Part 2 -Red Full Moon-

1.5K 163 4
                                    

Playlist : Magic -Selena gomez

Happy reading, Enjoy and Relax! 😘

********

Odette memang sedang duduk dengan anggun di salah satu meja bundar di tengah ruangan bersama beberapa tamu lainnya sembari menikmati hidangannya dengan tenang. Namun matanya sedari tadi tak berhenti mengikuti pergerakan Raja Xeroun kemanapun pria itu pergi, yang sialnya selalu ada Uzia Nya di sampingnya. Odette benar benar tak sabar menanti waktu dimana Raja Xeroun benar benar seorang diri. Kalau Fairy buruk rupa itu terus menerus berada di sampingnya, kapan Odette memiliki waktu untuk melaksanakan aksinya?

Huh, Ia menggerutu di dalam hati sambil tetap mengunyah biskuit coklat yang terasa nikmat di lidahnya.
Matanya menatap tajam pemandangan di depan sana dimana Fairy menyebalkan itu mencium bibir Raja Xeroun di hadapan umum dengan tak tahu malunya. Sialan! Berani sekali wanita itu mencium miliknya. Odette menggertakkan giginya kesal. Sebagai pelampiasan kemarahannya, Ia meremas kue kering yang berada di genggamannya hingga hancur.

Ujung sepatu kacanya mengetuk ngetuk lantai kayu mengkilap di bawahnya dengan tidak sabaran. Bokongnya sudah gatal ingin segera bangkit dari kursi yang di dudukinya. Namun pikiran warasnya masih mencegahnya.
Tahan, Odette. Bermainlah dengan cantik dan tenang. Jangan biarkan amarah menguasaimu.

Odette menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Ia berusaha keras mengendalikan dirinya yang ingin meringsek maju dan menghantamkan wajah Fairy buruk rupa itu ke tembok.
Shit. Tapi pemandangan di depan sana bukannya berhenti malah berlanjut ke hal yang lebih panas. Raja Xeroun yang Odette kira tak begitu menyukai Uzia nya, justru membalas ciuman wanita Fairy itu penuh nafsu.
Oh Suphlur, ternyata mencintai Demon memang membutuhkan banyak stok sabar dan cadangan hati. Odette tak yakin apakah hatinya akan tetap baik-baik saja setelah 1 atau 2 tahun nanti jika Ia tetap mencintai Demon biadab yang sialan tampan itu.

Odette mengalihkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan dan menemukan banyak pasang mata yang memandang kagum kepada Demon dan Uzia nya di depan sana. Hanya Ia satu satunya orang yang tampak kesal dan tak senang dengan tindakan Fairy buruk rupa itu.

Tak mau terlihat konyol dengan menghancurkan seluruh biskuit coklat yang ada di meja, Odette memilih bangkit dari kursi yang di dudukinya dan berjalan menuju pojok ruangan tempat dimana disediakan minuman manusia di sana. Kata para tamu yang sudah mencicipinya, minuman itu dapat membuat tubuh serasa ringan dan melayang layang. Para vampir yang pernah mencobanya mengatakan bahwa minuman itu bahkan lebih lezat dari darah yang mereka konsumsi sehari hari.
Ah, Odette tak dapat membayangkan seenak apa minuman itu. Ia akan mencobanya saja untuk mencari tahu. Syukur syukur minuman itu dapat membuatnya benar benar merasa tenang dan melayang. Ia benar benar membutuhkannya saat ini untuk menghilangkan bayangan Pria kesayangannya dicium Fairy menyebalkan itu.

******

"Sekali lagi," pintanya pada Demon pria yang bertugas meracik minuman.
Demon itu memandangnya khawatir. "Apa yang kau lihat?" Tanya Odette sinis. Demon itu menggeleng dan segera memberikan apa yang Odette minta.
Ah, rasanya sungguh luar biasa. Odette tak menyangka efek minuman itu benar benar membuat tubuhnya ringan dan serasa melayang layang. Odette sepertinya tak memerlukam Sayapnya lagi untuk terbang kalau begini. Manusia benar benar makhluk tercerdas. Mereka walaupun tak kekal dan tak memiliki kekuatan apapun, tapi kemampuan otak mereka benar benar menakjubkan.
Odette meminum minumannya dalam sekali tenggakan.
"Ehhm," desahnya nikmat.

Odette ingin meminta satu gelas lagi, namun Ia merasa kandung kemihnya penuh. Ia perlu mengeluarkannya segera.
"Dimana letak toilet?" tanya nya pada Demon pria peracik minuman.

"Di sebelah sana, My Lady." jawabnya sopan sembari menunjuk sebuah lorong. Odette mangangguk. Dengan langkah sempoyongan Ia berjalan menuju lorong yang ditunjuk.
"Oh, Suphlur. Aku bahagia." racaunya kemudian tertawa terbahak bahak. Odette melangkah semakin jauh ke dalam lorong yang sepi. Di sini banyak sekali pintu pintu yang terkunci rapat. Odette tak tahu mana yang merupakan pintu toilet.
"Ah kenapa banyak sekali pintunya?"
kesalnya.

Odette membuka satu persatu pintu di sana yang berjumlah 20 pintu. Sampai pada pintu yang ke 15, Odette tak juga menemukan apa yang dicarinya.
"Sialan." desisnya.

Odette tetap melanjutkan kegiatannya membuka semua pintu. Namun Sampai pada pintu yang ke 19, tak ada juga Toilet di sana. Odette menyumpahi demon yang memberinya petunjuk tadi. Odette berumpah akan mencekik pria itu karena telah membohonginya. Dengan harapan bahwa pintu terakhir adalah toilet yang dicarinya, Odette membukanya dengan semangat. Namun, bukan Toilet yang Ia dapati, melainkan Raja Xeroun yang berdiri menatap bulan purnama merah melalui jendela besar yang terbuka lebar. Oh, punggung pria itu benar benar sexy dengan otot otot yang timbul. Lengannya kuat dan tampak kokoh.
Seketika Odette melupakan keinginannya untuk buang air kecil. Ia melangkah dengan pelan menghampiri Raja Xeroun. Setelah Ia berada tepat di belakangnya, Odette mengelus punggung Raja Xeroun pelan. Odette dapat merasakan tubuh Raja Xeroun sedikit tersentak.
"Selamat malam, My Lord." bisik Odette di dekat telinga Raja Xeroun. Raja Xeroun membalikkan tubuhnya memandang Odette. Ia mengangkat salah satu alisnya bingung.

Odette tersenyum menggoda. Ia semakin menempelkan tubuh bagian depannya ke tubuh Raja Xeroun. Tangannya bergerilya mengelus punggung, dada, dan lengan Raja Xeroun. Dapat Ia dengar Raja Xeroun yang menggeram.
"My Lord," desah Odette.

"Siapa kau?" tanya nya disela geramannya.

"Aku? Perkenalkan, Odette. Dari Vibetour." balasnya tanpa menghentikan sentuhannya pada dada Raja Xeroun. Raja Xeroun tak menolak. Bahkan ketika Odette melumat puting pria itu, Raja Xeroun hanya menggeram nikmat.
"Sialan kau." desis Raja Xeroun.

Odette mengabaikan umpatan itu. Ia tetap terfokus pada kegiatannya mencumbu dada dan perut berotot raja Xeroun. Namun Ia langsung memekik kaget begitu tubuhnya diangkat secara paksa dan dibanting begitu saja ke ranjang yang empuk. Ia menahan nafas begitu tubuh besar raja Xeroun menghimpit nya. Odette dapat merasakan sensasi panas pada kulitnya begitu bersentuhan dengan kulit Raja Xeroun. "Ough," Odette mendesah ketika raja Xeroun menyentuh perut dan dadanya yang masih tertutup gaun. Bibir pria itu sudah menjalar mengecupi leher dan tulang selangka Odette.
Odette diam menikmati. Matanya terpejam nikmat. Namun langsung membuka kembali begitu merasakan gigi taring Raja Xeroun menusuk kulit lehernya.
Oh Tidak! Apakah Raja Xeroun akan menandainya sekarang? Tepat di saat bulan purnama merah?
Memangnya ritual penyeimbangan kekuatan dengan Uzia harus dengan penandaan ya? Tapi selama ini Odette belum pernah melihat tanda di leher bekas Uzia para demon. Odette benar benar tidak mengerti. Untuk apa Raja Xeroun menandainya?

"Arrgh.." Odette menjerit saat taring raja Xeroun menusuk semakin dalam. Odette merasakan lehernya panas dan nyeri. Tapi ada yang aneh dengan tubuhnya. Tubuhnya seperti mendapat energi tambahan. Odette merasa lebih kuat dari sebelum sebelumnya.

Raja Xeroun menarik taringnya perlahan. Ia memandang tanda di leher Odette yang mulai terbentuk. Tepat di perpotongan leher Odette, terbentuk gambar sayap dengan huruf X di atasnya. Tanda itu dilingkupi sebuah lingkaran berwarna merah keunguan yang dihiasi sulur sulur tanaman yang begitu cantik. Ia mengecup tanda itu dalam dan lama.
"Welcome, Magia."

TBC...

Broken AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang