357 74 31
                                    















   Bayi memang makhluk polos yang bisa membuat orang dewasa gemas akibat tingkah menggemaskan mereka. Namun hal ini tidak berlaku bagi Seokmin yang sedari tadi bersama Yoonji. Bayi itu akan menangis apabila tidurkan pada strollernya dan hanya bisa diam saat berada didekapan nyaman pamannya. Rasanya Seokmin juga ingin menangis karena keponakannya hanya mau didalam gendongannya saja.

Bahkan rapat hari ini sengaja dibatalkan karena ia tidak bisa meninggalkan begitu saja keponakanya yang cantik . Entahlah ibunya kemana. Yang jelas setelah makan siang tadi Jeonghan datang bersama Yoonji lalu menitipkannya dan pamit pergi sebentar namun hingga tiga jam belum kembali. Seokmin sudah mencoba menghubungi kakak maupun iparnya tapi tidak ada jawaban. Malahan ponsel kakaknya sepertinya malah dimatikan.

Orangtua mereka tidak bisa membantu mengasuh karena Ayah dan ibunya ada diluar negeri untuk menghadiri pernikahan anak temannya, lalu dilanjutkan akan liburan -honeymoon- bersama. Orangtua kakak iparnya juga tidak berada disini, mereka menetap di LA. Jadi satu-satunya orang yang pasti dimintai tolong adalah Seokmin.

   'Lagipula Yoonji tidak rewel bersamamu.' ucapan Jeonghan sebelum pamit tadi terngiang dikepala Seokmin.

Entah harus bagaimana ia menghadapinya, bersyukur atau merutuki dengan dekapannya yang nyaman sehingga bayi mungil ini tidak rewel bersamanya.

Setelah beberapa menit dihabiskan Seokmin dengan bersandar pada sofa -sambil menggendong Yoonji yang terlelap- empat sosok badan tinggi nan atletis itu masuk ke dalam ruangan dengan gurauan mereka disusul satu orang lagi yang berada dibelakangnya.

Gurauan nyaring yang baru saja terdengar mendadak diam setelah Seokmin berdehem dan menunjukkan bahwa ada bayi di ruangan ini selain mereka. Meskipun begitu ada satu orang yang malah mendekati Seokmin dengan tawanya karena berfikir pasti bayi jadi-jadian. Dan akhirnya mendapat pukulan dikepalanya dari Seokmin hingga ia menjerit kaget. Hal itu juga membuat Yoonji kaget hingga terbangun dan menangis kencang.

   "Tunggu saja nanti, aku menyumpal mulutmu dengan kaos kaki yang belum dicuci selama sebulan." ucap Seokmin kepada tersangka yang membuat Yoonji rewel dan membuat dirinya harus menimangnya lagi.

   "Bukankah sudah kukatakan jika Seokmin sedang datang bulan. Jangan ganggu dia dulu, Bam." kata seseorang yang tak lain adalah Jaehyun dengan tawanya kepada Bambam. Dan disambut kekehan yang lain juga. Sedangkan Seokmin sendiri hanya bisa mengandaikan jika ia dapat menyumpal mulut semua temannya itu dengan kaos kaki busuk sekarang juga.

   "Memangnya kemana Jeonghan noona? Kenapa kau yang mengurus Yoonji?" tanya Eunwoo. Orang yang mungkin masih diberi kewarasan oleh-Nya diantara mereka. dan Seokmin. mungkin.

   "Entahlah. Kuhubungipun, ponselnya tidak aktif."

Setelah berhasil menenangkan Yoonji, Seokmin bisa mendekati teman-temannya yang duduk disofa. Mingyu yang berada di dekatnya langsung mencoba mengajak Yoonji bermain. Yang kemudian dimanfaatkan Seokmin untuk menyerahkan Yoonji ke gendongan Mingyu. Tetapi belum sampai lima menit bayi itu menangis lagi.

Seperti digilir, tubuh kecil itu sekarang berada digendongan Yugyeom, tak berselang lama kemudian berada digendongan Jaehyun, lalu Bambam yang membuat Yoonji terdiam sebentar karena mendapat mainan yang tak lain accessories kalung dilehernya yang bisa ditarik tangan mungilnya. Membuat sang pemilik kalung itu langsung menyerahkan kepada Eunwoo yang membuatnya menangis lagi. Dan pada akhirnya Yoonji hanya merasa nyaman pada gendongan Seokmin yang hanya bisa menangis dalam tawa mirisnya.

   "Lihat, jika seperti ini kau sudah cocok menjadi seorang ayah dan pantas untuk segera menikah." gurau Mingyu.

   "Cocok dari sudut mana? Aku tidak ingin menikah tahun ini. Lagipula mempelai wanitanya sudah tidak ada sekarang." balas Seokmin yang membuat semuanya diam -kecuali Yoonji yang tersenyum  memainkan kancing kemeja Seokmin- karena teringat bahwa Seokmin telah putus dari kekasihnya.

   "Sudahlah, kita ganti topik sekarang. Kebetulan villa milik keluargaku baru-baru ini selesai direnovasi. Dan orangtuaku belum sempat melihatnya, jadi ayahku memberiku titah aku sebagai gantinya." tutur Jaehyun.

   "Dan kau mengajak kami kesana?" tanya Mingyu, yang dibalas anggukan.

   "Villa yang dimana? Dekat perkebunan itu?!!" Yugyeom antusias.

   "Memang yang mana lagi yang sedang direnovasi."

   "Siapa tahu yang didekat pantai itu. Kau kan punya banyak sekali villa keluarga Tn. Jung." Bambam berkomentar.

   "Keluargaku lebih tepatnya." ralat Jaehyun.

💞💞💞💞💞

   Setelah berperang pendapat dengan noonanya hampir dua jam, Seokmin akhirnya mendapat restu untuk pergi berlibur dengan teman-temannya. Tentu saja dengan bantuan Jisoo yang membujuk istrinya agar memberikan kebebasan pada adiknya sendiri. Dan disambut dengan wajah bahagia Seokmin. Tentu saja karena pertama, ia sudah dewasa yang tidak perlu dilarang ini itu seperti anak kecil. Kedua, karena ia ingin refreshing setelah sekian lama berkutat dengan pekerjaan. Dan terakhir, mungkin ingin melupakan semua kenangan yang tidak perlu diingatnya lagi.

Sejak menjemput putrinya di kantor sikap Jeonghan mendadak menjadi aneh. Seokmin sempat menanyakan ada apa tapi wanita itu menolak untuk memberitahu kepadanya. Jika biasanya sibuk dengan mengomel ini dan itu kini dia hanya diam dan hanya berbicara seperlunya -kecuali berdebat dengan Seokmin- selain dengan putrinya. Baik Jisoo maupun Seokmin hanya bisa diam, mungkin jika keadaannya sudah baik maka Jeonghan akan bercerita dengan sendirinya.

Saat makan malam Jeonghan juga meminta untuk menginap karena enggan pulang dengan alasan Yoonji sudah terlelap di ranjang. Seokmin hanya mengangguk karena memang sudah terbiasa dengan kehadiran mereka. Tapi Jisoo memilih pulang karena ada jadwal untuk terbang ke China besok pagi dan harus menyiapkan keperluan selama tiga hari disana karena Jeonghan tidak bisa membantunya untuk sekarang.

   "Hati-hati."

Hanya itu ucapan yang Jeonghan katakan pada suaminya saat mengantarkannya di depan pintu, bukan di lobby seperti biasanya. Seokmin yang mendengar mengernyitkan dahinya. Kemana perginya kata-kata perintah yang biasa noonanya lontarkan apabila suaminya akan pergi bisnis ke luar? Mungkinkah mereka berdua sedang ada masalah?

   "Noona, bisakah buatkan aku jus sebentar?" sela Seokmin saat tau noonanya akan masuk kamar menyusul putrinya yang sudah terlelap.

   "Oh? Bukankah ada jus jeruk kemasan di dapur?"

   "Hanya ingin buatan darimu, bukan yang lain."

   "Kau sedang mengidam atau bagaimana? Kenapa meminta aneh-aneh seperti ini? Seperti ibu hamil." tanya Jeonghan sembari membuatkan adiknya jus strawberry.

   "Eeyyyy apa yang noona bicarakan." elak Seokmin sambil memperhatikan gerak-gerik noonanya yang mungkin saja akan memulai pembicaraan serius mengenai permasalahannya sekarang. Karena sekarang hanya tersisa mereka berdua. Tidak ada Jisoo lagi.

   "Mungkin saja. Atau kau meniduri seseorang hingga ia hamil? Dan sebagai balasannya kau mengidam sekarang?!!" tuduh Jeonghan sambil menunjuk wajah adiknya dengan pisau buah.

   "Heol. Bagaimana mungkin aku melakukan hal itu. Lagipula aku akan melakukannya pada siapa? Perempuan yang berada didekatku saja hanya noona dan ibu sekarang. Jika noona lelah sekarang lebih baik tidurlah, daripada berkata yang aneh-aneh."

   "Kau benar, aku sedang lelah dan butuh istirahat." Jeonghan mendekati Seokmin dan menyodorkan segelas jus strawberry padanya. Kemudian ia berjalan pelan meninggalkan area dapur dan ruang makan. Tapi sebelum benar-benar pergi, iya mengucapkan sebuah kalimat yang membuat Seokmin terdiam.

    "Semoga kau tidak akan salah dalam menemukan seseorang yang akan menjadi pendampingmu kelak. Biarkanlah apa yang sudah terjadi dimasa lalu hanya menjadi kenangan semata, bukan menjadi penghalang yang menghalangi jalan untuk menemukan masa depan."


















TBC

Ada yang nungguin ini up??

Maafkan kalo lama upnya, diriku sedang dilanda wb berkepanjangan 😂😂

Semoga part ini bisa ngobatin rindu kalian sama ff ini wkwkwkwk

What Should I Do??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang