Ulasan senyum tergambarkan saat ia mendapati anak gadisnya tengah berjalan sembari merangkul mesra lengan pria yang ia tunggu kedatangannya. Walau sejujurnya ia bingung, mengapa Seongwoo mengajak putrinya untuk datang ke acara makan malam mereka? Padahal , mereka hanya menjanjikan makan malam empat mata dan antara sesama pria." Ayah mu pasti akan membunuh ku " cicit Seongwoo yang telah menyadari bahwa Tuan Lee sedang menatap kearah mereka.
" Tidak akan " balas Bianca singkat sembari mengulum senyum pada ayahnya.
Sesampainya di meja, kedua orang itu memilih duduk berdampingan menghadap sang ayah.
" Ayah yakin, kau pasti yang memaksa Seongwoo untuk mengajak mu ikut makan malam bersama bukan? " Tebak sang ayah, dan hanya di balas kekehan kecil dari Bianca.
" Tebakan Ayah pasti selalu benar terhadap ku ".
Ketiga orang itu akhirnya memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu, sebelum membahas hal penting yang pada akhirnya membawa mereka ke tempat ini.
Selesai makan, Bianca mencoba memberanikan diri, sejujurnya ia takut. Namun, jika tidak di coba mereka akan menyesal jika hal yang terjadi nanti tidak sesuai dengan keinginan.
" Emmbb... Ayah " panggil Bianca lembut.
" Ada yang ingin ku katakan sejujurnya pada mu " lanjut si gadis.
Entah mengapa, Seongwoo terlihat menciut setelah Bianca membuka suaranya. Ia tidak yakin rencana ini akan berhasil. Sebab, pemikiran ini terlalu klasik untuk dilakukan yaitu Jujur saja apa adanya pada Ayah.
" Apa itu? Wah... Kalian ini penuh dengan kejutan. Apa jangan-jangan... Kau Hamil anak Seongwoo? ".
" Ayah!!! " Pekik Bianca kesal dan hanya terdengar tawa renyah Tuan Lee.
Seongwoo hanya bisa menampilkan ekspresi terkejutnya yang aneh, dengan mulut membulat sempurna dan bola mata seperti akan keluar dari kepalanya.
" Ahahaha baiklah-baiklah, kalian terlalu membawa serius candaan Ayah. Tapi sejujurnya tidak masalah jika itu terjadi ".
" Ayah!! Hentikan! ", Tuan Lee masih tertawa senang. Ia tidak tau jika menggodanya putrinya akan menyenangkan seperti ini.
Nyali Seongwoo untuk mencoba mengikuti rencana mereka hilang sudah. Ia takut akan mengecewakan pria yang telah ia anggap seperti Ayahnya sendiri.
" Ayah ingin melihat kalian menikah " ujar Tuan Lee, kini dengan nada serius yang lembut.
Seongwoo dan Bianca terdiam mematung, mereka sibuk berpikir dengan pikiran mereka masing-masing. Jika mereka melanjutkan rencana 'ke jujuran' ini, maka bisa di pastikan pria paruh baya itu akan kecewa terhadap mereka.
" Ayah... Tapi kami— ". belum selesai Bianca berbicara, Seongwoo menggengam tangan bebas gadis itu yang berada di bawah meja, seakan meminta dirinya untuk menghentikan rencana mereka. Entah karena apa, namun Seongwoo takut untuk menyakiti hati Tuan Lee.
" Kalian kenapa? ".
" Kami ada urusan mendadak setelah ini, Daniel meminta kami untuk menemuinya. Maaf jika kami pamit undur diri lebih cepat " balas Seongwoo cepat.
Gadis Lee itu hanya bisa menatap Seongwoo dengan tatapan bingung seakan mengatakan 'Hey? Apa yang ada di otak mu? Ayah harus tau jika masing-masing dari kita memiliki seseorang yang disukai'. Bianca mendengus, kemudian mengikuti Seongwoo untuk pamit kepada ayahnya, tak lupa gadis itu mengecup pipi sang ayah dengan tulus.
" Kau ini kenapa?! " Protes Bianca, sesaat setelah mereka sudah berada di dalam mobil Seongwoo.
Pria yang diajaknya bicarapun hanya terdiam, seperti banyak sekali pikiran yang mengganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LIFE [ COME TO MY LIFE #2 ] - Kang Daniel & Ong Seongwu
Fanfiction[ SOME PART ARE PRIVATE ] [ 18+ ] Highest rank # 1 in ChengXiao 13/07/18 Highest rank # 3 in ParkWoojin 14/12/18 Highest rank # 10 in KangDaniel - 25/02/19 Highest rank # 11 in KangMina - 15/03/19 Fanficbar proudly present: Salah satu fase yang tida...