Tak, tak, tak
Lusi, lusi, lusi
Waktu mu sebentar lagi lusi
Tahankan saja sebentar lagiDug, dug
Beberapa langkah lagi kita sampai
Tahankan sedikit lagiMemang tenagamu sudah habis dimakan mesin-mesin itu
Waktumu tergadai dengan oleh suara hentakan tak henti ituLusi, lusi
Memang begini nasib kita lusiWaktu pulang segera tiba lusi
Pegang harapan kata
Hitung waktu bicara
Remas tangan bekerjaLusi, sebentar lagi kau pulang
Adik adikmu sudah menunggu sedari tadi
Lusuh mu terbayar lunas dengan senyum merekaLusi, lusi. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
bunyi (kumpulan puisi)
PoetryTelinga, telinga, berdengung. bunyi itu warna, eksistensi jiwa.