SALAM DARI PENULIS

1.3K 23 3
                                    

Tulisan ini berisi sebuah cerita, sebagian ku ambil dari perjalanan hidupku sendiri, pengalaman yang ku rangkai dengan keterbatasan dan kedunguanku akan makna hikmah suatu proses perjalanan, ini sebenarnya ku tujukan sebagai pengingat bagi diriku sendiri, ku tulis agar aku tak lupa, karena lemahnya akalku, sehingga jika aku ingin mengingat, aku cukup membuka kisahku.

Dan yang ku tulis ini boleh dianggap suatu hayalan semata, karena aku orang yang suka menghayal.

Siapa saja yang ingin menghayal sepertiku, bisa membuat tulisan seperti yang ku buat, tak usah meributkan hayalanku ini benar atau salah, ini juga ku tulis dari huruf A sampai Z dan dari angka 0 sampai 9, juga tanda petik dan koma, dan titik, jadi pasti semua orang juga bisa melakukannya, apalagi kalau nulis pakai komputer juga tak butuh meributkan membuat m itu akan beda satu dengan yang lainnya, m m m, 3 saya jejer, hasilnya sama, jadi mari silahkan menulis karya, berkarya dari yang kita tau, menulis dari yang kita mampu, jika tidak bisa untuk orang lain, maka pasti akan berguna untuk diri sendiri.

Aku pribadi, menulis ini, tak ingin orang percaya dengan kisahku, sebab aku sendiri bukan tipe orang yang mudah percaya pada orang lain, maka aku juga menyarankan, jangan percaya pada apa yang aku tulis.

Juga jangan baca, jika tidak senang, sebab aku menulis bukan agar disenangi siapa saja. Ini ku tulis, biarlah ku baca sendiri.

Dan siapa yang ikut membaca, supaya jangan mengganggu konsentrasiku menulis.

Aku juga tidak mengharap dikomentari, walau jika ada yang komentar aku juga tak menutup mata.

Siapa saja punya hak menulis, sebab kenyataannya semua punya jari sama, ini tulisanku, mana tulisanmu?

Ini karyaku, mana karyamu?

JIKA TIDAK MAMPU MEMBANGUN RUMAH, JANGAN MEMBAKAR RUMAH TETANGGAMU.

Jika tidak bisa berkarya, maka jangan merusak karya orang lain,

JIKA TAK BISA BERBUAT BAIK, MAKA JANGAN BERBUAT DOSA, JIKA TETAP BERBUAT DOSA, MAKA JANGAN YANG MERUSAK ORANG LAIN.

JIKA HARUS MATI BUNUH DIRI, MAKA GALILAH TANAH, LALU PENDAMLAH DIRI, JANGAN BUNUH DIRI DENGAN CARA MENGGANTUNG DIRI, MENYEBABKAN ORANG LAIN SUSAH MENURUNKAN MAYATMU,

ITU NAMANYA SUDAH MATI, MASIH MENYUSAHKAN.

Bukan maksudku menyuruh bunuh diri, tapi maksudku jangan menyusahkan orang lain.

Berkaryalah, menulislah tulisan yang kamu tau, jangan menulis yang kamu tak tau, lantas menyulitkanmu dalam menjelaskannya.

mari berkarya

wassalam

FEBRIAN

SANG KYAIWhere stories live. Discover now