Bag [26]

1.3K 87 3
                                    


"Mondy!!"

Mondy menolehkan wajahnya saat seseorang menyerukan namanya.

"Papah?!" Mondy sedikit terkejut.

"Ikut papah pulang sekarang!!" ajak sang papah dengan paksa.

"Enggak pah!" Mondy melepaskan tangan papahnya.

"Jon bawa dia!!" Jordy mengerahkan anak buahnya untuk membawa Mondy pulang.

"Lepasin pah!! Apa apaan sih?? Lepasin gue!!"

Akhirnya Jordy membawa Mondy pulang ke rumahnya dengan cara memaksa Mondy. Jordy langsung mengunci Mondy dikamarnya agar dia tidak bisa kabur kemana mana.

"Pah!! Buka pintunya pah!!" teriak Mondy.

"Pah? Papah apa apaan sih pah?? Kenapa papah perlakukan Mondy seperti itu? Kasian Mondy pah" ucap Alena pada suaminya.

"Dia sudah membuat papah malu mah, dia bekerja sebagai kuli panggul di toko beras dan dia sudah mempermalukan Raina di depan umum!! Mamah jangan pernah buka pintu kamarnya, papah akan Kasih dia pelajaran nanti setelah urusan di kantor selesai"

Jordy langsung pergi meninggalkan Alena, saat ini dia tidak bisa berbuat apa apa untuk menolong anak bungsunya itu.

"Sayang, maafin mamah ya nak mamah gak bisa berbuat apa apa sekarang" ucap Alena yang berbicara didepan pintu kamar Mondy.

"Iya mah, gak papa ko Mondy ngerti! Mamah jangan nangis ya" balas Mondy dibalik pintu.

Mondy berdiam diri dikamarnya, dia memutar otaknya mencari akal untuk bisa keluar dari kamarnya. Dia tidak mau menuruti keinginan papahnya, dia hanya ingin bersama Raya bagaimana pun keadaannya.

"Eumm.. Gue tau sekarang"

Mondy langsung bergegas membuka jendela kamarnya. Dia berjalan disisi tembok kamarnya yang sangat tinggi, dengan mengendap endap dia mulai keluar dari rumahnya tanpa ada satu orang pun yang tau.

"Maafin Mondy mah, tapi Mondy harus pergi Mondy gak mau papah terus terusan ngatur hidup Mondy! Mondy sayang sama mamah"

Mondy menangis sembari pergi meninggalkan rumahnya. Dikantor Boy menemui Papahnya karena dia mendapatkan telepon dari sang mamah bahwa Mondy dikurung papahnya dikamar.

"Pah!! Papah apa apaan sih?? Kenapa papah kurung Mondy??" tanya Boy menemui papahnya diruangan kerjanya.

"Papah hanya memberikan peringatan untuk adik kamu itu, kamu tau dia bekerja sebagai kuli panggul beras gimana kalo sampe orang orang tau papah bisa malu kalo melihat kelakuan adik kamu seperti itu!"

"Mondy seperti itu juga karena papah kan?! Andai aja papah gak egois mungkin semua gak akan kaya gini pah! Papah cuma mikirin harga diri dan juga bisnis tapi papah gak pernah mencoba untuk mengerti perasaan anak anak papah!!" Boy marah pada sang papah.

"Tutup mulut kamu Boy!! berani bicara seperti itu di hadapan papah?! Apa kamu mau papah usir seperti Mondy!!"

"Asal papah tau ya, Boy udah lama pengen keluar dari rumah papah tapi sayangnya Mondy meminta Boy untuk tetap disana jagain mamah!!"

"Dasar anak kurang ajar!!" Jordy hampir saja menampar pipi kanan Boy.

"Jangan pah!!" teriak Alena.

"Mamah?? Ko mamah disini??" tanya Boy.

"Mamah cuma mau bicara sama papah kamu" jawab sang mamah.

"Apa yang mau kamu bicarakan Alena??" tanya Jordy.

"Mamah udah gak sanggup lagi pah sama kelakuan papah yang selalu menyakiti anak anak papah bahkan papah sudah mengusir Mondy dari rumah jadi mamah sudah memutuskan untuk pisah sama papah!"

Kaulah CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang