Sudah menjadi peraturan di SMAN DIPONEGORO bahwa setiap siswanya harus menjadi anggota di salah satu ekstrakulikuler. Tapi berbeda dengan Deva, dari kelas satu pun ia tidak pernah masuk di ekstra manapun.
Pagi ini para anggota OSIS ditugaskan mengumpulkan beberapa anak yang dianggap tidak mendukung kinerja sekolah mereka ini. Salah satunya sekarang adalah Deva dan Bintang.
"Semuanya perhatian! Kalian dikumpulkan di sini karena ada alasan yang jelas jadi mohon semuanya diam, " tegas ketua OSIS yang berada didepan lapangan upacara.
"Kalian yang berdiri di sini dikumpulkan karena tidak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sama sekali." lanjutnya
"Jadi bersamaan dengan Masa Orientasi Siswa baru sekarang kalian diperbolehkan untuk melihat stand ekstrakulikuler satu jam dari sekarang dan harus sudah memilih ekstra apa yang akan kalian pilih nantinya. Paham?"
"Paham."
"Baik, barisan bubar jalan." perintahnya.
Barisan dari beberapa anak ini pun mulai berpencar untuk sekedar melihat stand maupun para siswa baru yang mereka sebut dengan 'dedek gemes'.
"Tang lu mau ambil apa?" tanya gadis berambut sebahu ini kepada temannya.
"Gue? Apa ya binggung kita cari ekskull yang jarang masuknya aja haha."
"Yang ga terkenal juga jadi ga jadi perhatian guru kalo absen!" serunya.
"Dan juga gaada pelatihnya!"
"Mantap!"ucap mereka bersamaan.
Terik matahari makin memanas kedua gadis ini masih berkutat pada selebaran brosur juga antrian dengan adik kelas baru mereka yang menatap heran.
"Mohon perhatiannya semua." ucap salah satu perempuan yang kini berada diatas podium. Sambil mensejajarkan mic dengan badannya yang cukup tinggi dan atletis untuk ukuran wanita.
"Jadi perkenalkan sebelumnya nama saya Renata Febriane dari kelas XI MIPA 4."
"Saya berdiri disini untuk menjadi perwakilan dari ekskull Taekwondo mau memberi sedikit info nih tentang ekskull kita. Kita bisa dibilang ekskull yang baru belum ada pelatih memang." tandasnya
"Dev daftar situ aja yuk ayo daftar enak keknya."ajak Bintang sambil menarik lengan Deva untuk merapat ke sumber suara.
"Taekwondo? ngapain disana ntar lu astaga."
"Kaga apa biar kita jadi perempuan tangguh masa kini. Pas banget buat kita tuh." balasnya
"Tapi jangan khawatir, meskipun kita ekskull baru kita udah nyumbangin beberapa medali kita untuk sekolah kita ga banyak sih cuman 25 medali." lanjutnya. Dibarengi dengan beberapa anak yang membagikan brosur ekstrakulikuler ini.
"Yuk udah isi daftar ayo." ajak Bintang sedikit memaksa
"Iya iya ini gue isi astaga ni anak sabar kenapa sih." balas Deva sambil memasukkan biodata yang telah ia dan Bintang isi ke kotak yang disediakan.
"Whooaaa."kagum para siswa lain yang mendengar. Dan ya terutamanya anak-anak baru.
"Salah satu penyumbang terbanyak untuk kategori putra adalah kakak yang ada dipojok sana bersama kedua temanya, iya betul sekali kak Atha! Say hi semuanya."Lambai Rena kepada pria yang bersungut kesal padanya sekarang.
"Kyaaa gantenggg."
"Opppaaaa."
"Keren abis gila, gue mau gabung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Precognition
Teen FictionPemuda berbadan tegap itu berada disebrang jalan kulit yang sedikit gelap juga bahu yang lebar menambah nilai dirinya dimata kaum hawa, lalu lalang kendaraan tak menyulitkan mata kami untuk terpaut beberapa detik kemudian. Keadaan berubah menjadi se...