point 2

1.9K 122 1
                                    

--play mulmed--

***

Pria mungil itu sudah berhenti. Kakinya yang dibawa tanpa tujuan menghantarkannya pada taman pinggiran kota.

Ia menikmati hembusan angin dingin pada wajahnya. Mendudukan diri disalah satu bangku, masih tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Membawanya pada suatu masa dimana seorang pria jangkung menarik seluruh atensinya, saat pertemuan tidak terduga.

Pria dengan sejuta kehangatan, pria yang menciptakan dunia baru baginya.

***

"Gwaenchana?"

Kesadaran Baekhyun terkumpul ketika mendengar suara bariton dalam.

"Mianhae menabrakmu,"  memberi jeda si penabrak memastikan kondisi si pria mungil kemudian membantunya berdiri, namun tubuh mungil itu segera oleng kembali dan berakhir dalam dekapan si jangkung  "kurasa kau tidak baik-baik saja."

Baekhyun hanya tahu dirinya sedang kelelahan akibat jam pelajaran olahraga di tengah teriknya matahari,  sehingga membuatnya harus menuju UKS, menolak semua tawaran penolong, dengan bantuan dinding kokoh sekolah ia perlahan menuju ruang kesehatan.

Namun dibelokan itu, ia yakin sekali pria itu datang dengan cepat, saking cepatnya langsung menabrak tubuhnya yang sudah sangat susah dibawa dan ia pun berakhir pada lantai. Permintaan maaf didengarnya, namun kedua matanya susah menangkap sosok didepannya, berusaha kembali stabil, pandangannya kembali gelap dan ia benar-benar sudah tidak ingat apapun.

"Sudah bangun rupanya."

Itu suara yang sama sebelum pandangannya menjadi gelap. Memedarkan penglihatan mendapati seorang laki-laki yang jauh lebih besar darinya, membuatnya khawatir jika si laki-laki tanggung berbuat sesuatu karena pastinya ia takkan bisa melawan.

"Byun Baekhyun kan?"  si laki-laki bertubuh besar duduk dipinggiran tempat tidurnya, mata yang besar tak henti memancarkan binaran bersama dengan senyuman "langganan ruang kesehatan, karena anemia. Tadi Kim seongsanim yang ngasih tahu."

Agak terpesona karena wajah itu terlihat begitu menenangkan dalam pandangan Baekhyun dan mengalahkan kecurigaanya sebelumnya.

"Park Chanyeol, maaf sudah menabrakmu tadi."

Uluran tangan hadir bersama dengan perkenalannya. Baekhyun menyambutnya, ada sedikit dorongan dalam hati kecilnya yang ingin tahu lebih banyak tentang pria Park.

Dan sepertinya itu bukan hanya yang dirasakan oleh si laki-laki mungil.

"Boleh aku tahu nomor ponselmu?"

***

Park Chanyeol, satu nama dan satu-satunya orang yang bisa membuat Baekhyun seperti sekarang.

Si mungil pendiam yang jarang berekspresi dan si jangkung penuh energi begitu melengkapi. Kelebihan masing-masing mengisi kekurangan yang ada. Dengan banyak perbedaan Chanyeol dan Baekhyun terlihat sempurna bersama.

Miracles in December (ChanBaek) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang