"dek!!!! Beliin mamah pulsa! " teriak seorang ibu dari kamarnya."mager mah!! " jawab anak perempuannya dari kamarnya yang berada lantai atas.
"BURUAN! PENTING NIH! "
Dengan sangat terpaksa, sang anak turun lalu menghampiri ibunya dengan wajah masam.
"mana duitnya? "
Sohyun. Anak kedua dari tiga bersaudara. Anak perempuan satu-satunya.
"nih. Yang 50 ribu ya. " kata mamanya memberi selembar duit 100rb. "ga pake lama ya. " lanjutnya
"iya yang mulia. " jawab sohyun malas.
Sepanjang jalan Sohyun mendumel.
Sebenarnya konter yang dituju ada di depan kompleknya, tidak jauh. Hanya saja Sohyun terlalu malas melakukan apapun.
"ko, pulsa simpati 50 ribu. " kata Sohyun begitu sampai di konter.
"nomornya?" tanya penjaga konter.
Sohyun menyebutkan nomornya tanpa menoleh ke lawan bicaranya. Dia terlalu setia menatap lantai sejak datang tadi.
(read: malas ngangkat kepala)"mbak, lantainya lebih ganteng ya daripada saya? "
Sohyun langsung menatap penjaga konter.
Tanpa menjawab, Sohyun memberikan uangnya, menerima kembalian lalu pergi tanpa mengucapkan apapun.
Lah dikacangin saya -koko konter
Sohyun pulang dengan berlari. Begitu sampai rumah, dia langsung memberi uang kembalian kepada mamanya lalu berlari ke kamar.
Dengan ngos-ngosan sohyun berdiri di depan cermin.
"Gila. Gue dekil banget. " berbicara pada diri sendiri.