Kejutan ulang tahun (2)

119 3 2
                                    

SIIINNG'

"Nah, bagaimana sekarang?" tanya Naruto sambil menaikkan salah satu alisnya.

Seketika senyuman lebar di wajah Sakura menghilang, dan digantikan oleh wajah cemberutnya yang khas.

"Baik, baik tuan menyebalkan." Ujar Sakura sambil berjalan menuju ruang keluarga. Naruto mendengus mengikuti Sakura dari belakang.

Saat sudah sampai di ruang keluarga, Sakura menyuruh Naruto duduk di sofa panjang warna putih susu. Kemudian Sakura menuju kotak P3K untuk mengambil beberapa peralatan dan obat.

Bukan dengan hati – hati, tapi sakura malah mengobati Naruto dengan sembarangan. Naruto sontak merintih kesakitan, menyalang menatap Sakura tajam.

"Aduh.. bukan sembuh malah tambah parah kalau diobati olehmu Sakura!" Ujar Naruto meledek. "Kemarikan obatnya!"

Sakura hanya cuek menanggapinya. Akhirnya Naruto mengobati dirinya sendiri. Naruto penasaran bagaimana bisa Sakura menganggapnya hantu, dan ia pun bertanya.

"Oh ya Sakura, kok kamu bisa mengira aku hantu sih?" tanya Naruto penasaran.

Sakura menghela nafas, lalu menceritakannya panjang lebar kepada Naruto. sesekali Naruto tertawa, dan sesekali Naruto bertanya. Mereka tidak sadar kalau ini sudah pukul 11 malam.

Setelah Sakura selesai bercerita gantian Naruto menjelaskan tentang chanel 137. Ternyata chanel itu bukan chanel misterius, melainkan chanel yang sengaja dibuat untuk keadaan hujan deras seperti itu. Dan lagu – lagu yang diputar itu bukan lagu terlarang melainkan hanya lagu kematian biasa. Naruto tidak tau kalau akan benar – benar terjadi seperti itu. Sakura hanya tersipu malu, sedangkan Naruto tertawa keras.

"Sakura ayo, kita belum terlambat untuk kejutan yang kujanjikan!" ujar Naruto seraya bangkit dari posisi duduknya.

"Apa?! Kejutannya sekarang? Inikan sudah jam 11?" tanya Sakura kebingungan. Dia mengambil tas tangannya , lalu berdiri mengikuti Naruto.

Naruto menarik tangan Sakura, dan berlari ke luar rumah menuju sebuah sepeda. Sakura terkejut, tapi ia tidak memberontak sama sekali.

"Sakura ayo naik!" perintah Naruto kepada Sakura untuk naik sepeda miliknya.

"Dimana motormu?" tanya Sakura sambil berusaha naik ke atas sepeda milik Naruto itu.

"Kau taukan aku ini masih SMP? Jadi motor itu lebih sering dipakai oleh kakakku." Jelas Naruto Sambil bersiap – siap melajukan sepedanya. "Berangkat!" lanjutnya semangat.

.

.

.

Sesampainya di Cafe 'Yokomon Ice Cream.'

"Aku ngantuk tau!" eluh Sakura begitu turun dari sepeda milik Naruto.

"Sudahlah.. Ayo lambat!" balas Naruto mengejek sambil menarik Sakura masuk ke Cafe itu.

Begitu Sakura masuk tak ada yang istimewa, semua tampak biasa. Sakura memandang sekelilingnya dengan datar. Kemudian Naruto menyuruh Sakura duduk disebuah kursi.

"Aku mau ke toilet dulu.." kata Naruto dengan cepat, dan beralalu meninggalkan Sakura yang sedang duduk manis.

'Hanya makan Ice Cream biasa? Membosankan.. kalau tau begini aku tidak akan ikut.' Batin Sakura.

Tiba – tiba seluruh lampu di Cafe itu padam. Sakura malas untuk melakukan hal bodoh, seperti yang di lakukannya saat mati lampu di rumahnya. Karena sedang mengantuk, tanpa mempedulikan apapun Sakura langsung terlelap tidur.

Terlihat cahaya lilin dalam kegelapan, cahay lilin itu mendekati Sakura. Ia tak menyadarinya karena sedang tertidur. Seketika lampu langsung menyala kembali, dan ada hiasan ulang tahun dimana – mana.

Beberapa teman Sakura (Naruto, Sasuke, Hinata, Ino, Shikamaru.) berkumpul sambil membawakan sebuah Cake, dan beberapa kado.

"Happy Birthday Sakura-chan..!" ujar semua teman Sakura yang hadir pada saat itu.

'Zzzzzzz...'

Hening.

Krik...krik...krik *Kok ada suara jangkrik ya?

"Tidur?" tanya Sasuke sambil menautkan alisnya.

"Hmm.. kelihatannya memang seperti itu." Timpal Shikamaru.

"Sepertinya dia kelelahan." Kata hinata tak yakin.

"Dasar 'Chubby Yoko.. Mone'. Selanjutnya apa!?" ujar Naruto menghela nafas kesal.

Ino mendekati Sakura dan mengguncangkan tubuhnya. "Sa- Ku- Ra- Chan.." teriak Ino tepat di kuping Sakura.

Sontak Sakura langsung kaget, lalu terbangun dari tidurnya. Wajahnya benar – benar lesu, Sakura menggeliat berusaha melepas lelahnya. Awalnya Sakura melihat sekitar dengan datar, tapi betapa terkejutnya dia saat melihat teman – temanya yang sedang membawakan sebuah Cake, dan beberapa kado.

"Bagaimana aku bisa lupa?!" teriak Sakura sambil melirik jam dinding yang terpajang di depannya. Pukul 00.17.

"Oh, Happy Birthday Sakura-chan!" kata Hinata sambil membawa Cake dan mendekati Sakura. Cake Chocolate yang dihiasi cream Stawberry, dengan tulisan 'Happy Birthday Sakura.' Dan disitu terdapat gambar pohon Sakura, juga lengkap dengan lilin berbentuk angka 15.

Semuanya langsung menghilangkan wajah datarnya, lalu tersenyum sambil membawakan kado masing – masing. Ino menyuruh Sakura segera meniup lilin sambil membuat harapan.

'Aku berharap kami bisa selalu bersama dalam suka dan duka.' Kata Sakura dalam hati. Setelah itu Sakura langsung meniup lilinnya. Kemudian memotong Cake itu menjadi beberapa bagian.

"Aku belum memiliki orang yang istimewa. Tapi, potongan pertama ini.." ujar Sakura sambil membawakan sebuah potongan kue kepada Naruto.

Wajah Naruto langsung merah padam, buru – buru ia menghilangkan ekspresinya yang tadi itu.

"Ah.. emm, ya.. Arigato!" kata Naruto gelagapan bersemu tipis.

Acara itu berlangsung meriah tapi sederhana. Kebahagian, tawa, dan kebersamaan para sahabat itu terukir di malam ini. Sungguh pengalaman yang nantinya akan terkenang di masa mendatang.

.

.

.

.

TBC

"Celu Navers & Bovers squad"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang