b; few hours before the hot night a.k.a the break up

5.4K 71 5
                                    

"menurutku kita nggak punya hal yang pasangan lain punya, rin. aku minta maaf, tapi aku rasa...," jaehyun terus membual—dikatakan membual karena siapapun yang melihat jaehyun sekarang akan tahu bahwa cowok itu tidak benar-benar meminta maaf.

saerin—yang sudah ingin sekali menampar jaehyun—mengepalkan tangannya erat di bawah meja makan, berusaha menampilkan tampang datar. "intinya lo mau putus?"

"kalau lo maunya gitu...,"

saerin mengangkat bahunya, "oke." tanpa menunggu jaehyun berkata apa-apa lagi, saerin pergi dengan jalan cepat menuju luar restoran.

tidak ia pungkiri, dirinya hancur ketika jaehyun dengan gampangnya meminta putus. hubungan yang hampir enam bulan mereka jalani seperti tidak ada artinya. jadi, ketika saerin menemukan sebuah ruko yang sudah tutup, ia menyandarkan dirinya di sana dengan bulir air mata yang mengalir deras.

saerin tahu sekali kalau dibandingkan dengan jaehyun, dia bukan apa-apa. jaehyun adalah sang kakak kelas yang sangat terkenal, mengenal apalagi sampai mempunyai hubungan spesial dengan cowok itu tentu saja membuat semua orang iri.

tangisnya makin keras ketika memori demi memori yang mereka lewatkan bersama kini terputar di otaknya. saerin sudah tidak peduli kalau kenyataannya sekarang ia terlihat seperti orang gila.

"jeon saerin...?"

cewek itu merasa seseorang berjongkok di depannya. ia menghapus air matanya dengan kasar dan mendapati ohm—teman sekelasnya. "ohm?"

"lo ngapain di sini? sendirian dan lagi nangis?" ohm itu dekat dengan saerin, tidak juga sih, mereka sering mengobrol karena ohm duduk tepat di belakang saerin. selain itu, karena saerin juga dengan senang hati mengajari ohm bahasa korea baru.

ohm itu asli thailand, baru pindah ke korea selatan saat ia berumur dua belas tahun. walaupun ia sudah fasih, masih banyak kata-kata yang belum ia pahami, dan membuatnya kadang dijahili. wajah cowok itu sangat oriental, dengan gigi yang rapih bekas behel, tinggi semampai dengan kulit sawo matang tapi tetap manis. sejujurnya, ohm tidak kalah terkenal dari jaehyun.

saerin kembali mengsuap air matanya yang belum berhenti kemudian menunduk. "lagi sedih."

"gue anter pulang?"

"lo mau kemana?" saerin baru menyadari kalau cowok itu tampil keren, dengan kemeja flanel yang tidak dikancingkan dan menunjukkan kaos hitam di baliknya, serta celana jeans belel dan sepatu kets.

cowok itu menggaruk tengkuknya kikuk, "mau ke pub, hehehe. tapi gue bisa anter lo pulang dulu."

saerin bangun dari tempat duduknya dan duduk di kursi penumpang mobil ohm, kemudian menyuruh cowok itu untuk duduk di kursi supir. ia menepukkan tangannya beberapa kali, "gue ikut ke pub!"

"ngaco! jangan, rin!"

"ya ya ya ya, kan ada lo."

ohm menghela napas, ia tidak masalah menjaga cewek ini sebenarnya, tapi ia bahkan tidak tahu apa saerin sudah pernah minum atau belum. "bahaya rin. gue anter lo pulang aja ya."

saerin memeluk lengan kiri ohm, kemudian mengguncangnya dengan keras. "please, gue lagi patah hati dan mau minuuuum."

"minum air?"

"bego kamu ya." keduanya tertawa.

ohm menganggukkan kepalanya terpaksa, "tapi lo nggak boleh kemana-mana selain duduk dan minum di samping gue. sekarang, izin sama nyokap dulu!"

"siap, bos!"

keduanya di sambut dengan suara musik yang kencang. ohm menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil, karena sekarang cewek yang merengek ikut ini bersembunyi di belakangnya, bahkan menggenggam lengannya erat. ohm gemas.

"serem, ohm!"

ohm merangkul saerin dari samping, kemudian menggesek rambut saerin dengan tangannya, "lo nggak bisa dibilangin sih, pulang aja ya?"

"nggak mau! tapi lo nggak boleh kemana-mana, harus di samping gue!" ohm mencubit kedua pipi saerin, sudah tidak tahan melihat betapa menggemaskannya cewek ini.

saerin mulai bercerita lengkap ketika ia sudah menghabiskan setengah botol vodka. tangannya beberapa kali menggerayangi badan ohm, ia sudah diluar sadarnya.

"pulang, rin. lo udah mabuk berat,"

boyfriend; ohm pawat [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang