Setahun sudah Rafiq menjalani kehidupan kelas 2 SMA dan kini ia sekarang duduk di kelas XII. Namun ingatan tentang sleep paralysis yang dialaminya 6 bulan yang lalu tidak dapat ia lupakan.
Matahari bersinar pertanda hari baru telah tiba Rafiq yang telah bersiap siap pergi ke sekolah segera mengambil kunci mobilnya dan mencium tangan emaknya dan segera pergi ke sekolah.
"yosh moga di tahun ini bisa lebih giat lagi!"
ucapnya dengan semangat.
Rafiq memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah dan langsung menuju ke sekolah untuk melaksanakan upacara kenaikan bendera ia pun segera berbaris sesuai barisan kelasnya dulu.
Upacara pun selesai seperti biasa setiap kenaikan kelas,kelas akan dibagi lagi sesuai rangking di setiap masing masing kelas.
"ciee rafiq bakalan masuk ke kelas favorit nih elu pengen sekelas kan sama si naomy?" ejek Cantika teman sekelas Rafiq dulu.
"Ah gak eh maksud aku biasa aja mah" jawabnya
"alah alah gosah bohong deh fiq elu itu ya dulu kan sukak gambarin mukaknya naomy " sambung Farah teman Rafiq juga.
"Ahh anuu udah ah kalian pun" Wajah Rafiq mulai memerah dan keringat pun mulai bercucuran.
"ehh ehh basah lagi kan bajunya elu si rah " ucap Cantika sambil mengelap wajah Rafiq
"Alah kau pun jugak kampret" jawab Farah.
"eh si boss kita keringatan lagi" ucap michael sambil menepuk pundak Rafiq.
"eh coeg entar kalo kita sekelas kita duduk sama ye?" ucap michael.
"Oke cok" jawab Rafiq.
Pak BengBeng mengambil daftar kelas lalu membacakan nama nama orang sesuai kelas mereka. Semua murid diam membisu sesaat jantung mereka berdetak kencang mendengar pengumuman tersebut.
"waduh fiq gue gugup nih" ucap Cantika sambil memegang tangan Rafiq.
"macem lo ae gue jugak njir"
"Aduh gimana nih fiq aku deg degan lho apakah ini yang namanya cinta?" Canda cantika.
"Eee kampret" jawab Rafiq. Dan Pengumuman kelas pun selesai setiap murid memasuki kelasnya masing masing sesuai apa yang diarahkan pak beng beng.Bel istirahat berbunyi Rafiq membuka tasnya dan mengambil perlengkapan menggambarnya. Ia kini duduk di kelas XII Mia 1 kelas unggulan di sekolahnya. Ia kini satu kelas bersama teman temannya dulu Lily white Cantika gadis cantik idaman para cowok cowok disekolahnya sudah banyak yang berusaha menjadikan Cantika sebagai pacar namun ditolak oleh Cantika dengan cara yang sadis. ada yang ditolak karena dianggap abang sendiri bahkan yang paling sadis ditolak karena sudah dianggap 'gojek' pribadi. yah walaupun begitu Cantika naksir kepada Rafiq namun ditolak Rafiq karena sudah dianggap teman. karma itu nyata ya.
Terus ada perempuan yang penampilannya tomboy namun memiliki sifat yang sangat feminim Farah Samantha. Gadis berambut pendek ini dan memiliki wajah cantik putih bening ini adalah teman setia Rafiq dari kecil. Rumah mereka hanya berjarak satu komplek. dan Farah jugak naksir sama Rafiq dari kecil cuman yah sifat tsunderenya yah kagak bisa ilang membuat Rafiq tidak peka dengan perasaan Farah. Dan ia pun sekelas dengan Michael Thomson cowok yang kocak dikelasnya dan juga pintar dan cerdik ia merupakan ketua kelas di XII Mia 1 dan hobinya adalah taruhan judi bersama ucok teman sekelas mereka dulu namun sekarang Mike sudah tobat. Mereka merupakan 4 sekawan yang akrab dari kelas 10 Mereka selalu bersama dimana ada Rafiq disitu ada mereka.
Rafiq membuka hpnya dan mencari gambar yang akan digambarnya. Mike,Farah dan Cantika menghampirinya.
"eh bro kami ke kantin dulu ye" ucap Michael sambil menghitung duitnya.
"Eh Fiq mau nitip gak?" tawar Cantika
"Eh iya ada beliin gue kitkat ya coeg" jawab Rafiq.
"Oke mas bro" bales Cantika.
mereka pun segera pergi ke kantin Farah tiba tiba kembali menghampiri Rafiq dan memberitahu Rafiq suatu hal.
"Eh fiq kata bapakmu dia mau ngajak kita ama si Rahman ke kandang sapinya yah sekedar bantu bantu doang kan lumayan dapet gocap 2 lembar sama makan steak malam ini"
"Yah okelah rah entar kita pulang sama terus ngajak si rahman terus capcus kesana ye" jawab Rafiq sambil meneruskan gambarnya.
"oke beb" Farah pun segera pergi ke kantin.Rafiq pun mulai menggambar ia menggambar chara favoritnya di serial anime love live sunshine bernama Hanamaru. Dengan serius ia menggambar sketsa gambarnya setelah selesai ia menebalkan garis garis gambarnya lalu menggambar wajah,rambut dan tubuh gambarnya. ketika asik menggambar tiba tiba seorang cewek bernama Naomy Rebecca cewek yang ditaksir Rafiq menghampirinya dan memberikan kitkat pesanan Rafiq.
"eh namamu Rafiq kan? salam kenal aku Naomy" Sapa Naomy.
"eh eh iya anuu.. mana si cantika ama yang lain mik aku panggil Mik aja ye he he?" tangannya bergetar saat mengambil kitkat dari naomy. keringat pun bercucuran deras dari badannya.
"oh ini tadi disuruh ama michael ngasih coklat ini ke kau yodah kukasih aja sekalian kenalan" sambil memelintir rambut hitam yang indah dan panjangnya.
"eh eh iya... aduh kok deg degan gini ya" ucapnya dalam hati.
tanpa sadar keringat yang sudah dari tadi mengalir deras ditangannya mengenai gambaran.
"wadooo sialan kenak keringat lagi duhh" ucap Rafiq dengan nada panik.
"eh kenapa kamu?" tanya Naomy.
"Aduhh ini mik gambarku basah" sambil meniup kertasnya agar cepat kering.
"sini kubantu tiup biar kering" tawar naomy. Naomy pun meniup gambar Rafiq. Rafiq terdiam memandangin Naomy yang sedang meniup gambarnya hembusan nafasnya membuat bulu kuduk Rafiq berdiri dan jantung Rafiq semakin berdetak bagai mesin daihatsu starlet punyanya ketika kecepatannya menembus 100km/jam.
"yee udah kering nih eh coba kulihat gambarmu kayaknya cantik gambarnya " sambil memegang gambar Rafiq
"eh eh oke oke"
"kamu suka love live? ini kan hanamaru ya kan?" ucap Naomy sambil memandangin gambar Rafiq.
"Iya kok elu tau sih?" tanya Rafiq.
"Soalnya aku suka nonton anime ini seru kisahnya lagunya pun enak enak" dengan mata berkaca kaca.
"Wah baru tau ada cewek yang suka nonton love live " ucap Rafiq.
"kamu juga main gamenya?" Tanya Naomy.
"iya emang kenapa?"
"Ihh aku juga main tau" sambil mencubit pipi Rafiq
"Arghh iya iya" sambil melepaskan cubitan Naomy.
"Add akun aku dong fiq biar kita main bareng di Companion entar malem" ucap Naomy.
"Iya iya nah ketiklah id elu disini" sambil memberikan hpnya ke Naomy.
"yosh udah nih gak nyangka ya ada orang yang main game love live di kelas ini he he"
"he he iya" jawab Rafiq
"Eh nah ini lanjutlah gambarmu" sambil menyodorkan gambar Rafiq.
"njir nih anak baru kenalan udah deket banget ama gue" ucapnya dalam hati.
"Eh ngomong ngomong kamu kenapa gak ikut orang michael?" tanya naomy.
"ah gak aku disini aja lebih nyaman aja "
"oh gitu eh boleh aku duduk disampingmu? sambil ngeliat kamu menggambar?" sambil menggeser pantat Rafiq.
"b-boleh eh iya iya" dengan nada gugup.
Rafiq pun melanjutkan gambarnya yang sudah kering berkat hembusan nafas naomy.
"gambaranmu cantik ya" gumam naomy
"Cantikan juga elu" gumam Rafiq dalam hati.
"aduh ini kok buah dadanya besar kali?" Sambil mengambil setip Rafiq.
"eh eh emang besar punya si Hanamaru njir" sambil menahan tangan Naomy.
tiba tiba mereka saling tatap tatapan mereka berdua pun salah tingkah.
"B-Bodoh!" ucap Naomy dengan muka memerah.
"yah elu pun emang punya dia besar kau hapus lagi"
"udah pokoknya itunya dikecilin dikit" sambil melihat kedadanya sendiri
"heemm pantes gak mau besar punya dia yang tepos " gumam Rafiq dalam hati.
Rafiq pun menyelesaikan gambarannya.
Bel pertanda waktu istirahat berakhir berbunyi Mihael,Farah,Cantika menghampiri Rafiq dan Naomy yang daritadi asik berduaan ngobrol.
"ciee ciee berduaan ini ye" ejek Michael
"B-bukan gitu" sahut rafiq dan Naomy.
"alah kampret sok kali kelen berdua bah payahlah itu" ucap Farah sambil menguyah permen karetnya.
"yok kita biarkan mereka berdua biarlah mereka mesra mesraan terus" ucap Cantika.
"Ih yodahlah pergilah elu mik entar Bebebku cemburu" sambil mengusir naomy
"Ih jahat" kata Naomy.
"Yap disini Bebeb hanya panggilan teman doang ya mik" ucap Rafiq.
tiba tiba pak Bondan guru Fisika mereka masuk ke kelas bagaikan ninja menyelinap ke istana semua murid kaget dan segera duduk ke bangku mereka masing masing.
"Selamat siang anak anak" sapa pak bondan.
"Selamat siang pak" balas anak anak.
Pak bondan pun menerangkan apa materi yang akan dijelaskan untuk kelas 12.
Rafiq duduk sambil mendengarkan penjelasan pak Bondan. Ketika ia memperhatikan materi yang dibawakan pak Bondan,Mata Rafiq tertuju kepada seorang gadis yang ia pernah temui 6 bulan lalu duduk tak jauh dari bangku yah sekitar 3 bangku kekiri.
"Wait what?" dengan heran ia terus memerhatikan gadis itu untuk memastikan bahwa itu memang gadis yang ia temui 6 bulan lalu.
Rafiq terus memandangin gadis tersebut tanpa tersadar gadis itu tiba tiba melihat kearah Rafiq yang dari tadi memandanginya. mereka pun saling bertatap tatapan ditengah momen mereka tersebut Pak Bondan menegur mereka Berdua.
"Laura!,Rafiq!" Tegur Pak Bondan.
"eh eh iya pak" sahut mereka berdua.
Mereka pun melanjutkan mendengar penjelasan pak Bondan. Rafiq terus membayangkan wajah gadis tersebut dia hanya heran kenapa dia tau bahwa dia memperhatikan gadis itu.
"Njir kok bisa tau ntuh anak gue merhatiin dia dari tadi" gumam Rafiq.
Setelah Pak Bondan menjelaskan materi pelajaran Pak bondan membuka bukunya dan memberikan tugas kepada muridnya.
"Oke anak anak buka buku cetak hal 12 bab Impuls dan kerjakan Contoh soal ini" ucap pak Bondan.
"Siap pak" sahut muridnya.
Rafiq Membuka bukunya dan mulai mengerjakan tugas yang diberikan pak Bondan. Suasana kelas hening seketika setiap murid mengerjakan tugas yang diberikan pak Bondan. Disaat Rafiq sedang konsentrasi mengerjakan tugasnya tiba tiba Gadis yang diperhatikan oleh Rafiq tadi melempar kertas kearahnya. Rafiq menangkap kertasnya dan membacanya dalam hati.
"Pulang sekolah temui aku di taman belakang sekolah oleh Laura Natalia" . Bacanya dalam hati.
"Oh namanya Laura toh emang ntuh anak mau ngapain sih ngajak ke taman segala
gumamnya dalam hati.
ia pun membalas surat Laura.
"Emang kenapa musti di taman belakang?" balasnya.
ia pun melempar kertasnya ke arah Laura. Laura menangkapnya dan membacanya. sehabis membacanya ia pun membalasnya dan melempar ke arah Rafiq.
"udah jangan banyak tanyak" baca Rafiq dalam hati.
Rafiq pun memberikan kode "iya de" kepada Laura.
"Huft cewek yang aneh" gumamnya.
ia pun melanjutkan tugasnya.Bel pulang berbunyi Rafiq segera mengemas buku bukunya dan bersiap untuk pulang. Farah menghampiri Rafiq dan mengajak rafiq pulang agar bisa membantu di perternakan sapi milik bapaknya.
"fiq kuy pulang" ajaknya.
"Eh elu tunggu aja ya di parkiran gue ada urusan sebentar"
"oke fiq" sambil berjalan pulang.
ketika selesai mengemas bukunya tiba tiba matanya menangkap tatapan Laura yang melihat kearahnya Laura membuang mukanya ia pun segera pergi menuju ke halaman belakang.
"wah musti gue ikuti nih cewek" gumamnya dalam hati.
ia pun mengikuti laura mengendap-endap di kerumunan siswa yang akan pulang tanpa sadar bahwa dirinya terinjak tai kucing.
"wah asu sialan tauk ah"
ia pun tetap melanjutkan mengikuti Laura hingga sampailah di taman Belakang...
Di tempat itu terdapat sebuah pohon kamboja yang tampaknya sudah lama menghuni ditempat tersebut dibandingkan bangunan sekolah mereka. Setiap sore bunga bunga kamboja akan berguguran membuat sebuah pemandangan yang indah di sore hari. Dan ada sebuah bangku taman yang terbuat dari kayu yang terletak di bawah pohon tersebut.
Laura duduk di bangku taman sambil memegang bunga kamboja yang berguguran diatasnya. ia tampak seperti menunggu seseorang.
Rafiq terus mengintip Laura dari balik tembok tiba tiba bang Kiwil penjaga sekolah Rafiq menegur dengan keras.
"eh dek Rafiq ngapain disini?" tegur bang kiwil
"Ush ush diem dulu bang" perintah Rafiq.
mendengar suara bang kiwil Laura melihat ke arah mereka dan menghampiri mereka.
"Eh bang kiwil" sapa Laura
"Eh dek Laura ngapain di taman sendirian?" tanyak bang kiwil.
"ini bang nunggu seseorang" ucapnya
"cie cie dek Laura yodah abang beres beres kelas dulu ya" bang kiwil pun pergi sambil menenteng sapunya.
"Eh elu sini ada yang ingin gue tanyain ama elu" ucap Laura sambil mengajak Rafiq duduk berdua di bangku taman.
"eh iya iya" jawab Rafiq.
"eh gak apa nih duduk disamping lu?" tanya Rafiq
"gosah banyak bacot udah duduk ae" perintah Laura.
Rafiq pun duduk disamping Laura. Penyakit Rafiq pun kambuh jantung berdetak dan keringat mulai mengucur sebab Rafiq selalu grogi ketika bersama cewek yang baru dikenalnya.
"Anu gue mau nanyak ke elu" ucap Laura
"eh iya Apa?"
"Gue keknya kenal ama lu" Sambil menundukkan kepalanya
"Ah masa?" jawab Rafiq.
"Elu kan yang sering merhatiin gue tiap pulang sekolah kan?" sambil menatap tajam kearah Rafiq.
Rafiq pun teringat kejadian 6 bulan yang lalu ia pun membuang mukanya.
"iya kan?" sambil mendekatkan dirinya ke Rafiq.
"umm iya emang kenapa?" tanya Rafiq.
"Yah gak apa" balas Laura.
"Njir jadi elu ngajak gue cuman nanyak ginian?" tanya Rafiq.
"Te..he.." dengan muka polosnya
"elu tiap pulang merhatiin gue terus kan karena gue cantik kan? ngaku deh" sambil membuat pose sok imut.
"Anjir nih anak mending gue pulang " Rafiq pun mengambil tasnya.
"Eh jangan pergi dulu oi" tiba tiba Laura menendang Rafiq dari belakang.
"Woi njir apa apaan sih?" ucap Rafiq dengan nada kesal.
"Jangan pulang dulu gue punya satu permintaan" pinta Laura.
"apa?"
"elu harus bilang Laura Cantik dan Imut dulu baru pulang" pintanya.
"Apaan sih?" jawabnya
"udah bilang gak atau kusleding elu" ucap Laura sambil mengambil ancang ancang untuk menyleding Rafiq.
"Iya deh iya, Laura Cantik dan Imut" dengan nada datar.
"ihh apaan sih gak ikhlas banget bilangnya yang keras dong"
"LAURA CANTIK DAN IMUT udah kan njir?" Ucap Rafiq dengan nada lantang.
"yodah deh elu boleh pulang gak ikhlas amat tadi ngucapnya"
"lah kan udah gue bilang elu kek gitu njir" dengan kesalnya Rafiq pun mengambil tasnya dan berjalan pulang.
"Eh fiq" panggil Laura
"Apaan?" balasnya.
"anu nama gue Laura Natalia panggil aja Laura yang cantik dan imut"
Rafiq tidak menghiraukannya ia tetap terus berjalan ke arah parkiran.
"Eh fiq tunggu dulu "
"apaan lagi?" tanya Rafiq.
"Sorry yang tadi hehe panggil Laura aja ya btw kok dari tadi gue deket lu kek ada bauk taik kucing ya"
Rafiq sadar bahwa itu berasal dari sepatu ia pun segera pergi meninggalkan Laura dan menuju ke parkiran.
"waduh hampir aja malu tadi"
"eh fiq lama amat elu kampret" ucap Farah
"sorry Rah tadi ada masalah kecil" balasnya
"oh oke yodah yok capcus beb"
"eh rah elu punya plastik?" tanya Rafiq
"buat apa fiq?" tanya Farah.
"ini sepatu gue habis nginjek taik kucing rah" ucap Rafiq
"pantes dari tadi bauk taik kampret yodah nih" sambil menutup hidungnya.
Rafiq pun mengambil plastiknya lalu membuka sepatunya dan memasukkannya ke dalam plastiknya. mereka berdua pun masuk kedalam mobil dan segera pulang.Mereka pun tiba di rumah Rafiq. Rafiq pun segera berganti baju dan makan siang sedangkan Farah pulang kerumah sebentar untuk mengganti bajunya.
Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore Rafiq menjemput Farah yang sudah menunggunya dari tadi didepan rumahnya.
"yoklah rah kita jemput si Rahman" ucap Rafiq
"yoklah" balasnya
mereka segera menjemput Rahman
"Assalamualaikum Man oh man" sahut Rafiq
"Walaikumsalam Eh Rafiq Ada apa fiq?" jawab Rahman.
"elu mau ikut bantu bantu di tempat kerjaan bapak gue? lumayan dapet gocap 2 biji sama makan steak" ajak Rafiq.
"yoklah yok daripada di rumah nganggur awak"
Mereka pun segera pergi ke perternakan Bapaknya Rafiq...
Mereka pun tiba di perternakan tersebut. Perternakan milik ayahnya yang terletak di pinggir kotanya. Memakan sekitar waktu setengah jam untuk pergi ke perternakan tersebut. Juga terdapat sebuah rumah Jagal yang berada tak jauh dari perternakan tersebut.
Angin angin mulai berhembus, meniup batang batang ilalang yang akan dijadikan pakan ternak sapi sapi di perternakan.
mereka lalu disambut oleh bapak Rafiq yang sudah menunggu.
Mereka pun bergegas mengambil baju seragam di ruang ganti pakaian dan pergi menuju kandang sapi. Rafiq bertugas membersihkan kandang Sapi sedangkan Rahman dan Farah bertugas memberi makan sapi.
Tak terasa waktu berlalu jam sudah menunjukkan waktu 5 sore Bapak Rafiq pun menghampiri mereka.
"Kerja bagus anak anak ini ada rejeki untuk kalian " sambil memberikan uang hasil upah mereka.
"Makasih pak" ucap Rahman dan Farah.
"Eh gak mampir ke rumah jagal bapak dulu kalian? buat ngambil daging sapi buat dijadikan steak?"
"yoklah pak dari tadi kami rencananya gitu lagipula ini perut udah keroncongan dari tadi" ucap Rafiq sambil memegang perutnya.
"yah elu sih fiq kerjaannya makan terus tapi badan kagak gemuk gemuk" ejek Farah.
"ha ha ha kalian ini" ucap Bapak Rafiq.
mereka pun pergi ke Rumah jagal dan mengambil daging sapi yang telah disiapkan bapak Rafiq. setelah itu Merekapun pulang.Wangi khas steak tercium dari dapur Rumah Rafiq. Rafiq pun menghidangkan makan malam untuk kedua sahabatnya.
"Tadaa steak tenderloin sudah siap" ucapnya
"wah mantap nih" ucap Rahman sambil mengambil sendok dan garpu.
mereka makan malam dengan steak buatan Rafiq yang terkenal sangat lezat.
Sesudah makan mereka pun segera merapikan meja dan mencuci piring masing masing.
Rahman pun pulang sambil mengucapkan terimakasih.
"Makasih Fiq gue pulang dulu ye" ucapnya
"iya iya hati hati di jalan ya"
"eh fiq antarin aku pulang dong" pinta Farah.
"Yodah yuk "
Rafiq menemani Farah pulang. selama di perjalanan Rafiq terus memandangin wajah Farah yang sangat cantik dan manis walau dengan rambut pendeknya.
Farah pun melihat kearah.
"ada yang salah fiq?" tanya Farah.
"eh gak kok gue cuman membayangkan ae kalo rambut elu panjang" jawabnya.
"Iya gpp sih asal elu jangan membayangkan yang aneh aneh tentang gue" ucap Farah.
"Kalo itu mah hehehe " ucap Rafiq sambil melihat ke tubuh Farah yang Bisa dibilang semlehoy.
"ahhh kau ini " farah pun mencubit tangan Rafiq.
"aduh aduh ampun rah ampun" sambil menangkis cubitan farah.
"Dasar mesum cabul!" sambil terus mencubiti Rafiq...
Mereka tiba dirumah Farah yang tak jauh dari rumah Rafiq. Rumah yang tampaknya lumayan besar dan cantik. banyak bunga bunga dan juga kolam ikan koi yang berada di halamannya, Dan juga terparkir sebuah mobil Mitsubishi xpander milik ayahnya Farah. Disinilah dulu Rafiq bertemu pertama kali dengan Farah ketika ia masih berumur 6 tahun waktu pertama kali keluarganya pindah ke perumahan ini. Dan semenjak pertemuan itu mereka pun semakin akrab dan menjadi teman hingga sampai saat ini.
Farah segera membuka pagar halamannya dan berjalan masuk ke dalam rumah seraya menoleh ke arah Rafiq.
"Makasih ya fiq udah nganterin gue pulang"
"Yoi sama sama " ucap Rafiq sambil memegang tangannya yang sudah membiru bekas cubitan Farah.
"Eh ngomong ngomong menurutmu kalo ku panjangin rambutku bagus gak?" tanya Farah.
"Baguslah malah tambah cantik pun" ucap Rafiq.
"he he" sambil tersenyum ke arah Rafiq.
Rafiq pun membalas senyumannya
"Yodah ya aku pulang dulu ya" ucap Rafiq
"Yodah dah hati hati ya fiq"
"iyo"
Rafiq berjalan pulang kerumahnya. sesampainya di rumah ia segera membuka bukunya dan belajar tentang materi apa yang telah ia pelajari di sekolah. setelah belajar ia pun pergi kekamar mandi menggosok giginya lalu mengambil wudhu untuk sholat isya. sehabis sholat isya ia pun membereskan kamarnya dan tidur.
malam itu ia bertemu lagi dengan laura di alam mimpinya tampaknya ia terlihat senang nampak dari senyuman manis di wajahnya. rafiq pun membalas senyumannya. tiba tiba Laura mengeluarkan air mata dan mendekatinya dan memeluk Rafiq erat erat. Rafiq mulai mengalami sleep paralysis lagi tiba tiba ia tersadar dan terbangun dan melihat ke sekelilingnya tidak ada apa apa. ia pun melanjutkan tidurnya dan berdoa agar tidak mengalami 'ketindihan' lagi.ENDING
Music ending:YOZORA WA NANDEMO SHITTERU NO BY CYARON
Next Chapter
Bagian 2 Langit Malam