Hari ini setidaknya anggie bisa sedikit lebih santai, sedikit lebih malas, sedikit lebih manja dan semuanya serba ter-, tau kenapa? Karna hari ini tanggal merah. hari libur selain hari minggu.
"Ahh... coba seandainya dalam 1 minggu itu kita hanya bekerja 4 hari sementara liburnya 3 hari" oceh anggie pelan sambil mengeliat di atas kasurnya."Tapi tak mengapa, setidaknya ia bisa merasakan surga dunianya dalam 1 hari yang singkat" gumam hatinya.
Tapi harapan anggie tinggallah harapan. Tak berapa lama kemudian anggie dapat mendengar dengan jelas suara teriakan mamanya yang memanggil namanya dengan keras.
Tok tok tok......
"Anggieee... anggiee... anggiiieeeeee..." teriak mama ratih dari luar kamar anggie.
"Ya ampun, hilang sudah awan-awan mimpi ku" ujar anggie pelan.
"Anggieee... buruan buka pintunya. Udah jam berapa sekarang, cepat keluar!!" oceh mama ratih sambil mengedor pintu kamar anggie.
"Iyaaa ma".
"Tumben mamanya datang kekamarnya, biasa kalau anggie dapat libur tambahan mamanya hanya akan diam dan membiarkan anggie bermalasan sampai malam. Atau, jangan-jangan.." guman anggie dalam hati.
"jangan bilang kalau manusia abnormal itu datang lagi kerumah, dasar jelangkung tu orang" lanjutnya jengkel.
"Anggie... buruan buka pintunya. Mama mau ngomong nih".
"Iya ma, tunggu bentar" dengan malas anggie turun dari kasurnya dengan pelan ia membuka kunci pintu kamarnya.
"Iya, ada apa ma?" Tanya anggie setelah pintu kamarnya terbuka.
"Kamu nanti siang temanin mama keluar ya,,?" ujar mama ratih.
"Keluar? Kemana? Tumben mama ngajak aku.! Biasanya juga mama pergi sendiri".
"Udah, kamu ikut aja. Mama lagi malas ikut arisan sendirian. Lagian kamu kan ada motor jadi bisa boncengin mama. Ok" ujar mama ratih.
"Iya deh, kalo itu mau mama. Jam berapa,,? Tapi masak iya aku ikut arisan mama" Tanya anggie.
"Siang nanti sekitar jam 2 an, ngak papa dong, kan kamu anak mama" balas mama ratih sambil tersenyum "sekarang kamu mandi deh! Kan udah jam 11".
"Ntar aja deh ma kalo udah jam setengah 1. Aku mau sambung tidur dulu bentar".
Mama ratih hanya mengangguk.
Anggie menutup kembali pintu kamarnya lalu berjalan ke arah kasurnya "ah... syukur bukan makhluk abnormal tersebut" ujarnya lega.
*****
Jam setengah 2 lewat sedikit tampak anggie sudah bersiap-siap di atas motornya. Anggie tampak mengenakan celana jeans dan kaos oblong putihnya. Penampilannya memang sederhana tapi itu semua tidak dapat mengurangi pesona kecantikannya yang terpancar.
"Ya ampun ma, masih belum siap ya?" Tanya anggie kepada mamanya yang masih mutar sana mutar sini mencari sesuatu yang entah apalah itu.
"Sabar dong. Ntar kalo kamu ngak sabaran cepat tua loh!".
"Apa hubungannya coba" balas anggie pelan.
"Ayo.. buruan jalan.!" Perintah mama anggie yang sudah naik ke atas motor "ntar mama telat loh".
"Ya ampun, yang telat siapa yang marah siapa" ujar anggie pelan sambil menghidupkan mesin motornya.
"Buruan..!!" Tepuk mama ratih pelan.
"Iya ma, iya..".
25menit kemudian anggie beserta mamanya sudah sampai di tempat yang dituju. Hanya saja anggie nampak bingung dengan tempat arisannya. Mama ratih sudah berjalan ke arah dalam restoran sementara anggie hanya diam di atas motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggie The Cold Girl✔️[TAMAT] Lengkap Tahap Revisi
Romance[COMPLET]...... Anggie... yah itu namanya. seorang wanita cantik yang selalu menutup rapat hatinya agar tidak mudah disentuh oleh para pria. ia benci ketika ada pria yang mengajaknya bicara, ia benci ketika ada yang tidak dikenalnya mendekati, pokok...