Enjoy
~~~Sagara melakukan pemanasan sebelum menggantikan Abi di sana. Sagara dan Abi ditempatkan pada posisi yang sama yaitu striker. Dan 5 menit yang lalu coach Irfan mempercayai Sagara untuk menggantikan Abi yang sudah bermain selama 56 menit.
Sagara berjalan menuju bangku cadangan. Coach Irfan berjalan menghampirinya.
"Setelah kamu masuk, kita gunain formasi 4-3-3." Sagara mengangguk mengerti. Wasit sudah memberi isyarat pada Sagara untuk segera berdiri di pinggir lapangan.
"Good luck." ucap Coach Irfan menyemangati.
"Pergantian pemain dari SSB Laksana. Hanis Sagara Putra dengan nomor punggung 19 menggantikan Syahrian Abimanyu dengan nomor punggung 17." Sagara melihat Abi menghembuskan napas berat. Ia berjalan sembari mengatur napasnya yang masih terengah-engah.
Abi menepuk bahu Sagara saat ia sampai di pinggir lapangan. Tanpa babibu Sagara langsung berlari memanfaatkan waktu yang masih tersisa.
Kedudukan antara SSB Laksana dan SSB Garuda seimbang dengan skor 0-0. Belum ada gol yang tercipta di babak pertama tadi. Beberapa kali Abi, Resky dan Kadek mendapat peluang namun belum juga membuahkan hasil.
Sagara mendapat operan bola dari Resky. Ia langsung berlari menuju gawang tim lawan. Tak menyia-nyiakan kesempatan yang datang kepadanya.
Terlihat Kadek melambaikan tangan padanya memberi isyarat agar ia mengoper bola pada lelaki yang sedang berada di aera kotak penalti. Sagara mengalihkan bola pada Kadek. Ia langsung berlari ke depan membuat dirinya dihadang tiga orang pemain sekaligus.
Kadek menendang bola dengan kaki kiri dengan sangat keras. Namun sayang, bola terlalu jauh untuk masuk ke dalam gawang.
Sagara berlari kembali ke posisinya sebagai striker. Ia berjalan mundur, siap menerima bola yang akan kiper dari tim lawan tendang. Sagara langsung berlari ke belakang.
"Res 4-3-3." ucapnya pada Resky yang berdiri di samping kanan sembari memokuskan pandangan ke depan. Resky mengangguk paham. Ia memberi kode pada yang lain untuk mengubah posisi mereka.
Lutfi dan Rivaldo langsung mengambil posisi di sayap kiri dan kanan. Sagara, Witan dan Aji berada depan sebagai juru serang. Sisanya kembali ke posisi belakang.
Bola kembali berada di kaki mereka, tim Sagara terus menyerang. Karena ini penampilan perdana mereka jadi mereka harus tampil maksimal.
Bola masih berada di kaki Sagara. Ia kemudian melihat ke arah teman-temannya. Terlihat Aji yang tak dijaga oleh pemain lawan, Sagara langsung memberika passing pada Aji. Aji yang tau menerimanya dengan tenang.
Aji berlari melewati beberapa pemain. Ia mencoba mencari Witan atau Resky yang berada di sana. Aji melihat Witan melambaikan tangannya.
Aji mengumpan pada Witan dan Witan lompat, berharap membuahkan satu gol melalui kepalanya.
"GOLLLLLLLL!!!" teriak semua. Witan yang jatuh langsung membuka mata dan berlari menghampiri Aji juga Sagara yang sudah menunggunya.
Semua bersorak mengelu-elukan nama Witan. Rian sebagai kapten memberi isyarat untuk kembali pada posisi masing-masing.
"AWAS SERANGAN BALIKNYA!" terdengar teriakan coach Irfan. Membuat mereka langsung berlari ke area pertahanannya.
Sementara Aira, ia duduk di kursi roda sembari menatap keluar jendela. Akhir-akhir ini Aira merasakan sakit yang luar biasa di sendi-sendi tubuhnya.
"Aku ngerasa, hidup aku di sini gak akan lama lagi." ucapnya. Aira menatap beberapa kendaraan yang berlalu lalang di bawah sana.
"Aku cuma mau natap semua ini lebih lama. Mungkin aku bakal inget semuanya nanti, pas aku gak ada." gumam Aira. Air matanya meluncur bebas. Aira takkan mampu meninggalkan semuanya. Mama, papa, Maura, Abi, teman-teman sekelasnya. Dan Sagara, ia belum sanggup untuk meninggalkan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekali Saja (Hanis Sagara Putra)
Fanfiction[Completed] "Apa bisa kita ulang semuanya dari awal meski itu sekali saja? Aku cuma mau kita bersama sebelum kamu hilang. Andai waktu bisa aku putar lagi dan aku diberi kesempatan sekali. Yang aku akan lakukan adalah aku mengikat kamu. Menjadikan ka...