"Dek, Bang Babas ajakin kamu jalan tuh," ucap Aldi sambil memasuki kamar adik kecilnya itu.
(namakamu) langsung menoleh ke arah Aldi yang tengah berjalan ke arahnya itu.
"Lagi gak pengen jalan sama dia bang, yang ada makin kesal aku dibuat dia," ucap (namakamu) kemudian melanjutkan permainan di ponselnya itu.
Aldi hanya terkekeh mengacak rambut adiknya itu, "Yauda abang sama Babas keluar dulu ya, jaga rumah.. Kalau mau keluar ijin dulu sama abang," ucap Aldi yang hanya diangguki oleh (namakamu)
Setelah melihat anggukan adiknya itu, Aldi langsung beranjak pergi meninggalkan adiknya sendiri di kamar.
"Bete gue ah," ucap (namakamu) karena layar ponselnya menampilkan 'LOSE'
Layar ponselnya tiba-tiba menampilkan sebuah pesan masuk.
Jalan yuk, ada yang mau gue omongin
DevanoMelihat pesan dari Devano, (namakamu) mengernyitkan alisnya bingung. Kemudian ia mengiyakan pesan itu, ia penasaran apa yang akan diomongkan oleh Devano.
Setelah membalas pesan Devano, (namakamu) langsung bergegas mengganti bajunya.
Sebelum berangkat, (namakamu) mengirimkan pesan kepada Aldi bahwa dirinya pergi keluar sebentar.
Tak lama terdengar suara klakson mobil dari luar, (namakamu) bergegas keluar. Ia melihat Devano tengah bertengger di dalam mobil menyuruhnya untuk segera masuk.
"Sorry gue telat, tadi macet dikit di jalan," ucap Devano meminta maaf karena keterlambatannya.
"Gapapa, mau kemana?" tanya (namakamu) sambil memasang seatbelt.
"Ke Cafe biasa aja ya," ucap Devano yang langsung diiyakan oleh (namakamu)
Setelah sampai keduanya langsung masuk ke dalam cafe mencari tempat duduk.
"Hmm, apa yang mau lo omongin?" tanya (namakamu) membuka pembicaraan.
Devano menggaruk kepalanya yang tak gatal itu, "Gue bingung harus ngejelasin dari mana," ucap Devano.
"Jelasin aja, gue bakal dengar kok," ucap (namakamu) sambil memandang Devano.
"Sorry soal malam itu, bukan Aldi yang nyuruh gue buat jemput lo. Itu kemauan gue sendiri, sorry uda bohongin lo," ucap Devano yang membulatkan matanya.
Pantas saja malam itu Aldi tampak sangat murka, ia tak habis pikir Devano membohonginya.
"Kenapa?" tanya (namakamu) penasaran mendengar penjelasan Devano.
"Gue disuruh seseorang," ucap Devano yang membuat (namakamu) kembali membulatkan matanya kaget.
"Siapa?" tanya (namakamu) lagi.
Belum sempat Devano menjawab pertanyaan (namakamu), seseorang sudah lebih dulu datang.
"Begini kelakuan kamu? Aku gila mikirin bagaimana cara buat selesaiin masalah kita! Tapi kamu malah enak-enaknya duduk di sini! Mau kamu apa??!! HAHHH!!" bentak Iqbaal yang langsung membuat ketiganya menjadi pusat perhatian.
(namakamu) langsung menarik Iqbaal pergi dari cafe itu, ia rasa masalah ini tidak harus ia bawa sampai ke publik.
Keduanya sudah sampai di tempat yang tidak terlalu ramai, dapat (namakamu) lihat wajah merah padan Iqbaal.
"Tau dari mana kamu aku di sini? Apa orang itu lagi?" tanya (namakamu) dengan tenangnya.
"GAK PERLU KAMU TAU AKU TAU DARI MANA, TAPI DENGANNYA KAMU DI SANA SEMAKIN MEMBUAT AKU PERCAYA (NAMAKAMU)!!" bentak Iqbaal dengan penuh emosinya.
(namakamu) membalasnya dengan senyuman, "Ternyata kamu masih percaya mereka Iqbaal," ucap (namakamu) tetap tenang setelah mendengar perkataan Iqbaal.
"DAN LO MASIH BISA SENYUM SEKARANG (NAMAKAMU)!!! LO KIRA INI MAIN-MAIN??!! GUE LAGI SERIUSS SEKARANG!!" ucap Iqbaal dengan perubahan kosa katanya itu.
"Lo mau gue balas emosi juga? Gue capek, bahkan lo uda gak bisa percaya sama gue. Percuma gue balas emosi, keadaan gak akan berubah," ucap (namakamu) mengikuti Iqbaal.
Iqbaal terdiam setelah mendengar perkataan (namakamu), ia mencerna apa maksud dari gadis itu.
"Kenapa diam? Gak mau ngebentak lagi? Gue siap dengerin bentakan lo, bahkan gue siap dengar keputusan lo sekarang," ucap (namakamu) yang lagi-lagi membuat Iqbaal terdiam seribu bahasa.
"Kalau yang ada di pikiran lo gue selingkuh, silahkan lanjutkan pemikiran lo itu. Anggap aja gue beneran selingkuh," ucap (namakamu) lagi-lagi dengan tenangnya.
"KENAPA LO GAK MENCOBA UNTUK BUAT GUE YAKIN SAMA LO!! APA GUE HARUS NAHAN INI TERUS SETELAH LIHAT LO MENDUA DI DEPAN MATA GUE," ucap Iqbaal setelah terdiam beberapa lama.
"Lo pikir gue ga nahan diri ngelihat foto-foto lo berdua dengan Mika? Gue bahkan lebih capek nahan ini, tapi mungkin gue salah. Mungkin lo lebih capek," ucap (namakamu) lagi.
"GUE LAGI BAHAS MASALAH LO DENGAN DEVANO (NAMAKAMU), BUKAN MASALAH GUE DENGAN MIKA," ucap Iqbaal semakin emosi mendengar gadisnya mengungkit masalahnya dengan Mika.
(namakamu) tersenyum, "Apa mau kamu?" ucap (namakamu) merubah kosa katanya.
"GUE MAU PUTUS," ucap Iqbaal yang membuat (namakamu) bagai disambar petir.
Namun tidak ada air mata yang turun dari kedua matanya itu, ia hanya mengangguk dan memberikan senyuman manisnya kepada Iqbaal.
"Gue hargain keputusan lo, terimakasih untuk 3 kata yang bahkan sulit untuk gue ucapkan. 3 kata yang bahkan harus gue renungin selama bertahun-tahun dan hari ini lo mewujudkannya Iqbaal. Terimakasih untuk 3 tahun yang menyakitkan Iqbaal, terimakasih untuk 3 tahun yang uda lo ukir dengan kenangan. Semoga lo bisa menemukan orang yang lebih pantas," ucap (namakamu) kemudian pergi dari hadapan Iqbaal.
Iqbaal terdiam melihat kepergian (namakamu), ia bingung apa yang harus ia lakukan. Ingin rasanya mengejar (namakamu) namun kakinya seperti enggan untuk mengejar.
"Maafin aku, Semesta," ucap Iqbaal.
Tanpa disadari keduanya, sedari tadi seorang gadis tengah mengintip keduanya.
"See, bahkan gak perlu sampai gue turun tangan di sini," ucap gadis ini sambil terkekeh kemudian berjalan pergi.
***
Selamat membaca
Votment yang banyak yaa😘😘1 Juni 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Itchy -IDR-
Teen Fiction(namakamu) Clairine Siregar , adik dari seorang artis muda terkenal Alvaro Maldini Siregar. Siapa sangka jika, pemuda itu memiliki adik yang sangat cantik. Ia tidak pernah memperkenalkan adiknya itu kepada para fans nya maupun kedua sahabatnya. Ba...