerjaku selesai" Jinyoung sedikit kesal.

"Kau ini keras kepala sekali"

"Memangnya kau tidak" Minhyun kalah telak. Minhyun memang tidak pernah bercermin.

***

22.03

Minhyun menunggu sekitar 7 jam, dia sudah menghabiskan 4 minuman dan 4 cake. Entah apa yang merasuki Minhyun hingga dia dapat menunggu dengan sabarnya. Mungkin karena rasa penasaran yang tinggi terhadap pelayan cafe tersebut.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Setidaknya beri aku pujian, aku bahkan menunggumu selama 7 jam" Minhyun menyombongkan kebodohannya.

"Kau ingat tuan. Aku bahkan tidak meminta kau menungguku"

"Mungkin aku bodoh" Minhyun mengakuinya. Dia bodoh.

"Cepat apa yang ingin kau bicarakan? Kau tahu aku sangat lapar. Aku ingin pulang"

"Kalau begitu kita makan di retoran 24 jam didepan sana" tunjuk Minhyun pada restoran di depan Promise Cafe "Aku tidak menerima penolakan" lanjutnya.

"Dasar diktator" ucap Jinyoung dengan raut wajah yang tidak enak dipandang -cemberut-.

***

"Aku tahu kau lapar, bisakah kau tidak makan seperti itu? Kau seperti babi" ledek Minhyun karena cara makan Jinyoung yang terburu-buru.

"Apa yang ingin kau bicarakan sebenarnya?" Jinyoung bertanya dan tidak menanggapi ledekan Minhyun. Jinyoung kelaparan.

"Kenapa kau tidak pernah ke mansion ku?"

Pemeran Antagonis Wanita (MinHwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang