Air Mata Ibu Pertiwi

9.1K 1.7K 385
                                    

This chapter is solely dedicated for the victims and our families in Surabaya and Sidoarjo. May you all rest in peace.

----------------------------------

Instagramnya Jihoon full sama pemberitaan bom di surabaya. Rasanya ga tega baca beritanya. Pelakunya ibu-ibu dan yang jadi sasaran orang-orang beribadah.

"Astaghfirullah! Ada lagi dong di Sidoarjo" Hyungseob yang masih sekamar sama Jihoon ngomong sambil berbaring di bednya

"Ya Tuhan Yesus" Jihoon duduk di kasur, "yang di Sidoarjo dimana? Jalan? Sekolah ato apa?"

"Perumahan gitu.. Eh! Rusun anjirr! Gendheng! Wong edan ki"

"Orang tuamu dimana sekarang? Surabaya? Ato udah balik Samarinda?"

"Wes mulih neng Samarinda."

"Terus sodara-sodara lu di Surabaya? Aman?"

"Koyok e sih.. Tapi yo ra reti.. Sepupuku sing katolik piye?" (Kayaknya sih.. Tapi ga tau.. Sepupuku yang katolik gimana?)

Baru ngomong gitu hapenya bunyi.

"Ya buk?" Hyungseob ngejawab, mungkin mamanya mau mastiin keadaannya dia doang. "Lah? Kok? Tiba-tiba udah mau ke Surabaya lagi?"

"Hah? Budhe kena?!" Jihoon langsung noleh ke Hyungseob yang tiba-tiba duduk di ranjang sebelah.

Penasaran dia @.@

"Innalilahi! Terus gimana? Udah ke RS?" Suaranya Hyungseob makin pelan. Panik, iya. Kesel, iya. Pengen marah, iya. Semua campur aduk

"Ya Allah!" Hyungseob udah ga tau mau ngomong apa lagi, "aku titip salam aja sama budhe, ma.. Iyo iyo.. Dadahh"

"Kenapa cup?"

"Budhe gue kena anjirr! Dia ga luka sih tapi telinganya jadi ga bisa denger sebelah!" Hyungseob cerita berapi-api

"Ya Tuhan! Terus?!"

"Nyokap gue terbang lagi dari Samarinda ke Surabaya akhirnya!" Hyungseob ngecek hapenya, "duh! Anjing emang ya! Udah mau ramadhan ini loh!"

"Sabar cup! Tenang!"

"Bawa-bawa agama lagi, kan? Juancok og!"

--^^--

Anak anak kampus terutama FIB dan kluster sosio-humaniora pada dateng ke Tugu. Banyak orang yang lagi ngumpul disana. Dari berbagai kampus yang ada di Jogja.

Meyayangkan terjadinya hal ini. Hal hal yang mau memecah kedamaian.

Makin malam, mulai banyak orang-orang yang nyalain lilin. Tugu mulai rame.

Hal biasa yang terjadi tiap sesuatu buruk menimpa. Tugu itu udah kayak saksi bisu perlawanan pasif agresif mahasiswa maupun masyarakat.

--^^--

jonghyunk

jonghyunk

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
FIB - Fakultas Ingin Bersantai (PD101S2)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora