Masuk TK

7 1 0
                                    

Entah gimana ceritanya, gue udah lupa bagaimana caranya gue masuk TK. Gue bukan anak yang supel apalagi hyperaktif. Tapi itu kalau dihadapan orang baru. Kalau udah sama orang yang gue kenal deket. Gue berubah jadi kayak singa liar.

Namanya juga masih anak TK ya, gue selalu dianterin ke sekolah. Tapi bedanya, ketika para pengantar anak yang lain dah pada pulang. Gue pegangin ibu gue biar nggak pulang. Dan gue nangis-nangis nggak karuan. Gue nggak mau masuk kelas. Gue merasa takut.

Bayangkan seorang anak kecil, ditinggal sendirian, di kelilingi orang-orang yang sama sekali baru. Gue berasa kayak udah tersesat di hutan belantara. Gue ketakutan setengah mati.

Untung aja ada ibu guru baik. Namanya Bu Lusi. Dengan telatennya dia bilang, "Ayo sini masuk kelas sama ibu, nanti ibunya biar di luar aja. Ayo sini, masak nggak berani. Lihat tuh teman-temannya udah pada duduk rapi."

Dan dengan serangkaian bujuk rayu yang dilontarkan ibu guru itu, gue pun luluh. Akhirnya, gue masuk kelas. Tapi gue tetap was-was. Gue masih dalam mode siaga. Gue kerap kali celingak celinguk lihat ibu gue di luar.

Hingga akhirnya, gue lupa bahwa ibu gue masih di luar. Udah 1 jam berlalu, gue masih tenang-tenang aja. Pada sejam berikutnya, gue mulai kalang kabut. Gue nggak lihat ibu gue ada di luar. Gue sedih. Takut. Marah. Kecewa. Campur-campur deh pokoknya.

Ujung-ujungnya gue nangis lagi.

Sampai Bu Lusi tiba-tiba udah ada di sebelah gue lalu beliau berkata, "Udah jangan nangis, nanti ibunya datang lagi kalau udah waktunya pulang."

Bukannya tenang, gue malah nangis kejer. Gue tergugu dan sesenggukan. Dan teman-teman, ada yang bengong, ada yang melihat dengan antusias, dan ada juga yang nggak peduli.

Akhirnya waktu istirahat tiba, tapi gue masih sesenggukan di kelas. Gue berusaha nenangin diri gue. Gue berusaha baik-baik aja, walaupun nyatanya nggak. "Gue harus berani," itu yang tertanam di benak gue.

Gue udah tenang. Waktu istirahat juga udah habis, dan beberapa lama kemudian. Saat-saat yang di tunggu udah tiba. Akhirnya gue pulang. YES, AKHIRNYA PULANG JUGA. Gue seneng banget. Sorak-sorak bergembira dalam hati.

Eits, tapi gue juga jagoan loh. Gue pulang sendiri. Karna, yaa karna rumah gue deket sama TK gue.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Cerita ini apa banget dah, gak jelas ini cerita tujuannya apa. Syukur-syukur kalau ada yang baca.

Tapi, ya sudahlah ya. Mau bagaimana lagi. Yang terlintas cuma ini. Oh iya satu lagi....

Cerita ini hanya fiktif belaka. Apabila ada kesamaan nama, tempat, cerita, atau apapun itu. Itu murni ketidaksengajaan semata. Mohon maaf bila ada salah kata. Sekian. Terimakasih.

Kisah GueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang