BE A GUARDIAN | EXTRA-FILE

1.4K 87 18
                                    

Cara mendukung kampanye #SayNoToPorn gampang, yakni tidak membaca dan tidak menulis konten pornografi.




---o0o---







AWALNYA KUKIRA aku akan tinggal di salah satu apartemen murah. Kenyataannya, Mr. O'Conner telah membelikan sebuah rumah.

Sungguh rumah yang berbanding terbalik dengan kepribadian pemiliknya. Rumah itu terlalu ceria, bercat putih dan kuning, tanpa pagar, ditumbuhi rerumputan pendek di halaman, dan berjarak seratus meter dari tetangga. Mendapatkan lebih dari yang sepantasnya kubutuhkan, aku tak yakin apakah lebih baik hidup gelandangan saja.

Kenyataannya lagi, tempat tinggal baruku itu bersebelahan dengan rumah Mackenzie, dalam lingkup kompleks Anne Haley Road yang tenteram dan minim kriminalitas menurut ocehan beberapa warga di sana.

Mungkin sudah sejuta kali kukatakan, bahwa aku berhenti total dari pekerjaan Pemburu lich, tetapi Mr. O'Conner tak pernah menggubris.

Ia malah menyuruhku mengawasi Mackenzie semenjak gadis itu dibebaskan. Ia berdalih itu adalah misi spesial, dan aku muak mendapati sebagian kecil diriku kegirangan bukan main. Namun aku bersyukur Mr. O'Conner tidak menugasi orang lain.

Mr. O'Conner juga memberiku dua ponsel. Satu yang tidak bisa dilacak melalui GPS, yang khusus digunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang di mansion. Satu lagi untuk keperluan sehari-hari. Dua-duanya jenis terbaru. Ponsel lamaku yang pernah kugunakan untuk membuat berita palsu sudah dirusak Vincent.

Belum selesai menyusun barang dan isi rumahku masih menyerupai kapal pecah, salah satu ponsel itu berdering. Kuterima panggilan ragu-ragu.

"Aiden Carell," sapa seorang pria bersuara asing di sana.

"Ya."

"Perkenalkan, aku Derick Cheney."

"Ya."

"Aku dengar kau mencari sekolah pindahan. Aku menawarkan kau ke...." Ia lalu menyebutkan nama sekolah yang tidak familier di telingaku.

"Ya?"

Langsung kujauhkan ponsel dan mengamati nomor yang tertera di layar. Menebak-nebak siapa orang aneh yang sedang bicara ini.

"Maaf, apa kau kenal Taylor O'Conner?" selidikku.

Ia tertawa.

"Datanglah ke sekolah yang kumaksud mulai besok, Nak. Aku guru di sana."

Aku mengernyit. "Oke ... Tapi tidak janji."

Ia mendengus. "Dengar, Anak Bandel, kau harus pergi sekolah dan mendapat diploma. Kau beruntung Mr. O'Conner baik sekali. Dia bertanggung jawab pada semua asuhannya."

"Katakan pada Mr. O'Conner, aku harus menyesuaikan diri dulu. Baru setelah itu aku pergi sekolah atau apalah."

"Seberapa lama?"

Mataku menatap langit-langit rumah. "Aku tidak tahu."

Jadi mulai saat itu, aku dan kehidupan baruku berjalan. Kelihatannya mudah, tapi rasanya mendapat tantangan yang dua kali lebih berat. Bersosialisasi adalah hal sulit. Mayoritas warga di sini keluarga lansia dan pensiunan, yang sebagiannya suka ikut campur urusan orang lain. Jika tidak menampakkan diri pada lingkungan sekitar di siang hari, mereka akan curiga aku ini makhluk ... antisosial.

Tapi itu lebih baik ketimbang disangka makhluk fantasi.

Sebelum kecurigaan warga tentangku muncul (meskipun sebenarnya aku sendiri tak begitu peduli), aku keluar rumah satu kali dalam sehari. Pada jam yang sama dan bertepatan saat orang-orang duduk di beranda rumah mereka menikmati sisa hari, aku pergi ke minimarket terdekat.

TREASON (Wattys The Worldbuilders 2018)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang