Chapter 23 (dia Beda Atau Aku Baru Menyadari)

8.6K 285 9
                                    

"hari ini dia beda, tapi aku suka. Aku suka dengan hangat sentuhan nya atau bahkan renyah tawanya membungkus sepi nya dinginnya malam"

***************************

"astaga perempuan itu benar benar jalang!"

Lucas baru saja menceritakan kejadian di hari itu, perempuan itu ternyata mengancam lucas untuk melaporkan ku ke kantor polisi, jika tidak mencium nya. Ahh tapi jalang itu terlalu berlebihan, dan terlalu nafsu pada lucas.

"apa aku melakukan lebih dari itu? Tidak bukan. Bahkan pakaian ku masih lengkap? Kau lupa? Hanya rambut ku yang acak acakan karena tangan perempuan itu" jelas lucas, merasa kesal juga mengingat kejadian itu, tapi tenang saja ia sudah memberi hukuman pada perempuan itu, ia memecat nya dan melarang setiap perusahaan menerimanya, berkat relasi yang besar ia mampu melakukan hal itu semua.

"Dia benar benar jalang ternyata, jika aku tahu kebenaran nya aku sudah melakukan hal lebih dari apa yang ku lakukan. Lalu kenapa kau begitu bodoh melakukan apa yang ia pintah" velona terbawa emosi, saat mengingat kejadian itu lagi. Kau tidak tahu betapa hancurnya hati velona.

"ku pikir, tidak ada rugi nya jika hanya mencium seorang wanita. Lagi pula hari itu juga benar benar mendesak ia menelepon ku di pagi buta dan mengatakan ia sudah di kantor polisi ingin melaporkan mu atas penyerangan mu kepada nya, aku sudah bernegosiasi pada nya tapi ternyata sangat susah bernegosiasi dengannya kecuali mengatakan iya" yaa, lucas hanyalah seorang pria normal. Lagi pula ia tidak memiliki hubungan bersama Velo bukan saat itu? Lagi pula ia baru menyadari perasaannya ketika Velo pergi dari nya.

"kau brengsek kas. Jadi itu alasan mu meninggal kan ku" velona sedikit marah kepada lucas.

"yaa aku memang pria brengsek seperti pada umumnya para pria di luaran sana, tapi ingat pria brengsek ini lah yang menyelamatkanmu" ungkap nya dengan bangga dan tak merasa bersalah.

"Iya, jadi kau ingin aku mengucapkan terima kasih, begitu?"

"bukan ucapan, bagaimana dengan ciuman"

'cup' ia mencium bibir velona dengan cepat, membuat velona merasakan ada bom yang meledak di dadanya, sekilas tapi berbekas di dalam dadanya. Ahh, rasanya gila. Ia jadi salah tingkah dengan wajah memerah.

"lucas!" kesal nya, mencoba memarahi lucas atas apa yang lucas lakukan, walaupun sebenar nya ia sangat bahagia. Pasalnya yang mencium nya adalah seorang lucas! Lucas!

"sekarang giliran ku untuk bertanya. Kau menyukai darrel?"

Suasana kembali stabil, meskipun detak jantung keduanya tidak benar benar stabil.

"menurut mu?" velona berbalik bertanya kepada lucas.

"tentu saja tidak" lucas sangat percaya diri mengatakan itu, membuat velona kesal saja. Meskipun ia suka.

"kau terlalu percaya diri tuan lucas, bagaimana jika iya? "

" kalaupun iya, aku akan membuat mu memilih ku kembali" ucap nya mantap

"hah?" velona terperangah atas ungkapan lucas.

"sekarang giliran mu! Pertanyaan ke tiga di tutup"

Kamu akan menyukai ini

          

"lucas!"

"pertanyaan ke empat! "

" baiklah! Mengapa kau membenci ku Dan menolak ku? "

" menurut mu karena apa? Itu semua karena kartu nama sialan mu itu"

"hah, maksudmu?"

"baiklah, aku akan jujur. Aku juga tertarik padamu sejak pertemuan pertama kita. Tapi ketika aku mencari tahu dirimu dari kartu nama yang kau beri, aku tahu verana ternyata seorang janda 2 kali, dan masih berstatus istri seorang pejabat. Pria mana yang akan suka? Sudah jelas perempuan itu adalah matrelialistis, seseorang yang hanya mengandalkan kecantikan nya saja"

Lucas masih mengingat pertemuan pertama mereka, seorang perempuan yang sangat cantik bak seorang dewi dengan baju merah darah berkenalan dengannya, perempuan yang memiliki aura angkuh dalam dirinya,dan mereka pun saling menukar kartu nama. Dan perempuan itu adalah velona.

"hah? Kau mencari tahu tentang ku? Kau pasti bercanda." sungguh velona tidak percaya. Lucas? Seorang lucas melakukan hal itu? Mustahil seakan mustahil!

"apakah wajah ku seperti seseorang yang sedang bercanda?" kesal lucas karena velona tak mempercayai nya, ia pikir lucas. Sedatar, apa mungkin. Lucas akui, ia memang dingin dan datar. Tapi bukan berarti ia tidak bisa melakukan hal hal seperti itu.

"bagaimana bisa?" velona masih tidak percaya, dan menanyai lucas kembali.

"tentu saja bisa, dan sekarang kau sudah tahu semua nya adalah kesalahan mu" ungkap lucas. Yaa semuanya kesalahan velona menurutnya.

"bagaimana bisa kau katakan itu adalah kesalahan ku, aku tidak terlalu berpikir sejauh itu"

"memang pikiran mu itu, tidak sampai berpikir jauh. Aku ini seorang pengusaha terkenal, perempuan yang dekat dengan ku, harus memiliki latar belakang yang baik makanya aku mencari tahu" ungkap nya, velona mendengus kesal di depannya pria ini benar benar tak pernah mau kalah. Tidak bisakah ia berlaku romantis sedikit saja?

"ya. Ya. Semua nya kesalahan ku. Ohh iya, mengenai Vera jangan memberi tahu siapapun yaa"

"memang nya aku seperti seorang pria yang bermulut ember?"

"tidak juga"

"tidak juga, maksudmu?"

"pertanyaan ku ditutup, sekarang giliran mu"

"balas dendam yaa? "

" giliranmu lucas! " velona mengikuti apa yang dilakukan lucas kepadanya tadi.

" baiklah. Apa kau masih marah tentang aku yang meninggal kan mu? "

" tentu saja aku masih marah!" Ucap velona, tak mau kalah. Sudah cukup pria itu selama ini mengintimidasi nya dan membuatnya selalu tunduk, kini saat nya ka memperlihatkan dirinya juga. Tapi aneh juga melihat lucas, banyak bicara. Meskipun di satu sisi ia juga bahagia.

"tapi kenapa aku merasa sudah tidak. Jika kau masih marah kau pasti tidak membuka kan aku pintu dan membawa ku masuk ke kamar mu" yaa, semua orang juga bisa menebak jika velona sudah memaafkan lucas cuman perempuan itu hanya sedang ingin bermain main saja dulu bersama lucas.

"itu hanya presepsimu saja tuan lucas. Aku membantu mu karena aku manusia mulia yang memiliki hati yang sangat baik tak tega dengan kau" velona mengucap kan dengan wajah yang di buat buat seperti seseorang yang sangat mulia.

"ya. Ya. Ya. Sekarang giliran kau"

"mengapa tak mencari ku saat aku pergi? " ya, ini adalah pertanyaan yang sering ia tanyakan pada dirinya sendiri, mengapa? Mengapa lucas tak mencarinya.

" menurut mu karena apa? Itu semua karena kartu nama mu. Yang aku tahu nama mu adalah vena tinggal di apartemen sendiri. Dan ketika aku mencari kau di apartemen mu kau tidak ada, tidak ada informasi yang lebih ku tahu tentang mu. Bahkan aku sangat terkejut kau datang di acara ulang tahun mama bersama darrel" jelas nya, dan sekarang velona sadar. Semuanya adalah kesalahan nya.

"jadi semua nya karena kartu nama yaa? "

" menurut mu? Kartu nama sialan milik Vera itu mengacaukan segalanya" ucap lucas dengan kesal.

Velona menanggapi ucapan lucas dengan tertawa, lucu pria tanpa ekspresi yang biasa ia lihat datar kini memasang wajah kesal nya. Velona pikir pria itu hanya memiliki dua ekspresi saja yaitu marah dan datar.









-please voment. Maaf jika ngak ngefeel. Gaje kan?

Salam hangat. Dan selamat pagi buat semuanya. Aku ada revisi chapter awal tuh, kan ada yang beda. Awalnya kan lucas sama asisten nya melakukan sesuatu bersama, tapi aku udah rubah. Maaf author labil.😘😍😍😍😍😍😍
😍😍😍😍😍😍😍

Tunggu lucas dan velona terus yaa.

One First Touch Naked Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang