Riano mengambil kalung dengan liontin berlian di dalamnya yang sangaat indah itu dan mengalungkan di leher gina dan riano kembali mengambil anting yang tak kalah indah, anting berlian yang simpel tapi sangat cantik, dan lagi riano kembali memasangkan gelang yang bahannya masih berlian. Dan yang terakhir cincin permata berliah dengan ukiran yang sangat indah, riano meraih tangan gina lalu ia memakai cicin itu dn memasuk kan ke dalam jari manis nya gina, cicin nya terlihat sangan cantik dan indah di lingkar jari manis nya gina.
Gina di buat terperangah dengan semua ini, rasa nya seperti mimpi, tapi ini bukn lah mimpi tapi kenyataan, Cincin kalung anting dan gelang semua nya berlian asli. ia tak lah bodoh untuk menganggap ini semua manik murahan. Harga semua berlian itu pasti sangat mahal, bagaimana bisa riano memberikan untuknya begitu saja. Bahkan harga baju sama sepatu saja cukup membuat nya kenyang satu tahun.
"Perfect"
Riano tersenyum puas melihat penampilan ina bak sang ratu. Tidak hanya riano semua para karyawan di butik ini terpaku akan penampilan ina, benar benar sempurna dengan wajah yang sangat cantik ditampah tubuh yang tinggi dan ramping"Sudah puas mengagumi kecantikanku. Hmm.." ucap gina dengan maksud menyindir, berharap riano peka karna perutnya sudah tak bisa di ajak kerja sama lagi.
Riano menyeringai mengerti dengan maksud gina
"Baiklah kita berangkat sekarang tuan putri" jawab riano dn tak lupa mengulurkan tangannya berharap disambut oleh gina...
"Begini lebih baik"gina mangalungkan tangannya di lengan riano dan menyeret riano agar segera keluar.
Mereka terlihat sangat serasi si pria dengan wajah tampan dan si wanita yang berparas cantik.
"Perfect coupel" ucap miss lee
***
Gina berjalan dengan sangat anggun dengan tanganya ia kalungkan di lengan riano dan riano berjalan dengan arrogantly,
Mereka terlihat sangat serasi. Semua mata tertuju hanya pada satu titik. Setiap gerak gerik mereka diikuti dengan gerak pandang semua orang.Riano membawa gina kesalah satu restoran yang paling mewah di ibu kota, restoran yang lebih besar dari tempat kerja gina. Restoran ini milik ayah riano.
Riano menarik kursi untuk gina duduki. Perlakuan riano membuat para jomblo berteriak histeris. Pasalnya si pangeran willam yang super dingin dan angkuh tidak pernah terlihat dengan seorang wanita pun termasuk istrinya yang memang sudah lama menikah. Semua orang tau istri riano koma akibat kecelakaan di hari pernikahan mereka, banyak orang berbisik bisik melihat riano dan gina. Pasalnya mereka penasaran siapa wanita itu, istri nya bukan .
" eh itu istrinya mr william bukan sih, tapi setau aku istrinya kan masih koma dan jika ia pun , setau ku dia tak secantik dan setinggi itu deh"
"Ia ya, wanita itu cantik banget. Mirip bidadari gitu deh"
Berbagai bisikan samar terdengar di telinga gina dan riano namun mereka tak menggubrisnya.
Seorang pelayan datang menghampiri mereka. riano dan gina menyebutkan pesanan mereka masing masing.
Riano menopangkan wajahnya dengan kedua sikunya, memperhatikan wajah cantik gina sambir senyum senyum.
"Apa???"
Gina menaik kan sebelah alis nya"Kamu cantik banget kayak bidadari"
Gombal riano"Tanpa kamu bilangpun aku udah tau" jawab gina dengan pedenya.
" kamu tuh rusak suasana tau gak, harusnya bilang kek terimakasih. Ini malah nyolot gak jelas" gerutu riano kesal dengan gina yang gak peka.
Gina, terkekeh melihat tampang riano yang kesal.
"Udah gak usah cemberut gitu dong, entar tampannya hilang loh"
Riano tersenyum merekah saat gina mengakuinya tampan meskipun bukan secara langsungBaru saja riano ingin membuka mulut namun terpotong dengan pelayan yang datang membawa pesanan mereka.
Riano dan gina menikmati makanan mereka dengan keheningan.
Sesudah makan mereka memutuskan berjalan di pantai menikmati semilir angin sore.
Gina dan riano terlihat sangat bahagia
Yang sedang bercanda ria. Tanpa mereka sadari Sepotret foto berhasil di abadikan oleh seorang paparazit.Setelah puas bermain di pantai, mereka sempat mampir sebentar di pameran hanya sekedar melihat lihat.
***
"Terima kasih untuk hari ini"ujar gina dengan senyum tulus tercetak di bibirnya
"Sama sama. Masuklah, sekarang sudah larut malam. Kau butuh istirahat, karna besok kau akan mulai bekerja" ucap riano yang di belas anggukan kepala oleh gina
"Selamat malam" ucap gina. "Malam, mimpi yang indah" jawab riano. Ia mencium pucuk kepala gina sebelum gina melangkah masuk ke rumah.
***
"Gina..kau kah itu" gina terlonjak kaget dengan suara miara yang baru keluar dari kamarnya, elmas menguap lebar sambil mengucek matanya.
"Oh yaampun, miara kau mengaget kanku. kau mau kemana?" Tanya gina setelah menormalkan detak jantungnya kembali.
"Aku mau ambil air, air di kamarku habi....is" miara masih menguap sambil menggaruk rambutnya
Gina terkekeh melihat penambilan miara yang sangat lucu sekali dengan rambut acak acakan
"Kau baru pulang dari ma.." ucapan miara terhenti dan mata
Nya terbelak kaget melihat penampakan di depannya.rasa kantuknya tak lagi tersiksa"Kau... siapa?" Ucap miara susah payah.
Gina melihat kebelakang nya tidak ada siapapun hanya ada dirinya. Di lihatnya miara yang masih terpaku pada nya
"Kau bertanya padaku" tanya gina. Miara mengangguk sekali"Aku gina mu sepupu mu,ada apa dengan mu miara. Kenapa kau bertanya seperti itu" ucap gina heran melihat tingkah miara
"Kau tau namaku. Dan namamu gina apa aku tak salah dengar" gumam miara, namun masih terdengar di telinga nya gina.
"Yah aku gina mu sepupu miara. Hey ada apa denganmu, kau sakit" ucap gina melangkah mendekat dan memegang dahi miara
"Tidak panas" ucap gina sambil berfikir keras
"Apa dia keserupan ya"tanya gina pada dirinya sendiri
"Kau benar gina, kau bukan artis bollywod atau pun bidadari" miara menatap gina dari ujung kaki sampai ujung rambut.berkali kali miara mengucek matanya, mencubit tangannya, dan menepuk nepuk pipinya untuk memastikan kalau dia tidak berada di alam mimpi.
Merasa kesal melihat tingkah konyol miara gina menampar miara sedikit keras Membuat mia meringis pelan
"Aww,,sialan kenapa kau menamparku"teriak miara .akhirnya miara tersadar juga dari mimpinya, gina menghela nafas lega.
"Salah mu sendiri, bertingkah aneh. Buat aku bergidik ngeri aja" bela gina.
"Jadi kau benar gina, kau bukan artis hollywod."tanya miara masih tak percaya
"Menurutmu"
Gina berlalu dari hadapan miara melangkah kekamarnya dengan anggun.
"Tapi ide mu boleh juga, menjadi artis hollywod pasti akan sangat menyenangkan" ucap gina membuka pintu kamarnya dengan di ikuti oleh miara di belakangnya.
"Ehm,, jadi" miara berdiri di belakang gina yang sedang melepaskan anting antingnya. Sebelah alis gina terangkat tidak mengerti dengan maksud miara
"Jadi,,"miara berdecak pelan sambil melipat tangannya di dada
"Jadi, sekarang jelaskan padaku semua tanpa tertinggal sepotong kata pun. Apa maksud semua ini. Kau pulang larut malam dengan baju dan sepatu yang indah , dan aku tidak lah bodoh aku tau itu barang mahal. Sangat mahal aku yakin pakaianmu itu seharga dengan gajiku sebulan. Dan itu bukankah... ini semua berlian. Oh may good... ini benar berlian asli"
Miara bertanya beruntun tanpa jeda. Dan saat matanya terhenti pada kalungnya, mata miara sempurna bulat saking terkejutnya. Tak hanya miara gina juga ikut terkejut dengan pertanyaan miara gina gelagapan memikir kan jawaban yang harus di berikannya. Merasa tak ada alasan yang logis ina berusaha mengelak. Mengusir miara dari kamarnya dengan alasan dia kelelahan. Gina menghela nafas lega setelah bersusah payah mengusir miara dari kamarnya, gina bersandar di pintu kamarnya menghela nafas gusar dan lelah. Tak ingin membuat kepalanya sakit memikirkan jawaban atas pertanyaan sepupunya barusan untuk ia berikan besok. gina memutuskan untuk tidur mengistirahatkan jiwa dan raganya.
***