Namanya Raina. Seorang perempuan dengan seragam putih biru melekat di tubuhnya. Dengan sepatu hitam dan tak lupa kaos kuki putih yang sudah melekat dikakinya.
Deru motor yang semakin lama semakin pelan menandakan dirinya sudah sampai pada sebuah gedung bercat seba hijau membosankan yang biasa disebut: sekolah. Menurutnya tidak ada yang istimewa dari gedung yang kini ada dihadapannya namun yang ia lakukannya kini hanya melakukan tugasnya semata mata agar cepat lulus dari sebuah gedung yang ia benci. Langkahnya menuruni motor dan tak lupa memberikan selembar uang bernominal dua puluh ribu. Dengan satu tarikan nafas ia memulai hari pertamanya naik kekelas sembilan.
Memasuki gedung bertingkat itu tidak ada deru seorang pun yang terdengar. Sangat sunyi hal simple namun sangat disukai, Menyenangkan dan sangat nyaman.
Dua tahun melaksanakan tugas di sekolah ini aku merasa tetap sepi mungkin sebagian orang akan bercanda dan tertawa disetiap lorong tapi tidak denganku. Teman? Aku memilikinya tapi entah mereka menggangapnya atau tidak karena setiap melangkah kemana pun selalu aku yang dilupakan bahkan selalu aku yang berjalan dibelakang tanpa mereka sadari.
Dengan santai aku menaiki tangga menuju lantai tiga, menurut informasi grup kelas aku masuk kelas sembilan tujuh.
Papan nama kelas yang terpampang diatas kelas menampilkan kelas yang kutuju. Aku melangkah pelan dan tanpa berfikir lagi aku langsung menduduki kursi kedua paling belakang yang sekarang resmi jadi milik gue.
Dari kaca kelas terlihat rintik hujan yang semakin lama makin deras dan inilah saat yang baik untuk kembali tertidur untuk menghempas kesendirian dan kesunyian.
**********
Lets vote
Bingung bikin alur peetamanya tapi udah disiapin kok buat selanjutnya
Next ok?
KAMU SEDANG MEMBACA
ROUGH (Gfriend)
Non-Fictionaku fikir apa yang kutungggu telah hilang dan tergantikan sosok baru yang belum lama kukenal. Tapi ini semua tentang waktu, semua keadaan yang dulu bagimu tidak penting tapi sekarang menjadi keadaan berat dan itu semua telah mengalir sejak pertemuan...