Revan POV
"ayolah nanti keburu sore" ucap gue saking semangat nya
"Ia bawel lo rut" ketus mika yang gue lihat ia menatap gue sinis
***
Arthour pov
Di sebuah cafe bernuangsa pink dan abu, tampak dua orang yang duduk di pojokan dekat kaca mereka terlihat canggung antara satu sama lainnya. Kecanggungan tersebut berlangsung selama 10 menitsetelah keduanya saling bertemu. Sebelum salah satu mereka membuyarkan kecanggungan tersebut.
"Eh rut lo kenapa sih malah canggung gini sama gue, cepetan belajar malah canggung gitu sih entar keburu malam tau" gerutu mika pada refan
"Ia ia"
"Bagian mana yang lo gak ngerti rut?"
"Jangan panggil gue rut napa gue malu tuh di liatin orang" refan menunjuk ke arah sekeliling
"Ya elah terus gue mesti panggil lo apa?pangeran atau apa?"
"Ya apa ke yang penting jangan rut emangnya gue tukang urut apa?"
"Buahaha" tawa mika pecah
"Kenapa lo ketawa emang lucu?" dengus refan yang kesal karena di tertawakan mika
"Lucu banget sumpah muka lo tuh imut banget haha" sambil memegang perut karena sakit terlalu banyak tertawa
"Au ah. Eh gorila gue gak ngerti nih" tunjuk refan pada soal yang ia beoum mengerti
"Yang mana rut" tanya mika sambil memegang perut nya
"Ini"tunjuk refan pada buku diikuti dangan angkatan kepalanya karena dari tadi dia hanya pokus pada bukunya dan tak sengaja mika juga menundukan kepalanya dan pandangan mereka berpapasan mereka saling berpandangan agak lama
" ternya si gorila cantik juga ya?" guman refan dalam hatinya"Ada apa dengan jantung gue?" tanya mika pada dirinya
Saling tatap mata pun berlangsung tidak begitu lama karena mika dengan canggung langsung memalingkan pandangan nya
"Yang mana sih yang tidak lo ngerti?" gelagap mika sambil berusaha mengembalikan suasana dan mengontrol detak jantungnnya yang sedari tadi berdetak tak karuan
"nih nih tunjuk refan pada buku" sambil memalingkan wajahnya agar tidak canggung menghadapi mika dan tanpa sadar senyum tipis terukir di bibir refan
****
"Huah..." seorang gadis menguap dengan enaknya
"Jam berapa sekarang yak?" tanya nya pada diri sendiri sambil merogoh hp yang tergeletak di atas meja dekat ranjang kemudian gadis itu menghidupkan bwnda persegi iti dengan menekan tombol yang ada disamping . Dilihatnya jam yang tertera d layar ponselnya
"Wah....mati gue. Gue kesiangan" dan memang benar jam di ponselnya menunjukan pukul 07.30
Dengan sigap gadis itu loncat dari ranjang dan secepat kilat langsung menyambar handuk. Mika langsung membersihkan diri dan bersiap siap untuk pergi kesekolah
***
Suasana rumah begitu sepi, di pojokan ruang keluarga tampak dua wanita sedang duduk dan berbincang mengisi kesunyan di rumah tersebut
"Mamah kok tadi gak bangunin aku sih, tega deh mamah" rengeknya pada mamah nya yang sedari tadi geleng geleng ngelihat kelakuan anaknya"Bukannya mamah tadi udah bangunin kamu mika, kamu nya aja yang susah bangunnya"
"Emang kapan mama bangunin aku?" tanya mika memastikan
"Tadi pukul 05.00 " jawab mamah mika singkat dan padat
"Yah mamah, mamah tau gak tadi itu mika disekolah dihukum tau"
"Duh kasihan deh anak mamah"
"Yah mamah. Padahal mika sebel mah. Tadinya mau cerita eh mamahnya gitu jadi males deh" lese mika karena bete dengan mamahnya
"Ia ia mamah bercanda kok. Emang kamu mau cerita apa sayang?"
"Jadi gini mah tadi itu..."
Falshback on
"Gawat mati gue pintu gerbang udah ditutup sama pak udin" mika sambil berlari menuju gerbang sekolah
"Pak udin tolong bukain dong, mika mau masuk" sambil memohon mohon
"Maaf neng mika bel masuknya udah bunyi dari tadi neng" jawab pak udin sambil duduk di sebuah kursi pelastik dekat gerbang
"Yah pak tolong dong kali ini aja ya ya pak kan mika baru sekali ini doang kesiangannya." pelas mika sambil mengedip ngedipkan matanya dan berusaha merubah ekspresi wajahnya seimut mungkin
"Duh maaf neng bapak gak bisa bantu ini kan peraturan neng" pak udin garuk garuk kepala yang tidak gatal
"Yah pak udin jahat" mika menghentakan kakinya
"Hai ratu gorila" sapa seseorang dari sebrang gerbang.
Mika memalingkan wajahnya dan didapatinya sosok yang memanggil nya sedang berdiri menyenderkan tubuhnya pada gerbang sambil memaikan alisnya turun naik saat melihat ke arah mika
"Ish kenapa sih gue mesti ketemu sama si curut " grutu mika makin kesal"Tumben lo masih disini biasanya aja lo udah tiduran dimeja lo. Kesiangan lo?" tanya refan polos
"Eh curut bisa diem gak lo, gue gak mau berdebat dengan lo pagi pagi gini" sinis mika pada repan
"La idih siapa juga yang mau debat sama ratu gorila males gue" jawab refan dengan santai
"Pak buka dong " rengek mika pada pak udin
"Maaf neng gak bisa"
"Pak tolong dong " mika hampir prustasi
"Neng bapa harus ngikuti peraturan d sekolah ini, lagian salah eneng sendiri sih telat"
"Ya pak udin namanya juga kesiangan" kalau gak keaiangan mika juga udah di dalam kali" jawab mika kesal
"Ha si goriala kesiangan juga ternyata" tunjuk refan ke muka mika
"Dasar lola udah tau gue kesiangan masih aja gak nyadar aneh lo dasar curut" mika semakin uring uringan
"Biasa aja kali." jawab refan singkat dan padat
"Lo bikin kesal gue aja ya rut . ah gak nahan gue sini lo gue hajar lo " mika mengepalkan tangan kanan nya
"Ampun ampun gue takut"Flashback off
"Jadi gitu mah ceritanya"
"Haha kamu lucu deh. Itu kan kesalahan kamu sendiri kan kesiangan"
"Ia sih mah tapi mika kesel bukan karna kesiangan tapi muka kesal karna si curut"
"Siap sih si curut bikin penasaran aja"
"Ih mamah si curut itu si refan." dengan menekan kata refan
"Hati hati nanti benci jadi cinta loh"
"Iah mamah bikin tambah kesel deh. Udah ah mika mau ke kamar dulu bete mika" sambil bangkit dari kursi dan beranjak menuju kearah tangga menuju kamarnya
"Duh anak cantik kok ngambek" goda mamah mika
"Bodo ah" jawab mika menaiki tangga dengan muka cemberut
KAMU SEDANG MEMBACA
semanis aromanis
RomanceManis tapi tidak terlalu manis. Seperti peremen kapas yang tidak membosankan dan gampang ditinggalkan. Ini adalah kisah antara sepasang manusia yang selalu cekcok dan mengobarkan bendera perang setiap waktunya...ia adalah mika dan refan. "Woy tunggu...