Setelah membalas chat di whatsapp, aku pun melihat jam yang ternyata masih 13:45. Karena ke rumah Sasa nanti masih lama jadi aku sempatkan mengerjakan PR PKn yang setumpuk itu.
"Memang Pak Alex itu dari dulu sangat suka memberi PR banyak," gumamku.
Akupun mengeluarkan buku tugas dan mulai menulis.
.
.
"Ah.. akhirnya selesai juga, lumayan banyak hari ini. Sekarang baru jam... 15:15. Mungkin sebentar lagi Heri datang. "
Aku mengechat Heri dan ternyata masih siap-siap. Karena sebentar lagi Heri kesini, aku turun kebawah untuk menunggunya di ruang tamu."Ma aku nanti mau ke rumahnya Sasa bentar, "
"Iya nak, memang ke rumahnya Sasa ngapain? Sama siapa aja? "
"Anu ma, mau bujuk Mama nya Indung biar Indung dibolehin ikut pertukaran pelajar. Banyak kok ma, rencana aku nanti sama Heri kesananya, disana nanti juga ada Devan sama Desi juga. "
"Yah kasian ya nak Indung, semoga saja kalian berhasil membujuk Mama nya Indung ya nak, "
"Iya ma, tenang aja hehehe "Selang beberapa menit, Heri sudah ada didepan.
"Tuh Heri udah nyampe, buruan kesana, hati-hati dijalan, "
"Siap ma.. "Akupun keluar dari rumah dan menemui Heri.
"Ayo buruan, kita ke rumahnya Sasa, "
"Ayo lah, "
Kamipun menuju rumahnya Sasa, perjalanan hanya membutuhkan waktu 10 menit.Akhirnya sampai di rumahnya Sasa. Disana sudah ada motornya Desi dan Devan.
"Kalian lama sekali, udah ditungguin dari tadi juga, " celetuk Desi,
"Iya maaf, baru telat 3 menit juga, sekarang kan masih jam 15:33, hehe " jawabku,
"Yaudah bosku, sekarang gini aja, kita langsung ke rumahnya Indung sama-sama, " ajak Devan.
"Lah ini ga diminum duluan aja teh nya? " terdengar suara Mama nya Sasa yang membawa nampan berisi 4 gelas teh menuju ruang tamu.
"Iya tante, nanti aja, kita balik lagi kesini kok, Sya ayo, " ajak Desi.
"Iya mba Des, ayo kita berangkat, jalan kaki aja, rumahnya dekat kok. Ma, Sasa ke rumah Indung dulu ya, " Sasa berpamitan kepada Mama nya.
"Iya, hati-hati nak, "Kami pun berangkat ke Rumahnya Indung. Ini pertama kali aku ke rumahnya Indung karena dari dulu kerja kelompok selalu dirumah Devan atau Desi. Ternyata sangat dekat dari rumahnya Sasa, hanya melewati 4 rumah.
"Nah sampai, ini rumahnya, " kata Sasa.
"Yaudah, kita ketuk pintunya, Devan aja yang ngetuk, " kata Desi.
"Ini gini aja ga mau loh dasar. " Devan menggerutu.
Devan pun mengetuk pintu rumahnya Indung.
Tok tok tok
"Assalamualaikum, ndung? Indung? "Terdengar jawaban dari dalam rumah, seperti suaranya Indung.
"Waalaikumsalam, masuk aja temen-temen, " Indung mempersilakan kami masuk ke rumahnya.
Setelah kami duduk, Devan pun bertanya pada Indung.
"Gimana udah dibolehin belum? "
"Belum pong, aku juga bingung, "
"Lah kenapa to kok ga dibolehin, padahal kan gratis Kak Ndung (aku memanggilnya kakak karena dia lebih tua dari aku), padahal kamu itu kan suka sama yang gratis-gratis, " tanyaku
"Ya kalo aku sih suka-suka aja Ake, tapi Mama ku itu ga ngebolehin, katanya khawatir kalo ada apa-apa disana, kalo sama Papaku sudah diizinin, cuman Mama ku yang ga tega itu.. " jawab Indung.
"Yaudah insyaallah bisa diatur Ndung, dimana Mama mu, bakal kita samperin, " kata Sasa.
"Mama ku dibelakang, masak, yaudah kesana aja deh, "Indung pun mengajak kami ke dapurnya.
"Ma, temen-temen ku dateng nih, "
"Loh ya disuruh masuk dong ndung, "
"Udah kok, nih mereka, "
"Sore tante.. " , kami menyapa Mama nya Indung.
"Sore nak, ada apa ini kok rame-rame? " tanya Mama nya Indung.
"Ini tante, ada yang mau kita kasih tau ke tante, soal pertukaran pelajar nya Indung. " kata Devan.
"Oh yaudah nak, kita ngobrolnya di ruang tamu saja, bentar tante mau cuci tangan dulu abis masak, "Kami pun segera menuju kembali ke ruang tamu.
"Jadi begini nih tante, Kan Indung tadi sudah dipilih oleh sekolah untuk mengikuti pertukaran pelajar mewakili jurusan, jadi kami mohon dengan sangat ini, tolong tante izinkan Indung untuk mewakilinya, bisa kan tante? " Devan berusaha membujuk.
"Begini lo nak, tante itu ga mau kalo sampe Indung disana kenapa-kenapa, Indung itu ga bisa sendiri, apa-apa selalu Mama nya atau kalo engga papanya, maka dari itu tante itu ga tega kalo sampe Indung di negeri orang sendirian, " jawab Mama nya Indung.
"Hmm gini aja tante, kan Indung ga sendirian di apartemen nanti, kan ada kita, kita udah lama temenan sama Indung, jadi kalo ada masalah atau apa gitu sama Indung kan kita yang bakal bantu menyelesaikan, tante ga usah bingung, " kata Desi.
"Iya bener tante, kan ada Sasa juga, kalo ada masalah tinggal kasih tau Mama nya Sasa, nanti Mama bakal ngasi tau tante kok, " imbuh Sasa.
"Loh nak Sasa ikut juga? "
"Iya tante, jadi tenang saja ya tante, kan ada Sasa, " jawab Sasa.
"Dan satu lagi tante, kita kesana itu benar-benar 0 rupiah alias tidak dipungut biaya, malah kita disana diberi uang saku dan biaya transport, jadi tante tidak perlu khawatir bagaimana biaya transport dan makan disana, " imbuhku.
"Wah kalau begitu Tante setuju saja deh, tante percaya sama kalian, "
"Beneran nih Ma Indung boleh ikut? " tanya Indung kegirangan.
"Beneran ndung, yang penting jaga diri baik-baik, jangan keluar sendirian disana. Kalau begitu nanti akan Mama siapkan keperluan untuk hari Sabtu nanti. "
"I love you Mom, " kata Indung sambil memeluk Mama nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sawatdee Krungthep
Teen FictionAke dan 5 kawannya didaftarkan sebagai wakil pertukaran pelajar Teknik Listrik di sekolahnya, bagaimana kelanjutannya?