Kent Pov.
"Hah hah hah hah... Sial! Hilang kemana dia? Cuma ke WC aja sampe ilang... Padahal udah kuikuti dari belakang malah ilang." aku sudah lari kesana-sini untuk mencarinya, namun aku gagal menemukannya."AAAAAAAAAA!!!!!! SIAPAPUN TOLONG AKUUU!!!!!!! TOLONGGG!! HMPHHHH!! HMMMPHH!!"
Eh? Suara apa itu? Itu terdengar seperti suara nya. Aku harus menuju kesana. Ke belakang WC! Dari situ asal suaranya!Lyra,apa kau baik-baik saja?
🐥🐥🐥🐥🐥
Akhirnya aku hampir sampai. Sedikit lagi.... Namun, tak disangka aku tersandung saat berlari.
"Aduuuhhhhhh!!!" kakiku mulai mengucur darah yang berwarna merah. Namun aku tetap memaksakan nya untuk berjalan ke arah Lyra.
"Eh, Ke-kent? Ja.. Jangan mendekat! Hah hah hah... Cepat pergi dari sini!! Tinggalkan aku sendiri saja!" seru Lyra.
Meski Lyra begitu aku tau kalo dia itu sangat kesakitan. Aku tak peduli. Aku akan tetap mendekatinya, aku akan menolongnya.
Eh? Ini apa? Salju? Sejak kapan di Indonesia bisa turun salju? Terserah lah...
"Lyra! Kamu gapapa? Kamu bisa jalan?" aku mendekatinya sambil bertanya.
"Co-cowo itu sudah pergi.. Ka-kamu! Ja.. Jangan kesini.... Ba-bau.."
"Bau? Udahlah cepet naik ke punggungku. Aku akan gendong kamu. Kita akan ke bis ok?"
"PERGIIIII!!!!" Lyra memberontak marah. Entah kenapa semakin lama semakin dingin disini. Gawat! Wajah Lyra memucat!
Saat aku datang untuk menghampirinya. Dia berteriak.
"JANGAN KESINI!!!!!" tiba-tiba tumbuh duri-duri es tajam yang mengelilingi Lyra.
Aku tak percaya pada apa yang kulihat ini. Lyra seakan mampu mengontrol es dan juga ada taring tumbuh di mulut Lyra. Saat itu aku mengerti kenapa dia menyuruhku pergi, karena Lyra itu bukan manusia.
"Kamu... Bukan manusia. Meski begitu, kamu tetaplah makhluk hidup. Cepat naik kepunggungku sebelum orang lain lihat!" aku tetap berseru tak peduli meski aku juga takut.
Entah kenapa tiba-tiba semua es mencair. Kulihat juga Lyra pingsan. Aku melepaskan jaketku dan memakaikan dia jaketku, kututupi dia dengan hoodie milikku juga. Aku membawa dan menggendongnya ke dalam bis.
🐥🐥🐥🐥🐥
Lyra Pov.
Sakit... Badanku sakit semua.. Bau.. Darah.. Eh? Apa disini ada Kent?
Aku siuman. Aku membuka kelopak mataku dan merasakan dingin nya udara disini. Lalu aku menyadari sedari tadi Kent sudah menjagaku. Dia menaruh kepalaku di pangkuan nya. Aku merasa nyaman berada di dekatnya..
"Lyr.. Kamu udah sadar?" tanya Kent.
"Umm.. Ya, udah. Kenapa kita di bis?"
Aku beranjak bangun dan duduk di samping Kent."Tadi... Kamu pingsan dan entah gimana caranya kamu bisa ngendaliin es?" dia menanyakanku pertanyaan itu. Aku bingung, gimana caraku untuk menjawabnya?
"Ya tadi aku pingsan. Lalu soal kekuatan es itu, lupakan saja. Kamu ngga perlu ngelakuin hal apa-apa lagi ke aku. Pergi dan lupakan aja."
"Oke, tapi kalo gitu kamu bukan manusia?"
"Ya. Terserah kamu mau anggep aku apa. Aku ga peduli asal kamu ga beritau siapa-siapa tentang ini. Ini rahasia kita berdua"
"Ya, aku janji"
Haduhh.. Semua ini semakin rumit saja. Semoga dia bisa dipercaya untuk menjaga rahasia ini. Terlebih lagi.. Siapa orang itu? Si hoodie itu...
"Anak-anak? Apa yang kalian lakukan disini? Ayoo cepat ke ruang makan!! Dari tadi kita semua sudah berkumpul, tinggal kurang kalian berdua. Jangan mesra-mesraan terus." tiba-tiba Pak Tegak melongok ke dalam bis. Aku dan Kent pun beranjak berdiri dan mengikuti Pak Tegak ke ruang makan.
"Heii, Lyra! Kamu duduk disini ya, disebelahku" Jenn memanggilku dan menunjuk ke arah tempat duduk di sebelahnya.
"Oke Jen.." Setelah selesai mengambil makan aku duduk di sebelah Jenn. Aku, Karin, Jenn, dan Lena, kita berempat duduk di satu meja yang sama. Kami mulai berbincang-bincang.
"Lyr, kamu tadi di WC kok lama banget. Kita sampe khawatir tau, takut kalo kamu beneran ketemu sama hantu-hantu ituu.." tanya Karin.
"Iya Lyr! Eh tapi, tadi kok aku liat kamu jalan bareng Kent ya? Jangan nikung sahabat kamu.. Inget Lena suka sama Kent!" Jenn ikut menimpali. Tapi entah kenapa, saat Jenn membahas tentang Lena dan Kent hatiku merasa memanas.
"Ehhh?? Apaan sihh.. Aku ga suka sama Kent kok! Lagian Kent juga blum tentu suka sama akuu.." Aku tau Lena itu hanya malu-malu saja. Karena saat TOD kemaren dia sudah bilang kalo dia suka sama Kent.
"Iya.. Tadi itu aku sempet jatoh di toilet, Kent liat trus nolongin aku. Jadinya aku juga telat kesini." jawabku sambil berbohong.
"Ooo gitu ya.."
Setelah kami semua selesai makan. Kami kembali menaiki bis untuk menuju ke hotel. Katanya hotel yang akan kami inapi itu bintang 5. Kami akan menginap di hotel itu selama 1 minggu. Aku, Karin, Jenn, dan Lena, kita semua sudah sepakat untuk menjadi teman satu kamar.
"Pak supir!! Nyalain karaokean nya dong pakk! Aku sama Ashley mau duet nihh!" tiba-tiba sebuah suara memecah keheningan, semua yang tertidur di bis juga ikut bangun. Itu adalah suara Shon.
"CIEEEEEEE!!!!" 😚😚
"Pak, setel lagu AKAD!!" ucap mereka berdua bersamaan.
•🐣•🐣•🐣 To be continued🐣•🐣•🐣•
Don't forget to:
Vote, Comment, Add to Library
And Follow Wynnerencia
💦Thank you 💦

YOU ARE READING
Greatest Secrets
VampireApakah kalian punya rahasia? Aku yakin kalian pasti punya. Tapi aku tidak yakin kalau rahasia kalian akan lebih hebat dari rahasiaku. Rahasia yang sudah lama aku simpan dari banyak orang. Namaku Lyra. Dari luar mungkin aku tampak seperti manusia bia...