"Silahkan duduk," ucap Tari menahan sakit. "Sebentar saya panggilkan Bian."
"Terima kasih," ucap Sarah seraya duduk.
Tari melangkah ke dalam, dia menuju tangga, tapi berhenti di pijakan pertama. Tidak, dia tidak bisa, ucapnya dalam hati. Dia berbalik menuju kamarnya, mengambil tas dan kunci mobil, lalu keluar.
"Bu," panggil Tari pada Bu Darmi yang sedang di dapur. "Saya mau pergi sebentar, tolong panggil Pak Bian, ya. Bilang ada tamu." Sarah memberi isyarat ke ruang tamu.
"Loh, Ibu mau pergi? Bukannya Pak Bian lagi sakit? Ini makan siangnya bagaimana nanti?" tany Bu Darmi bingung.
Tari menarik napas pelan. "Makan siang siapkan saja di meja, Pak Bian sudah bisa jalan, kok. Saya ada perlu sebentar keluar," jelas Tari. "Jangan lupa beri tahu Pak Bian, ya, Bu. Tamunya menunggu."
"Eh ... tapi, Bu ...," cegah Bu Darmi.
Tari keluar lewat pintu samping, dia tidak mau bertemu dengan perempuan itu. Setelah masuk mobil, dia mengeluarkannya dari garasi dan pergi dari sana. Ke mana saja. Dia tidak peduli.
*****
Bian baru saja keluar dari kamar mandi saat mendengar pintu kamar diketuk. Apakah itu istrinya? tanya Bian dalam hati. Biasanya Tari langsung masuk setelah mengetuk. Bian mendengar kembali ketukan. "Iya!" serunya seraya membuka pintu. "Eh, Bu Darmi, ada apa, Bu?" tanya Bian heran saat melihat wanita setengah baya itu di sana.
"Itu ... anu, Pak ...," jawab Bu Darmi terbata. "Ada tamu."
"Tamu?" tanya Bian seraya menautkan alisnya. "Tamu buat saya?"
"Iya, Pak."
"Siapa?"
"Saya nggak tahu, Pak. Tadi Ibu cuma pesan suruh kasih tahu Bapak."
"Ibu mana?"
"Ibu keluar tadi, Pak."
"Keluar?!" tanya Bian heran.
"Iya, Pak. Tadi katanya ada perlu sebentar."
Bian mengangguk. "Baik, makasih, Bu. Sebentar lagi saya turun."
"Itu tamunya mau dibuatkan minum, Pak?" tanya Bu Darmi.
"Iya, Bu. Tolong buatkan, ya. Terima kasih."
"Baik, permisi, Pak."
Bian menutup pintu untuk berganti baju yang lebih pantas. Setelahnya dia turun menuju ruang tamu.
"Sarah?!" ucapnya kaget saat melihat siapa yang sedang duduk di ruang tamu. Matanya melebar tidak percaya. Ada apa Sarah datang ke sini? tanyanya dalam hati.
"Bian!" seru Sarah seraya beranjak berdiri menghampiri kekasihnya. Tanpa ba-bi-bu dia memeluk Bian erat seraya terisak. "Aku khawatir banget saat tahu kamu sakit, kamu nggak apa-apa?"
Bian terpaku. Dia tidak siap dengan reaksi Sarah.
"A-aku nggak apa-apa," jawab Bian seraya mengusap punggung Sarah, berusaha tidak membuat kekasihnya itu khawatir.
Bian terlonjak saat mendengar bunyi pecahan kaca. Sarah langsung melepas pelukan dan menoleh ke sumber suara.
"Innalillahi." Bu Darmi terpaku saat melihat pemandangan di hadapannya. "Eh, maaf, Pak. Ini gelasnya pecah." Bu Darmi segera membereskan pecahan kaca di lantai dekat meja makan. Dia baru saja hendak membawa minuman untuk tamu saat melihat ....
YOU ARE READING
Wedding Agreement ( WEB SERIES tayang di Disney Hotstar)
Romance#1 Romance, 27 Juli 2018 Novel sudah tersedia di GRAMEDIA. Filmnya bisa ditonton di Netflix dan Disney Hotstar. Web series-nya bisa ditonton di Disney Hotstar mulai 25 Maret 2022 Bagi Btari Hapsari, atau Tari, menikah adalah ibadah. Walau belum meng...