Shopaholic Jatuh Cinta

New Job

Sakura tidak begitu banyak tahu mengenai pemasaran. Yang ia tahu hanya mengenai bagaimana langkah suatu perusahaan untuk memperkenalkan produk mereka ke masyarakat agar laku dijual dan itu bukanlah bidang yang Sakura inginkan. Ia memang lulusan Sarjana Ekonomi tetapi ia mencoba sebagaimana mungkin untuk tidak bekerja di bidang berbau bisnis dan ekonomi ini. Namun, kali ini ia tidak ingin mengecewakan Shizune yang telah memercayainya kalau sampai Sakura tidak mendapatkan pekerjaan. Ini pun demi utang-utangnya yang belum lunas terbayarkan, terlebih ia sudah tidak dapat mengharapkan keluarganya lagi.

"A-ano," Sakura mengernyitkan jidatnya yang lebar sambil berpikir keras mengenai apa yang ia ketahui tentang pemasaran, "pemasaran itu adalah cara kita mempromosikan produksi kita dan—"

Ia linglung ingin melanjutkan kata-katanya ketika Sasuke menatapnya cukup dalam. Bola mata onyx yang berwarna hitam kelam itu benar-benar menusuk tajam mata Sakura seolah memaksa Sakura untuk mengeluarkan seluruh jawaban terbaiknya. Sakura sebenarnya agak canggung dengan kondisi yang aneh ini. Pemuda tampan di depannya ini adalah calon bosnya sendiri, setidaknya ia berpikir bahwa ada kemungkinan ia bisa lulus bekerja di kantor ini walaupun ia tidak tahu pasti apa pekerjaan yang kelak ia emban.

Sakura melirik heels Bershka yang baru saja ia beli tadi, warna silver yang mengkilap itu benar-benar menyilaukan matanya dan membuatnya semakin terpikat dengan barang yang baru saja ia beli secara tidak sengaja. Namun, tetap saja membuat Sakura jatuh cinta terhadap produk baru itu. NAH! Sakura telah mendapatkan jawabannya.

"Bagi saya," Sakura yakin kali ini mampu menjawab dengan penuh percaya diri, "ketika suatu pemasaran di perusahaan kita mampu menawarkan barang-barang berkualitas yang berhasil memikat hati konsumen sehingga konsumen tidak peduli berapapun harga yang harus mereka keluarkan, selama itu dapat memuaskan hasrat mereka, tentu saja mereka akan membelinya."

"Yang terpenting, Tuan (Sakura agak lupa namanya dan segera melihat nama tuan muda itu yang tertera di plakat nama di mejanya) U-Uchiha, nama brand itu yang terpenting dalam pemasaran supaya orang mengenal nama kita dan setelah itu kita harus bisa menawarkan barang-barang berkualitas namun unik sehingga dapat memikat hati konsumen. Setelah itu konsumen akan terus mengingat produk kita karena mereka telah jatuh cinta."

"Sebagai contoh, mengapa banyak orang yang gemar membeli produk Burberry yang jelas cukuplah mahal? Karena keunikan dari brand itu sendiri dengan motif kotak-kotak mereka yang sudah sangat dikenal di kalangan masyarakat. Konsumen jatuh cinta akan kekhasan produk dan nama brand mereka. Bahkan sekalipun mereka yang tidak mampu membeli produk aslinya, mereka akan mencari produk palsu yang memiliki bentuk seperti aslinya demi mendapatkan kepuasan."

"Yah, walaupun kesannya terjadi pemalsuan produk, tetapi itu menandakan pemasaran Burberry cukuplah berhasil untuk beberapa kalangan karena keunikannya yang telah dikenal di mata konsumen."

Sebenarnya Sakura hanya menjawab sok tahu berdasarkan pengalaman pribadi ketika ia membeli tas gandeng Burberry untuk pergi ke pesta ulang tahun sepupunya. Sakura bahkan rela mengantre delapan jam lamanya depan toko sebelum tas itu ditaruh ke tempat khusus "New Arrival". Ia hanya berbicara berdasarkan pengalamannya saja tanpa tahu lebih lanjut mengenai pemasaran itu sendiri. Sakura pun merasa jawabannya sama sekali tidak masuk akal kalau dipikir-pikir, tetapi, hey, setidaknya ia berjuang keras untuk menjawab.

"Hn," kurang lebih hanya itu yang keluar dari mulut Tuan Uchiha. Jantung Sakura hampir copot karena ia merasa sudah cukup panjang menjawab pertanyaan itu, tetapi respon yang ia dapatkan tidaklah sesuai. Setidaknya berikan komentar untuk jawabanku, gumam Sakura dalam hatinya.

"Baiklah, Nona Haruno, apa alasanmu mendaftar di kantor ini?" tanya Uchiha Sasuke, "Apakah ini karena kau tahu aku pun lulusan jurusan Manajemen dari Konoha University?"