Still Alexa POVAku terbangun dari tidur lelapku. Kau tahu rasanya seperti tidur di kamar lama ku. Aku juga sangat merindukan mom and dad.
Hallo Alexa dan kawan-kawan. Sudah bangun? Bergegaslah! Gunakan pakaian berwarna hitam di dalam lemari bertuliskan " uniformë në shkollë " lekas dan turun. Breakfast di ruang makan lantai 4.
Tv itu menyala otomatis dan ada ny.lucy di sana. Baiklah dia menyuruh kami untuk bergegas. Akupun langsung mandi lalu bersiap-siap.
"Hei apa ini baju yg dia maksud? Apa kami akan perang hari ini?" Gumamku melihat pakaian ini.
Kalian penasaran? Baiklaah akan ku perlihatkan. Tapi tunggu sebentar, aku harus memakainya terlebih dulu.
Maafkan aku..tapi ini sedikit berlebihan. Mungkin akan ku perlihatkan nanti. Hahaha..
Setiap langkah yang ku ambil memiliki bunyi, aku penasaran bagaimana penampilan teman-temanku saat ini. Kau tahu pakaian ini terlihat berat. Tapi rasanya seperti kau hanya sedang menggunakan selembar kain sutra. Aku lupa nama baju ini.
Mmm..baju..
"Buk..buk..buk..hey Alexa kau belum siap? Ayo turun!!"
Baiklah..teriakku.
Aku membuka pintu lalu melihat mereka..tampan😅dan..Qalista?
"Kau..sangat.."
"Sexy? Benarkan? Aku sedikit tidak menyukai pakaian ini"
"Tidak. Kau terlihat cantik Qalista" pujiku
Baiklah ayo kita turun..
Ini adalah sesekian kalinya aku terpaku dengan Design interior ruangan di tempat ini. Ruangan yang besar berwarna silver bersih, sekitar dua puluh kursi berjejer di sekitar meja yang sangat klasik. Lampu hias berukuran besar tergantung tepat di atas meja makan. Ada beberepa maid yang sudah berdiri di sela-sela kursi untuk menyajikan makanan. Disana ny.lucy dan Dragio sudah menunggu kami. Mereka terlihat anggun kecuali Dragio Lisa. Ia terlihat menggunakan pakaian seperti kami
"Dragio Lisa juga menggunaka baju zirah"
"Hey itu maksudku. Aku melupakan nama pakaian ini"
"Sepertinya kita akan belajar pertahanan"
"Kau benar Frans"
"Rein kau suka pakaian yang kau kenakan?"
"Kau tahu? Ini sangat nyaman"
"Tapi milikku sedikit terbuka"
"Tak apa Qalista kau cantik"
"Dari tadi kau hanya terus memujiku"
"Ya Alexa melakukannya agar kau kembali percaya diri Qalista"
"Kau jahat Leo"
Suara kami bersahutan membuat ruangan ini menjadi berisik sampai deheman Dragio Maximus mengagetkan kami. Kami lalu makan bersama kemudian memulai pelajaran kami.
**skip
Dragio Lisa
"Apa yang akan kau lakukan ketika kau sedang di serang banyak orang? Kau sendiri, tidak memiliki senjata ataupun kekuatan? Kau sudah berlari tapi mereka tetap bisa memojokkanmu"
"Berlindung?"
"Melawan balik?"
"Ini hanya pertanyaan mudah. Kenapa kalian tidak tau apa-apa?"
"Terlungkup, lalu hindari cedera kaki sebisa mungkin" jawabku.
"Ya Alexa kau benar. 100 poin untukmu"
"Di sana ada 25 serigala kelaparan, kalian tahu apa yang serigala cari jika lapar kan? Silahkan bunuh semua serigala itu jika kalian ingin hidup. Masing-masing bertanggung jawab atas 5 serigala. Waktu kalian hanya setengah jam. Lewat dari itu 100 poin kalian akan di kurangi"
"Apa? Aku..
"Hei apa ini?"
"Ya tuhan"
"Baiklah ayo"
"Ayo!!"
Serigala-serigala itu mulai di lepaskan, aku dan Rein berlari ke arah timur lapangan, aku tak bisa melihat kawan-kawanku yang lain. Aku hanya terfokus dengan binatang-binatang yang sedang kelaparan ini.
Mereka melihat kami dengan tatapan akan haus darah.
"Hei kau mau kemana Rein?"
"Bertahanlah sebentar lagi, aku dan Frans akan segera kembali"
"oh ya tuhan, cepatlah."
Aku tak tahu apa yang akan di lakukan Rein dan Frans. Mereka tidak akan melakukan hal bodoh kan? Tidak mungkin. Satu-satunya yang pantas kau sebut gila adalah Dragio Lisa.
"Alexa ini bukan waktunya untuk menyebutku gila" teriak Dragio.
"oooh ya tuhan, pembaca pikiran" teriakku.
Qalista berlari sekuat tenaga, sepertinya ia sudah tak mampu mengurus semua serigala ini. Mereka bahkan tak bisa di bunuh. Ingin mebantunya tetapi aku sendiri sedang kesulitan.
Leo datang setelah membuat 5 serigala lumpuh tapi tak mati, ia membantu Qalista melumpuhkan serigala yang lain.
Lalu bagaimana denganku? Aku tak bisa menggunakan kristal itu hanya untuk situasi sepele seperti ini. Bagaimana ini?
Serigala ini tak berhenti menyerangku. Aku terbaring di rerumputan pagi ini, mungkin ini akhir dari kehidupanku. Mati na'as sebagai makanan binatang buas. Aku menutup mataku dan
"apa kau bodoh Alexa?"
"kemarilah serigala lapar"
Suara Rein dan Frans bersahutan.
Mereka kembali? Ya mereka kembali.
Di mana serigala tadi? Ya tuhan Rein, Frans waspda!!
" oke cukup sampai di sini. Rein dan Frans kalian mendapat masing-masing 100 poin. Kau Leo, aku tak menyuruhmu untuk melumpuhkan serigala terbaik di sekolah ini. Tapi karena kau berhasil bertahan tanpa membunuh ku beri kau 50 poin. Kau Qalista, karena pertahananmu kau mendapat 50 poin. Sedangkan kau Alexa ku kurangi poin 100 poin milikmu yang tadi ku berikan."
"kenapa?apa salahku?"
"bagaimana bisa kau menyerah pada seekor serigala kelaparan? Kau bahkan menyebut ku gila"
" pergilah untuk membersihkan badan kalian, lalu kembali untuk makan siang"
"baiklah"
Suara kami bersahutan menjawab perintahnya.
"kembali katanya..habis nilaiku"
"ini salahmu Alexa, bagaimana bisa kau menyebut dragio dengan sebutan gila?" sahut Qalista sambil menahan tawanya.
" bukan urusanmu" jawabku ketus.
"baiklah sudah cukup, Alexa kau hanya perlu belajar sedikit lebih bersabar" kata Rein sambil mengelus pundakku.
"yaaa kau hebat! Good job Alexa" sambung Leo sambil tersenyum lebar kepadaku.
Senang memiliki teman seperti mereka haha. Kau tahu? Sebelumnya aku tak pernah membuka diri dan menunjukkan sikap asli ku ke orang lain. Dan sekarang, inilah aku. Alexa Villiant yang memiliki 4 orang sahabat baru.
"Aku merindukanmu Rossa"
Dont forget to vote and comment yauu:)
Ps.typo di mana-mana
KAMU SEDANG MEMBACA
I am the Demon [HIATUS]
FantasySeorang gadis yang akan memulai perjalanan kehidupan barunya.