Tersimpan segala kenangan kenangan tentangmu disini,dihatiku....
###
Matahari sedang merangkak naik dan memasuki sela sela jendela kamar mengganggu seorang penghuni kamar
yang kini terusik tidur nyenyaknya.Perlahan mata Arumi bergerak kerdip karna silau oleh paparan sinar matahari yang mulai meninggi menandakan hari sudah melewati pagi.
Seketika mata Arumi membulat terkejut saat seorang gadis tengah duduk disamping sambil memandangnya dengan tatapan menyesal."Mon dari kapan kamu disini?"tanya Arumi sambil menegakkan tubuhnya bersandar di tepi ranjang.
"Dari sejam yang lalu"jawab Mona enteng sambil terus memandangi Arumi.
"Tumben kok aku gak dibangunin?"
"Iya sengaja pengen lihat ,kalau gak dibangunin kira kira kamu bangun jam berapa...?ternyata....."Mona tidak melanjutkan kata katanya malah tersenyum geli. Sesaat Mona terdiam...dan tiba tiba memeluk Arumi erat.
"Maafin aku ya....kemarin Aku gak ada buat kamu ,karna bener bener gak bisa ditinggalin kerjaannya"
Mendengar ucapan Mona ,Arumi terharu dan tak kuasa membendung air matanya. Mengingat hari ini hari terakhir mereka bersama.
"Kamu uda denger kan beritanya?
Kamu tau kan,kalau aku pindah kesini karna menghindari Jakarta?tapi kenapa aku harus balik lagi ke kota itu!Aku uda nyaman disini,aku gak mau jauh dari kamu.Kamu sahabat aku satu satunya."ucap Arumi dengan air mata yang sudah membasahi bahu Mona. Dan Mona juga melakukan hal yang sama."Kamu tenang aja,aku bakalan sering sering nengokin kamu"ucap Mona sambil melepaskan pelukannya.
"Kamu gak apa apa kan kemarin?Kok suara kamu gemetteran di telephone?aku khawatir"
"Oh...gak,aku gak apa mungkin kedengarannya aja"
"Kamu gak kerja?"tanya Arumi sambil melihat jam weker di atas meja sebelah ranjangnya yang menunjukkan jam sepuluh .
"Aku sengaja minta libur ke Pak Bimo satu hari ini buat nemenin kamu seharian."jawab Mona. Arumi menatap sahabatnya heran.
"Emang di kasih?bukannya Pak Bimo disiplin orangnya ya?Kok kamu bisa diberi ijin untuk alasan sepele?"
"Apanya yang sepele?kamu bukan hal yang sepele buat aku, kita uda sama sama dari dulu dan sekarang untuk pertama kalinya kita berjauhan"
Arumi sungguh sangat merasa sedih dengan ucapan Mona.dan ya...Mona benar, selama mereka berteman tidak sekalipun mereka berjauhan. Bisa dikatakan Mona selalu menempel di dekat Arumi. Dari ngebangunin Arumi,buatin sarapan,atau nganterrin Arumi kemanapun. Mereka selalu bersama sama dalam suka maupun duka. Meskipun terkadang Arumi merasa aneh dengan pertemanan mereka.
Mereka bukan hanya seperti selayaknya teman. Khususnya Mona. Arumi merasa Mona seperti orang tua, kakak,bahkan seperti penjaganya saja. Selama tujuh tahun ini Mona selalu ada untuk Arumi. Hingga bisa dibilang Arumi sudah bergantung pada Mona.
Mona yang kaku,dan tidak se enjoy seperti cara berteman yang lain. Tidak pernah mau pergi ke pesta,apalagi clabing,bahkan terkesan melarang Arumi untuk pergi ketempat tempat maksiat tersebut. Cara bicaranya pun terlihat kaku,tidak mau berucap lo gue selayaknya biasanya pada seorang teman. Terlepas dari itu ,meskipun menurut Arumi aneh ,Arumi sangat senang bisa jadi sahabat Mona yang tidak pernah membawanya kejalan yang negatif. Dan satu lagi yang Arumi ingat dan itu masih mengganjal di hatinya,Mona selalu melarang Arumi dekat dengan cowok manapun. Terutama Rio ,karna dia tau Arumi sangat menyukai Rio. Mengingat Rio,Arumi jadi teringat saat mereka duduk di taman kantor kemarin. Tentang ucapan Rio yang membuat hati Arumi hancur dan kehilangan harapan.cinta bertepuk sebelah tangan alias patah hati.tapi bukan pernyataan Rio yang membuat Arumi sulit tidur semalam.tapi...Flashback.....
"Aku uda menganggap kamu kayak adik aku sendiri"
Masih di pelukan Rio ,Arumi diam mematung.dia tidak menyangka dengan jawaban Rio sebelum Arumi menyatakan perasaannya.Seketika serasa jantung Arumi berhenti berdetak.dia kecewa ,dia menyerah dan sekaligus lega karna mengetahui perasaan Rio sebelum Arumi menyatakan perasaannya.kalau Rio tau,mau ditaruh dimana mukanya.malu banget pastinya.Arumi hanya tidak menyangka,Rio selalu menghampirinya dan selalu perhatian padanya hanya karna menganggap dia sebagai adik.
Tidak mendapat tanggapan dari Arumi,Rio melepas pelukannya dan menatap Arumi."Kok melamun"tanya Rio melihat Arumi terdiam
"Aku ...emm...juga udah anggap kamu kakakku karna...disini Aku juga gak punya saudara"jelas Arumi gugup sambil melirik ke kanan dan ke kiri.dan saat itu juga,Arumi menyadari bahwa tempat yang mereka duduki adalah tempat yang sama dimimpinnya semalam dan posisi mereka dudukpun juga sama.hanya pernyataan Rio yang tidak sama.Arumi masih teringat dengan ungkapan suka Rio padanya dan setelahnya Rio hendak menciumnya.mengingat Rio yang hendak menciumnya tiba tiba pikiran Arumi terlintas pada saat di depan ruangan Pak Bimo.entah mengapa Arumi mengingat saat pria itu mendekapnya,menelusupkan wajahnya lehernya dan membisikkan mantra mantra yang sampai saat ini masih terngiang ditelinganya.wajah tampannya,aromanya dan tanpa sadar Arumi memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya saat mengingat segala tentang pria itu,hingga suara Rio kembali menyadarkannya.Arumi merutuki pikiran mesumnya itu ,bisa bisanya dia mengingat pria mesum itu saat sedang berduaan dengan Rio.bahkan Arumi membayangkan yang saat ini sedang bersamanya adalah pria itu.dan entah kenapa dipenglihatan Arumi wajah Rio berubah menjadi sosok pria itu.Arumi merasa sangat gila saat ini.dan lebih gilanya lagi ,pria itu terus menghantui pikiran Arumi hingga sampai tiba ke rumahnya dan hendak tidur pun Arumi tidak bisa menghilangkan wajah pria itu difikirannya.ada apa dengannya?apakah dia sudah mulai gila?apakah mantra yang diucapkan pria itu sudah bereaksi padanya?
flashback and
###
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER FOR YOU (COMPLETED)
RomanceWARNING (18++) Keinginan terbesar dalam hidupku hanya satu ,yaitu sesegera mungkin menjadikan dia milikku. Menjadi stelker sudah aku lakukan selama bertahun-tahun,namun apa yg kudapatkan setelah dia kumiliki,aku harus melepasnya hanya untuk memen...