Sekolah Baru

19 1 0
                                    

     Di pagi yang indah ini, aku pergi ke sekolah dengan di antar mamahku. Seragam putih abu, ku kenakan rapih di tubuhku. Sekolah baru membuatku sedikit tidak nyaman. Karena halnya aku yang tidak mengikuti Ospek disekolah itu, membuatku canggung sebagai murid baru.
      Masuk ke salah satu ruangan Kelas kosong tanpa bangku, membuat pikiranku bingung.

       "Ayo masuk."  Seorang guru Laki-laki tampan yang Mengajakku masuk ke ruangan kelas tanpa kursi itu.

      "Pak maaf, boleh dipanggil temen SMP nya?namanya ica."  Tanya mamahku pada guru itu.

   *Datanglahh icaa teman SMP ku itu...

  "hayu Chin, masuk."  Ajaknya padaku.

  "Tapi aku malu caa."  jawabku dengan gemetar karena akan memasuki ruangan itu yang telah penuh diisi oleh siswa di sekolah itu.

       Saat aku masuk ke ruangan itu, Banyak sekali orang disana, Tetapi tidak sebanyak yang aku bayangkan, karena mungkin sekolah itu dibangun sejak 1 tahun yang lalu. Oleh karena itu siswanya belum banyak.

     "Chintiya?Kamu masuk jurusan apa?."   Seorang teman  laki-laki SMP ku bernama Yanto bertanya padaku.

  "Nggak tau tuh, belum dikasih tauu."    jawabku sambil memalingkan wajah padanya.

     Aku kira diruangan itu akan ada suatu informasi yang akan disampaikan. Tapi ternyata dugaanku salah, Kami memasuki ruangan kelas  kosong tanpa bangku itu, ternyata untuk kegiatan kerohanian. Karena Masjid belum berdiri kokoh, masih dalam tahap pembangunan, makanya kami melaksanakan kerohanian didalam kelas kosong tanpa bangku itu. Orang-orang memanggilnya Mushola begitu juga aku.

     "Chintiya? sini masuk ke ruang guru dulu, nanti ada test Buat kamu, biar keliatan minat bakat kamu dimana yah?."    Pangilan guru tampan itu menyuruhku.

    Aku masuk ke ruang guru itu sendirian tanpa di temani mamahku. Mamahku Telah pulang,  padahal saat itu aku masih ingin ditemaninya. Karena jujur sifatku yang pemalu tapi kadang malu-maluin membuat ku canggung akan semua hal itu.

    "Ini isi dulu yah."   Perintah guru tampan itu padaku.

   Aku mengisi sebuah tes minta bakat pada waktu itu. Awalnya aku takut, jika tidak masuk jurusan Multimedia. Di Karenakan alasanku masuk sekolah itu, ingin ke jurusan multimedia.
     Ku serahkan selembar kertas yang telah ku isi pada guru tampan itu. Dan Akhirnya, harapanku untuk masuk ke jurusan Multimedia tercapai. Setelah itu aku diantar oleh guru tadi keruang kelas Di lantai 2. Deg-degan rasanya akan memasuki kelas dengan banyak teman baru.

*Traaaakkkkkk.....

Pintu kelas itu dibuka oleh guru tampan tadi. Hening terasa pada saat itu, mendukung suasana malu dalam diriku.

*Hufffttt....

     Sebuah Meja Bersih tanpa debu ku tempati tepat sekali di bagian belakang. Rasanya aneh, Semuanya memandangku aneh, entah karena aku yang belum banyak bersosialisasi dengan mereka atau mungkin karena aku yang terlalu arogan.

    Seorang guru berjanggot tipis memasuki ruang kelas baruku itu. Ternyata dia adalah seorang guru Olahraga yang akan mengajari Aku dan teman sekelasku itu. Pak Firman namanya. Ia adalah seorang guru sekaligus Kesiswaan disekolah itu.

   Setelah pak Firman Keluar dari ruangan kelasku itu, datanglah Seorang guru bercirikan tinggi, langsing, putih dan Cantik memasuki ruang kelas baruku itu. Dia adalah Bu Lani. Wali kelasku pada saat itu.

    "Mana yang namanya Chintiya?."    tanya guru perempuan itu.

  Aku mengacungkan tanganku dan mendekati Bu Lani.

          

   "Chintiya, Maaf yah ini ada kesalahan harusnya kamu di kelas multimedia sebelah, bukan kelas multimedia ini. Soalnya kelas ini udah banyak muridnya. Jadi gpp kan kamu pindah ke kelas sebelah?."  tanya bu Lani dengan nada Lemah Gemulai.

   "Iya bu, gpp ko."    Jawbku dengan sedikit malu karena masuk kelas yang salah.

    "yu ikut ibu."   Katanya.

   Tas berwarna biru ber merk alto itu ku gandong. semua teman baruku di kelas itu menanyakan pada bu lani kenapa aku harus dipindahkan. Saat aku mengikuti bu Lani, ternyata kata bu Lani aku akan tetap dikelas ku yang tadi. Bu lani akan berusaha untuk memindahkan 1 anak dikelas yang tadi. Hingga saat itu juga aku kembali lagi ke kelas tadi dengan rasa malu;(

   "Assalamualaikum anak-anak, Nih yah jadi Chintiya tetep di kelas ini Gak akan dipindahin ke kelas yang lain."Pengumuman dari bu Lani pada teman sekelas ku itu.

     Mereka semua bersorak dan sebagian orang ada yang bertanya kenapa aku harus balik lagi ke kelas itu, Jujur malu banget aku saat itu;(

    "Kamu mau ikut osis?."   Tanya vivie teman SMP ku dulu. ia adalah anak guru Agama di SMP ku dulu.
   Aku kenal dia saat kita akan mengikuti Lomba Olimpiade. Pada saat itu aku mengikuti Olimpiade IPS. Sedangkan vivie Olimpiade Matematika. Hebat bukan???:v

    "Emm gimana yahh??iyah deh aku mau."    Jawabku seperti orang yang sedang bingung.

       Saat pulang sekolah, Aku dikasih selembar kertas dari vivie . Kertas itu adalah surat pilihan ekskul yang akan ku ikuti nanti. Salah satunya adalah Broadcast, Osis dan English Club.

       Di sore Itu, Aku pulang dijemput mamahku. Sebuah sepeda motor vario biru yang menjadi kendaraan mamahku untuk mengantarku ke sekolah. Saat tiba dirumah, Aku mengeluh pada mamahku, Aku masih belum bisa menerima keadaan tentang diriku yang sekolah di sekolah Smk swasta di Bandung itu. Padahal cita-cita ku pada Smp itu ingin sekali sekolah di Smk negeri. tapi mungkin Tuhan berkehendak lain untuk rencananya.

   iya memang benar, Tuhan yang membuat skenario hidup kita, Kita sebagai manusia hanya menjalaninya. Mau itu buruk atau tidak, Semua adalah kehendaknya.

     Malam itu aku pergi untuk mengaji. Karena pada saat itu aku masih mengikuti Belajar Mengaji di salah satu Majelis Di dekat rumahku itu. Sebenarnya sih alasan aku Semangat buat mengaji itu, karena ada Dia. iyh dia, Anwar namanya. Nah, Sekarang aku akan membahas sedikit tentang Anwar.

     Anwar adalah seorang lelaki berkulit hitam manis, berhidung mancung. Seseorang yang Mengajakku Tau akan Perasaan yang dinamakan cinta. Memang iya sih, bukan dia yang mengajakku, hanya saja aku yang masuk sendiri dalam cintanya. Awalnya aku hanya mengaguminya. Suara merdu Dan senyum manis nya itu yang membuatku suka padanya. Sejak kelas 6 Sd Hingga sekarang, Aku masih menyimpan perasaan padanya.
     Hal terburuk saat aku mencintainya, ketika Aku Merasa Cemburu saat dia, seseorang yang aku Sayangi itu  telah dimilikinya. Isma nama cwe itu. Bukan hanya sekedar itu, Selama aku menyimpan perasaan padanya, aku tak pernah bicara lagi padanya, maupun sebaliknya. Entah apa yang terjadi pada saat itu aku tak tau, yang aku tau sekarang, bahwa aku hanya ingin menyibukkan diri agar bisa melupakannya. Aku ingin Aktif pada organisasi di sekolah yang aku ikuti ini.

     "Gimana chin, sekolahnya?banyak cwo ganteng apa nggak?"   Tanya salah satu teman ngajiku.

     "Ya gitu aja sih belum merhatiin banget soalnya."   jawabku judes  karena tidak suka jika harus membahas sekolah swasta ku itu.

   tepat jam 8 malam aku pulang ke rumah, mengambil banyak buku pelajaran, yang entah apa  arti dari pelajaran-pelajaran itu.

   "Mah, besok aku gk mau sekolah yah, males. Ngebosenin soalnya."    Cetusanku pada mamah.

   "Jangan dong, kakak harus bisa buktiin bahwa, meskipun kakak sekolah di swasta, tapi kakak Bakalan bisa dapet nilai terbesar."    Jawab mamahku meluluhkan hatiku agar mau sekolah lagi.

     Aku hanya bisa diam saat itu. Aku tarik selimut pink bergambar hello kitty itu, lalu ku selimuti tubuhku dengannya.
Hingga saat pagi hari itu, aku sengaja tidak bangun subuh,, untuk melakukan sholat subuh, karena alasanku yang malas tidak ingin sekolah lagi. Aku baru sadar, Aku sangat ingin sekali bertemu dengan Pacar baru Anwar sekarang, Namanya sih mora. iya mora, Satu sekolah denganku, tapi kemarin aku gk liat dia, nah makanya aku sekarang Akan berangkat ke sekolah dengan alasan karena ingin bertemu pacarnya Anwar.

    jujur saja aku belum bisa melupakannya. Entah kenapa, Rasanya sulit untuk menghilangkan pikiranku tentang dia, Anwar......

Story Love with you;My First LoveWhere stories live. Discover now