Kriiiiinggg.....
Alarm berbunyi nyaring memekik telinga. Zevana meraba nakas di sebelahnya, mencari beker biru yang sukses mengganggu tidurnya pagi ini, setelah dapat gadis itu segera mematikannya. Dia segera beranjak menuju kamar mandi, karna dia tahu ini hari pertamanya Mos dan dia tidak boleh terlambat. Setelah selesai dengan mandinya Zevana segera turun ke bawah untuk sarapan.
"Pagi ma" Sapa Zevana, sambil mencium pipi kiri dan kanan mamanya.
"Pagi sayang" Balas mama sambil mencium pipi Zevana.
Gadis itu segera sarapan dengan roti selai coklat yang telah disiapkan mamanya.
"Ma Lala belum bangun?" tanya Zevana sambil melihat arah kamar dengan pintu berwarna putih yang masih tertutup rapat.
"Mungkin sebentar lagi dia akan kemari," jawab mama, Zevana hanya mengangguk.
Lala itu panggilan adiknya nama lengkapnya Clarissa Latifa.
Tak lama datang lah gadis cantik yang berumur 14 tahun itu sambil meminum susu coklatnya.
"Pagi ma, kak!" sapa gadis itu dengan riang, gadis itu pun segera bergabung menyantap sarapannya dengan lahap.
"Pagi," jawab Zevana dan mama dengan serempak.
Sambil menyantap sarapannya Lala bertanya "Eh kak, ini hari pertama lo Mos kan?"
"Iya emangnya kenapa lo nanya-nanya," jawab Zevana cuek.
"Ye songong baru ditanyain gitu doang lo, santai dong boi!" jawabnya.
"Gue cewek kenapa lo manggil gue boi? aneh lo!" jawab lagi Zevana dengan heran.
"Lo tuh yang aneh kak itu mah bahasa gaul, dasar gak gaul lo kak," jawabnya sombong.
"Sudah-sudah cepat habiskan makanan kalian nanti kalian terlambat," lerai mama.
"Iya ma," jawab Zevana sambil menyikut tangan adiknya, yang disikut pun menatap kembali kakaknya dengan sinis.
Setelah sarapan kedua gadis remaja tersebut segera beranjak untuk pergi ke sekolah bersama supir mereka yaitu, Pak Ratno "Ma Zeze sama Lala pergi sekolah dulu ya," ucap Zevana sambil mencium tangan mama dan bergantian dengan Lala.
"Hati hati ya sayang, jangan nakal, belajar yang bener Lala, dan kakak semoga SMA nya menyenangkan," jawab mama sambil mengelus kepala adik kakak tersebut.
"Iya ma," jawab Zevana dan Lala serempak.
Gadis tersebut dipanggil Zeze. Nama lengkapnya Zevana Ratifa.
Pak Ratno pun berhenti di SMP Harapan tempat Lala sekolah.
"Belajar yang bener lo," ucap Zevana.
"Gue selalu bener kak, buktinya gue itu pinter di sekolah," jawabnya sambil mencium tangan kakaknya.
"Ye masuk sepuluh besar aja bangga lo, apalagi lo bisa juara umum makin besar tu kepala," jawab Zevana.
"Yang penting sombong dalam kebaikan kak,"
jawabnya sambil terkekeh, pak Lala pergi dulu ya, Assalammualaikum.""Waalaikumsalam," jawab Zevana dan Pak Ratno
Kami pun berlalu meninggalkan SMP Harapan.
Setelah sampai di SMA Nusa Bangsa Zevana pun berfikir "semoga nih SMA menyenangkan, terus gue bisa dapat juara dan yang pasti banyak cogan nya," ucap Zevana dalam hati sambil terkekeh.
"Kenapa neng kok ketawa sendiri?" tanya Pak Ratno heran.
"Hehe gapapa Pak, yaudah Zeze masuk dulu ya, Assalammualaikum."
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian
Teen FictionMenceritakan tiga orang lelaki tampan, yang memiliki sifat dan keahlian yang berbeda, mereka menyukai satu gadis yang sama. Akan tetapi gadis tersebut memiliki kisah masa lalu yang buruk, Hingga membuat gadis tersebut selalu terbayang akan masa lalu...